Dirumah Meer Khan, Barkath membuka pintu, Aaliya dan Zain dan terkejut melihat Barkath ada di dalam rumah Meer Khan, Aaliya bertanya “Barkath, kau ada disini?, Barkath mengatakan “Ya, Inspektur, taangkap Meer Khan karena dia telah mencoba untuk membunuh ayahku, Usman Abdullah, Polisi kemudian menangkap Meer Khan, tapi Barkath terlihat sedih, Barkath bersandiwara, Barkath berkata pada Zain “kak, dia pantas dihukum karena ksealahannya, Zain mengatakan “Ya, Polisi membawa Meer Khan keluar, sebelum keluar, Meer Khan berkata pada Aaliya “aku tidak memiliki hubungan dengan Zain dan Barkath, tapi kau adalah keponakanku, kau darah dagingku, bagaimana kau bisa melakukan itu padaku, mendengar itu, Aaliya merasa kesal dan mengatakan “Ayah ku telah lama memutuskan hubungannya dengan mu, dan aku tidak bisa tinggal diam pada siapa pun yang menyakiti keluargaku, Inspektur, bawa dia dari sini, Polisi oun akhirnya membawa Meer Khan pergi,
Setelah polisi pergi membawa Meer Khan, Barkath berkata pada Zain “Kak, sekarang telah selesai, mari kita pergi dari sini, mereka ingin pergi, tapi Aaliya menghentikannya
Zain dan Aaliya berada dalam perjalanan pulang, Zain melihat Aaliya begitu khawatir, Zain bertanya “apa yang kau pikirkan?, Aaliya bertanya “mengapa kau melepaskan benang suci yang ku berikan?, aku akan mengikatnya kembali setelah kita sampai rumah, Zain mengatakan “aku tidak akan membiarkan mu pergi ke ruang pendingin itu lagi, apakah kau benar-benar ingin menyelamatkan ku?, bagaimana kalau aku akan mati, mendengar itu Aaliya marah dan mengatakan “jika kau mati, aku juga akan mati, setelah sampai dirumah Aaliya langsung turun dari mobil dan pergi,
Aaliya duduk di dekat kolam renang, dia teringat kejadian diruang pendingin itu, dan dikamar, Zain juga teringat kejadian tersebut, Aaliya teringat ketika dia berdoa pada Tuhan untuk menyelamatkan nyawa suaminya dan mengambil nyawanya sebagai gantinya, Aaliya bertanya “mengapa hidupku berhubungan dengan nya(Zain), apakah aku benar-benar mencintainya, disisi lain, Zain juga teringat ketika dia mengatakan pada Aaliya kalau dia mencintainya, Zain bertanya pada dirinya sendiri “apakah aku benar-benar mencintai Aaliya, tak lama mereka berdua sama sama berlari ingin bertemu satu sama lain, setelah mereka bertemu, mereka saling berpandangan, Zain bertanya “mau kemana kau berlari? Aaliya juga menanyakan pertanyaan yang sama, Zain ingin mengatakannya, tapi kemudian dia mengubah kata katanya dan mengatakan “aku ingin pergi ke kamar ayah, Aaliya juga mengatakan “aku juga ingin pergi ke kamar paman,
,
kemudian Zain dan Aaliya pergi ke kamar Usman, mereka melihat Usman sedang tertidur, Zain memijat kaki Usman, Aaliya memeriksa perban kepala Usman, Zain bertanya “apa yang kau lakukan?, Aaliya mengatakan “aku ingin memeriksa keadaan Paman, mendengar itu, Zain berkata dalam hatinya “dia piker dia seorang dokter,
Aaliya kemudian memjijat kaki Usman, Zain teringat bagaimana dia mengatakan kalau dia mencintai Aaliya, kemudian tiba tiba Aaliya memegang tangan Zain, Zain merasa heran, dan bertanya “ada apa?, Aaliya mengatakan “pergi istirahat, karea kau juga belum begitu sehat, Zain mengatakan “aku akan pergi, tapi kau harus menjawab satu pertanyaan ku, mendengar itu Aaliya berkata dalam hatinya “apakah dia akan bertanya tentang apa yang dia katakan diruang pendingin itu?, Zain juga berkata dalam hatinya “aku harus bertanya untuk menjelaskan semua keraguanku, Zain bertanya “Aaliya, apakah yang kau katakan di ruang pendingin itu memang benar? Aaliya mengatakan “aku mengatakan itu hanya untuk membuatmu tetap terbangun, jangan menganggap kalau kata-kata itu serius, Zain sedih mendengarnya, Zain bertanya lagi “apakah kau yang katakan itu kebenaran?, Aaliya mengatakan “tentu, Aaliya bertanya “apakah kau ingin bertanya sesuatu yang lain?, Zain mengatakan “tidak ada lagi yang ingin ku tanyakan, lalu dia pergi dengan perasaan sedih, setelah Zain pergi, Aaliya mengatakan “dia pasti merasa sedih, apakah aku akan mengatakan yang sebenarnya, aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri, Ya Tuhan, ampunilah aku karena telah berbohong kepada suamiku, tiba tiba Usman mengatakan meminta “memohon ampun adalah suatu hal yang baik, Aaliya terkejut mendengarnya, Aaliya bertanya “apakah ayah bangun dari tadi?, Usman mengatakan “aku terbangun ketika kalian sedang bicara di dekat kepalaku, mengapa kau mengatakan kebohongan kepada suamimu?, Aaliya mengatakan “aku merasa khawatir jika aku mengatakan perasaanku padanya, jika dia mengabaikan hal itu, maka aku tidak akan mampu mengatasinya, Usman mengatakan “kau benar, tapi sebagai seorang ayah, aku yakin kalau Zain tidak akan mengabaikan kata-katamu, aku tahu kalau perasaan kalian itu adalah cinta,
Precap : Aaliya berkata dalam hatinya “menceritakan perasaan hati sangat sulit, Zain berkata dalam hatinya “bagaimana membuat Aaliya menyadari kalau aku sangat mencintainya
LANJUT Sinopsis Beintehaa ANTV Tayang Jumat 11 Desember 2015
DAFTAR SINOPSIS TERBARU
CINTA ELIF