Sinopsis Beintehaa Episode 109
By : #RS
Di Bhopal, Aaliya melihat ponselnya, dia mengatakan “bahkan dia tidak meneleponku, dia teringat saat-saat bahagia bersama Zain, lagu Dil me mengalun, tiba tiba dia berbalik dan melihat kalau Zain sedang berdiri di sana, mereka berdua saling mendekat, Zain berkata dalam hatinya “Aaliya mencari ketenangan dariku, dia terlihat sangat menikmatinya sendiri, Aaliya juga berkata dalam hatinya “aku bisa melihat kelelahan di wajahnya setelah merayakan pesta, tapi aku tidak bisa melihat kesedihannya, mereka saling berpandangan, tiba tiba Sepupu Aaliya datang ke sana dan bertanya pada Zain “bagaimana kabar mu Kak?, Zain mengatakan “aku baik baik saja, kemudian mereka membawa Aaliya pergi dengan mereka dan sebagian yang tinggal dari mereka mengejek Zain karena dia datang ingin membawa Aaliya kembali karena Aaliya baru tinggal disana hanya 1 hari, tiba tiba Shabana dan Ghulam datang menemui Zain, Shabana mengatakan “ini sangat baik karena kau datang, Ghulam mengatakan “itu berarti kau ingin datang dengan Aaliya, tapi entah bagaimana kau bisa terlambat,
Dikamar, Aaliya menutup pintu kamar dan menghampiri Zain, Aaliya bertanya “apakah kau lapar, Zain mengatakan “aku tidak lapar setelah bepergian, Aaliya berkata dalam hatinya “dia masih sama aja, kemudian Aaliya mengatakan “aku akan kembali setelah 2-4 hari, mendengar itu Zain berkata dalam hatinya “dia terlalu sombong, lalu Zain mengatakan “aku datang kemari karena desakan ayah, Aaliya mengatakan “aku mendengarkan pikiranmu, maka siapa yang bisa memaksamu, Zain mengatakan “ayah bisa memaksa ku seperti yang dia lakukan sekali di Bhopal di depanmu, Aaliya teringat ketika Usman memaksa Zain menikahinya, Aaliya merasa sedih dan pergi dari sana, setelah Aaliya pergi Zain mengatakan “dia menepis kalau pernikahan kami sebagai saling pengertian, tapi ketika aku menambahkan kalau itu pemaksaan dia marah,
Ghulam berkata pada Shabana “beberapa pertengkaran itu hal yang biasa, tidak ada yang salah antara Zain dan Aaliya, lalau dia mengejek Shabana kalau dia akan menyiapkan makanan khusus untuk Zain dan dia juga akan merasakannya dengan Zain,
Bibi Aaliya (ibu Zubair) datang menemui Zain, Phupi mengatakan “aku akan mempertemukan Zubair dengan mu, mendengar itu, Zain berkata dalam hatinya “itu adalah hal yang paling tidak akan kulakukan, Phupi bertanya “apakah kau dan Aaliya bertengkar?, bagaimana kalian bisa bertengkar ketika Zubair ada di sana, karena Zubair memiliki kasih sayang, dia akan berkompromi dengan siapa pun, Disisi lain, sepupu Aaliya juga bertanya hal yang sama dengan Aaliya, Zain berkata pada Phupi “Aaliya datang ke sini tanpa memberitahu ku, Aaliyaberkata pada sepupunya “Zain tidak mendengarkanku sama sekali, Phuphi berkata pada Zain “aku akan membicarakan hal ini dengan Aaliya dan Ghulam /
Shabana, Phupi ingin pergi tapi Zain menghentikannya, disisi lain,
Aaliya mengatakan “Zain tidak suka panchayat dan dia akan memilah
hal-hal itu sendiri, Zain berkata pada Phupi “Aaliya tidak suka
panchayath,
Zain keluar dari kamar, dia melihat Aaliya sedang berada diayunan, Zain berkata dalam hatinya “dia pasti ingin menelepon panchayat dan menginginkan ku berlutut dan meminta maaf, tiba tiba Ali datang dan memeluk Zain, Ali mengatakan “aku datang untuk bertemu denganmu, kemudian Ali memberi pada Zain kunci, Zain mengatakan “aku merasa tercekik dan mengambil kunci itu dari Ali, Dia melihat Aaliya, Aaliya berkata dalam hatinya “jika dia merasa tercekik, lalu mengapa dia datang, dia seharusnya kembali,
By : #RS
Di Bhopal, Aaliya melihat ponselnya, dia mengatakan “bahkan dia tidak meneleponku, dia teringat saat-saat bahagia bersama Zain, lagu Dil me mengalun, tiba tiba dia berbalik dan melihat kalau Zain sedang berdiri di sana, mereka berdua saling mendekat, Zain berkata dalam hatinya “Aaliya mencari ketenangan dariku, dia terlihat sangat menikmatinya sendiri, Aaliya juga berkata dalam hatinya “aku bisa melihat kelelahan di wajahnya setelah merayakan pesta, tapi aku tidak bisa melihat kesedihannya, mereka saling berpandangan, tiba tiba Sepupu Aaliya datang ke sana dan bertanya pada Zain “bagaimana kabar mu Kak?, Zain mengatakan “aku baik baik saja, kemudian mereka membawa Aaliya pergi dengan mereka dan sebagian yang tinggal dari mereka mengejek Zain karena dia datang ingin membawa Aaliya kembali karena Aaliya baru tinggal disana hanya 1 hari, tiba tiba Shabana dan Ghulam datang menemui Zain, Shabana mengatakan “ini sangat baik karena kau datang, Ghulam mengatakan “itu berarti kau ingin datang dengan Aaliya, tapi entah bagaimana kau bisa terlambat,
Dikamar, Aaliya menutup pintu kamar dan menghampiri Zain, Aaliya bertanya “apakah kau lapar, Zain mengatakan “aku tidak lapar setelah bepergian, Aaliya berkata dalam hatinya “dia masih sama aja, kemudian Aaliya mengatakan “aku akan kembali setelah 2-4 hari, mendengar itu Zain berkata dalam hatinya “dia terlalu sombong, lalu Zain mengatakan “aku datang kemari karena desakan ayah, Aaliya mengatakan “aku mendengarkan pikiranmu, maka siapa yang bisa memaksamu, Zain mengatakan “ayah bisa memaksa ku seperti yang dia lakukan sekali di Bhopal di depanmu, Aaliya teringat ketika Usman memaksa Zain menikahinya, Aaliya merasa sedih dan pergi dari sana, setelah Aaliya pergi Zain mengatakan “dia menepis kalau pernikahan kami sebagai saling pengertian, tapi ketika aku menambahkan kalau itu pemaksaan dia marah,
Ghulam berkata pada Shabana “beberapa pertengkaran itu hal yang biasa, tidak ada yang salah antara Zain dan Aaliya, lalau dia mengejek Shabana kalau dia akan menyiapkan makanan khusus untuk Zain dan dia juga akan merasakannya dengan Zain,
Bibi Aaliya (ibu Zubair) datang menemui Zain, Phupi mengatakan “aku akan mempertemukan Zubair dengan mu, mendengar itu, Zain berkata dalam hatinya “itu adalah hal yang paling tidak akan kulakukan, Phupi bertanya “apakah kau dan Aaliya bertengkar?, bagaimana kalian bisa bertengkar ketika Zubair ada di sana, karena Zubair memiliki kasih sayang, dia akan berkompromi dengan siapa pun, Disisi lain, sepupu Aaliya juga bertanya hal yang sama dengan Aaliya, Zain berkata pada Phupi “Aaliya datang ke sini tanpa memberitahu ku, Aaliyaberkata pada sepupunya “Zain tidak mendengarkanku sama sekali, Phuphi berkata pada Zain “aku akan membicarakan hal ini dengan Aaliya dan Ghulam /
Zain keluar dari kamar, dia melihat Aaliya sedang berada diayunan, Zain berkata dalam hatinya “dia pasti ingin menelepon panchayat dan menginginkan ku berlutut dan meminta maaf, tiba tiba Ali datang dan memeluk Zain, Ali mengatakan “aku datang untuk bertemu denganmu, kemudian Ali memberi pada Zain kunci, Zain mengatakan “aku merasa tercekik dan mengambil kunci itu dari Ali, Dia melihat Aaliya, Aaliya berkata dalam hatinya “jika dia merasa tercekik, lalu mengapa dia datang, dia seharusnya kembali,
Zain menyetir jeep dan merasa senang, tiba tiba dia melihat seorang pria ditengah jalan dengan membawa banyak balon, Zain mengatakan “hei paman, mengapa kau datang ke depan Jip ku, Pria itu mengatakan “aku bukan pamanmu, lalu dia duduk di Jip Zain dan mengatakan “aku membutuhkan tumpangan, Zain mulai menyetir Jipnya, Pria itu memperkenalkan dirinya, Zain juga memperkenalkan dirinya, Pria itu bertanya “apakah kau Singel atau telah menikah?, Zain mengatakan “aku telah menikah, Pria itu bertanya “apakah kau bertengkar dengan istrimu?, bahkan kau selalu bertengkar dengan istrimu, Pria itu mengatakan “istrimu menyukai balon berbentuk hati?, maka ambillah balon ini untuknya, siapa nama istrimu?, Zain mengatakan “namanya adalah Aaliya, dia tidak menyukai balon ini, Pria itu mengatakan “cinta butuh diisi sehari-hari, dan itu diperlukan dengan mengatakan “I Love U, aku mengatakan ini kepada istriku setiap hari, kemudian dia akan turun dari Jeep dan terima kasih pada Zain untuk tumpangannya, lalu dia pergi,
Zain mengikuti pria itu dan melihat kalau pria itu pergi ke kuburan, Zain melihat dia sedang menghias makam istrinya, Pria itu mengatakan “aku bertengkar dengan istriku, kami berdua tidak mengatakan maaf, istriku keluar dari rumah sambil berteriak, dia tersesat, Istriku mengalami kecelakaan dan meninggal, aku datang setiap hari dengan bunga, cokelat, balon, dll, aku tidak pernah memberinya hadiah ketika dia masih hidup, Zain teringat ketika dia bertengkar dengan Aaliya, Pria itu meminta Zain untuk menyatakan cintanya kepada istrinya dan mengatakan “hidup ini sangat tidak terduga, hidup tidak memberikan kesempatan kedua, mendengar itu Zain bangkit dan mulai berlari, Zain mengendarai jeep dan teringat bagaimana dia menyakiti Aaliya, dia juga teringat bagaimana Aaliya membantunya saat berada di ruang pendingin, dia juga teringat akan kejadian kejadian yang lain,
Zain sampai di rumah, Shabana mengatakan “kau datang pada waktu yang tepat, Ghulam mengatakan “ada kerusuhan di kota dan Aaliya hilang, Ali mengatakan “Aaliya pergi naik sepeda ketika kau pergi naik Jeep, semua orang menjadi tegang, Zain mengatakan “aku mengatakan kalau aku akan datang kembali, apakah dia mengatakan sesuatu?, Ali mengatakan “dia tidak mengatakan apa-apa, Zain mencoba untuk menelpon Aalilya, tapi teleponnya di luar jangkauan, Shabana menjadi tegang dan meminta semua orang untuk mencari Aaliya, Zain mengatakan “aku akan pergi keluar dan mencari Aaliya, tapi Ghulam meminta dia untuk tidak pergi karena dia tidak tahu Bhopal dengan baik dan meminta sepupu Aaliya untuk pergi keluar, Zain berulang kali mencoba menelpon Aaliya, tapi tetap teleponnya di luar jangkauan, Zain kemudian teringat akan kata-kata Pria itu yang mengatakan “hidup tidak dapat diprediksi, dia juga teringat bagaimana Pria memintanya untuk menyatakan cintanya kepada istrinya,
Precap : Usman menelpon Shabana dan bertanya “apakah semuanya baik-baik saja?, Shabana mengatakan “ada kerusuhan di seluruh kota, Usman meminta Shabana untuk bicara dengan Zain, Shabana mencari Zain, tapi dia tidak menemukannya di sana,
DAFTAR SINOPSIS TERBARU
CINTA ELIF
