Beranda · SINOPSIS CANSU HAZAL · ARTIKEL · VIDEO · TOKOH

Sinopsis Mahaputra ANTV Episode 240



http://mahidevranlovers.blogspot.com/


Akbar mengambil semua bendera dari 
struktur istana satu persatu dan melemparkannya kedalam api, ia 
mengingat kata-kata Haji Khan yg menggema di kepalanya. Bairam Khan yang
 baru datang mempertanyakan apa yang dilakukanya. "Mengapa kau membuang 
bendera itu dari negara-negara yang telah kau menangkan? Ini adalah 
kemenanganmu pada siapa saja Shehanshah akan bangga untuk semua 
hidupnya. Kau begitu bahagia ketika kau telah menang atas semuanya." 
Ucap Bhairam Khan yang memperingati Akbar.  Akbar menjawab  " khan baba,
 saya ingin menang melawan Mewar. Sampai kemudian semua kemenangan saya 
tidak berharga. Haji Khan yang mengejekku, ia mengatakan bahwa Pratap 
akan menghancurkan segala sesuatu yang telah saya kuasai." Ucap Akbar 
dengan geram.  Bairam Khan mengatakan, Bhairam khan menyuruh salah 
seorang prajurit untuk membawa serbat untuk Jalal, Prajurit itupun pergi
 mengambil serbat itu.  Sedangkan Akbar masih marah karena ia tidak 
ingin duduk dengan tenang dan memiliki serbat. "Saya ingin menunjukkan 
kepada semua orang bahwa saya bisa menang atas Mewar, seperti saya telah
 memenangkan lebih dari semua kerajan-kerajaan lain. Kemenangan saya 
adalah tidak lengkap tanpa itu. Kita akan berangkat ke Mewar segera. 
cukup drama politik ini. Sekarang pedang-Ku akan berbicara." Teriak 
Akbar dengan geram. Namun Bairam Khan menentangnya. Dan Akbar tahu bahwa
 dia tidak percaya kekuatan yang mengganggu pikiran Khan baba nya. "Aku 
tidak percaya siapa pun kecuali Anda, jalal. Tapi ini bukan waktu yang 
tepat untuk menyerang Mewar. Pratap telah menerima begitu banyak pujian 
dari perang ini. Dan Maldev meletakkan semuanya yang menyalahkan Anda 
untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Dia telah mefitnah nama Anda yang 
mengapa seluruh Rajputana telah berjabat tangan bergabung untuk melawan 
Anda." Jelas Bhairan Khan memperingati Akbar namun Akbar tetap tidak 
peduli.
"Saya ingin Mewar, kepala Pratap! Saya
 tidak keberatan jika semua Rajput berdiri bersama melawan saya. Aku 
akan membunuh mereka semua." Teriak Jalal dengan tatapan tajamnya. 
Sedangkan diluar istana terlihat Pratap dan teman-temannya berjalan 
dengan hati2 di hutan. Kembali kedalam istana dimana Bairam Khan 
berbicara tentang perpecahan dan kebijakan pemerintahan. "Kita akan 
melakukan hal ini saja. Kita akan mengambil Mewar dan membunuh Pratap 
pada waktu yang tepat, tetapi kau harus tenang sampai waktunya." 
Peringat Bhairam Khan pada Jalal. Saat itulah Seorang wanita cantik 
datang dengan membawa serbat (minuman herbal) untuk akbar. sementara 
Bairam Khan terus berbicara dengan Akbar sambil menatap wanita itu. 
"Pratap adalah batu kecil dalam misi utama kita. Kita pasti akan 
mengatasinya." Bairam Khan memberitahu gadis itu dan meminta Akbar untuk
 meminum serabt itu karena membantu dalam pendinginan pikiran. Emosi 
Akbar menurun saat ia melihat wanita itu di cermin. Perlahan Akbar 
mengambil serbat yang dibawa oleh wanita itu. Setelah meminumnya, Akbar 
dan Bhairam Khan terus melihat saat wanita itu berjalan keluar dari 
ruangan dengan lekuk tubuh yang molek. Bairam Khan tersenyum melihatnya.
 "Jalal, kau begitu lelah karena kau telah berjuang karena begitu 
banyak. Kau harus Menikmati hidup sekarang." Ucap Bhairam Khan pada 
Akbar. Namun Akbar membantah tidak ingin istirahat tapi Bairam Khan 
kembali menegaskan. Diluar istana, Pratap dan Rawat ji sudah sampai pada
 titik dari mana barang-barang Akbar akan masuk kedalam. Pratap ingin 
menghadapi mereka dari depan dan memberitahu Rawat ji untuk melihat dari
 sisi kiri. rawat ji mengingatkan kepadanya bahwa dia tidak akan 
meninggalkan pratap sendirian. Sedangkan didalam istana Bairam Khan 
tengah bertemu dengan seorang pria yang berpenampilan wanita. Bhairam 
khan menyuruhnya untuk mengirim beberapa gadis yang dipilih dan baik 
gadis dari budaya manapun yang akan dikirim kedalam ruang khusus Jalal. 
Mereka menuruti apa yang diperintahkan Bhairam Khan, kemudian pergi . 
Kemudian Bairam Khan beralih pada 2 orang prajurit  untuk melakukan 
perintahnya secepatnya. Kemudian Bhairam khan berpikir sendiri tentang 
dia harus dapat mengalihkan pikiran Jalal pada apa pun untuk waktu yang 
lama.  Dimewar,  Ratu Jaywanta menanyakan pada semua Ratu siapa yang 
telah mengirim pesan  ke Pratap bahwa dia tidak enak badan. Semua 
terdiam, kecuali Bathiani yang mengakui ialah yang bersalah. "Saya 
sangat khawatir dengan Anda karena Anda tidak sadar sehingga berpikir 
untuk memberitahu pratap tepat waktu. Dia akan marah dengan saya jika 
orang lain akan mengatakan kepadanya nanti. Saya dapat kabar bahwa 
pratap akan pergi untuk bertarung dengan Akbar sendirian." Jelas 
Bathiani dan disambung oleh VeerBaai dimana ia yakin Kuldevi Ma akan 
melindungi semuanya. Kembali dihutan, dimana Pratap dan teman-temannya 
terlihat menggali jalan dengan menutupi diri mereka dengan selimut. Para
 prajurit Mughal mencapai sana. Prajurit mughal menegur mereka karena 
sudah membuat prajurit itu menunggu. Salah satu tentara prajurit pergi 
untuk memberi mereka pelajaran, sesampainya Prajurit itu didekat mereka,
 Pratap dan teman2nya langsung menyerang mereka semua. Pratap dan 
teman2nya membunuh semua prajurit kecuali seorang tentara yang memiliki 
kendali kereta. Pratap memberikan perintah kepadanya. Pratap memberitahu
 dia untuk hanya mengikuti perintahnya jika ia ingin tetap hidup.
Prajurit
 itu mengangguk untuk menyetujui perintah Pratap, dan pratap beralih 
menatap Rawat ji dengan perasaan senang. Disisi lain, terlihat Raja Uday
 masih dalam perjalanan, Rao Mamrak ji memanggil Raja Uday. Rao mamrat 
mengatakan ia akan bergabung, dan mereka kembali berjalan dengan diikuti
 beberapa Prajurit dari belakang. Prajurit yang membawa gerobak telah 
sampai didepan gerbang utama istana Akbar, salah satu prajurit 
menghentikan mereka, terlihat gerobak itu didalamnya tempat 
persembunyian Pratap dan Rao mamrat yang menyamar sebagai prajurit 
mughal, mereka tampak Khawatir. Prajurit menghentikan mereka karena dia 
tidak tahu tentang kereta ini datang. Dia memungkinkan mereka untuk 
masuk ke dalam setelah mereka memberi alasan tapi penjaga itu ingin 
memeriksa terlebih dulu apa yang ada didalam. Pratap dan Rawat ji 
bersembunyi di dalam gerobak terlihat Khawatir, begitu pun dengan 
teman-temannya yang lain berdiri di luar yang juga menyamar sebagai 
tentara Mughal. Pengawal itu membuka kotak untuk melihat, tapi 
keberadaan keduanya  bersembunyi di belakang kain. Pengawal itu akan 
membuka kain untuk melihat tapi tentara lain datang untuk memberitahukan
 kepadanya bahwa Raja sedang menunggu dengan cemas didalm. Tidak ada 
yang diberitahu ketika mereka berada di Rajputana. Mereka tidak bisa 
memberitahu siapa pun bahwa itu adalah Nishan-e-Mughalia. Prajurit itu 
akhirnya  mengizinkan mereka untuk masuk.
Dimarwar,





 Phool bersiap-siap untuk melakukan puja, tapi dia tidak tahu caranya, 
karena apa yang dikatakan Ajabde hilang saat ia menggunakan untuk 
melakukan segala sesuatu dengan sempurna. Dayang menengkan Phool, dia 
mengatakan "Devi Ma tidak melihat apa-apa tetapi hati Anda." Ucap dayang
 itu dan Phool setuju. Phool mengatakan bahwa dia tidak bisa belajar 
bagaimana melakukan doa dengan cara yang tepat meskipun Ajabde mencoba 
untuk memberitahunya berkali- kali. "Tapi aku akan benar-benar berdoa 
untuk Pratap. Silakan melindunginya." Ucap Phool sambil mengatupkan 
tanganya yang melakukan puja. Di Bijolia, Hansa Bai dan Ajabde juga 
berdoa untuk Pratap. Hansa Bai berdoa untuk  kesejahteraanya karena ia 
tahu  jika sesuatu terjadi pada Pratap maka dia akan kehilangan Pratap 
selamanya. Kembali ke Mughal, Bairam Khan merasa lega setelah melihat 
kotak itu sudah datang. "Kita bisa kembali ke Agra, tapi saya ingin 
melihat dulu isi kotak itu." Ucap Bhairam khan sambil bergerak menuju 
kotak yang membuat semua tentara tegang. Begitu Bhairam membuka 
tutupnya, seorang tentara bertanya kalau ia ingin tahu tentang isinya. 
"Kami tidak pernah melihat anda menjadi khawatir akan hal apa pun. 
Jangan buka, Anda harus berpikir, raja harus membukanya dengan tangannya
 sendiri?" Ucap Parujit itu memperingatinya, Bairam Khan mengangguk 
setuju kemudian kembali menutup kotak itu.
Bhairam
 mengatakan kepada semua prajurit untuk meletakkan kotak itu ke dalam. 
Saat itulah Akbar keluar, Pratap dan Rao Mamrat tampak tegang mendengar 
suara Akbar. Akbar memerintahkan mereka untuk membuka kotak. Setelah 
kotaknya terbuka, Akbar berjalan menuju ke arah kotak itu dan 
memerintahkan kembali prajuritnya untuk membuka kain yang menutupi 
lambang mughal. Beberapa prajurit membungkuk untuk mengikuti 
perintahnya, Charapani dan benindas yang berdiri diluar tampak tegang 
melihatnya. Episode berakhir pada Pratap dan wajah Rawat ji yang 
terlihat tegang.





DAFTAR SINOPSIS TERBARU
CINTA ELIF

Artikel keren lainnya: