Beranda · SINOPSIS CANSU HAZAL · ARTIKEL · VIDEO · TOKOH

Ketegangan pasca meninggalnya sang pangeran….



http://mahidevranlovers.blogspot.com/





Sinopsis Abad Kejayaan Epiode 124 Part 4- Betapa shocknya mahidevran dan mihrunnisa begitu mendengar kabar Pangeran Mustafa mati, mahi hendak meminum racun tapi niat itu diurungkannya begitu mehmet masuk kekamarnya dan memeluknya…….
Mihrimah shock saat tahu tentang kematian mustafa, demikian juga dengan fatma dan gulfem yang histeris….

Ketegangan pasca meninggalnya sang pangeran….

===Diistana—Masih terjadi perdebatan dilorong istana antara hurem dan kelompok fatma. Rustem angkat bicara begitu mendengar tuduhan bayezid kepada ibunya….
“pangeran………bagaimana bisa kau menuduh ibumu melakukan semua ini??” bela rustem. Bayezid langsung mendekati rustem dan berkata sebenarnya aku harus menuduhmu karena kaulah sendiri yang telah menggali kuburan mustafa….
Gulfem berteriak ..”apakah sekarang kau bahagia? apa kau senang sekarang? nikmatilah kemenangan kotormu…” (gulfem tidak berteriak dan histeris seperti ini ketika mehmet meninggal, dia juga tidak mencurigai teman baiknya mahidevran yang melakukannya)
“saya tidak tahu apakah harus bahagia atau tidak, saya terpengaruh juga dengan kejadian ini……..”kata hurem kemudian…
“mudahnya kau berbohong, kau telah membunuh orang tidak bersalah!! kau pembunuh yang sebenarnya!!!” teriak fatma histeris……..(fatma lupa bahwa ia dengan mudahnya membunuh suaminya yang tidak bersalah!!!)
Hurem berkata dengan tenang, bahwa sangat mudah untuk menyalahkan dirinya dan rustem tapi saya tidak memesan kematiannya,  semua ini terjadi karena perintah yang mulia sultan sendiri……..
Hurem kemudian pergi meninggalkan mereka semua, diikuti oleh rustem pasa…….
===Dipasar—-Semua orang dipasar membicarakan tentang Pangeran Mustafa mati dieksekusi, sumbul mendekati anak buahnya dan berkata bahwa dia harus keistana karena kalo orang tahu dia bekerja untuk hurem sultan maka mereka akan menyakiti dirinya!!!
Sumbul makin ketakutan saat mendengarkan pembicaraan tentara jannisari dikedainya. Mereka mengatakan bahwa mereka akan membalas dendam kepada hurem sultan si penyihir atas kematian mustafa, juga mengambil kepala rustem pasa…….
Seorang yang lain berkata bahwa mereka akan merebut tahta dan memberikannya kepada pewaris mustafa yaitu pangeran mehmet………
===Diistana—-Pembacaan surat yasin dan doa bersama dilakukan diharem untuk mendoakan kematian pangeran mustafa. Fatma berkata bahwa dia hanya memiliki satu tujuan ketika datang keistana setelah bertahun tahun……..hanya untuk melindunginya dan membantunya……..
Gulfem kemudian memegang tangan fatma dan menyahut bahwa mereka sekarang tak lagi memiliki pilihan, hurem sultan telah melakukan apa yang ingin dia lakukan. Dia telah memadamkan matahari kebahagiaan mereka …
“bunga takkan mekar lagi disini…….burung takkan menyanyi lagi diistana ini………suara anak anak bermain takkan terdengar lagi………tempat ini telah berubah menjadi tempat yang gelap, tapi semangat pangeran mereka akan tetap ada disekitar istana ………..” kata gulfem lagi……..
===Diamasya—-Mahidevran mendatangi mihrunnisa di kamarnya, mihrunnisa menangis dan mengatakan jika ia tak bisa meninggalkan tempat ini….”dia berjanji untuk kembali dan tidak meninggalkan kita………dia telah berjanji…….jiwaku sakit ibu, bagaimana aku bisa menerima hal ini, aku hampir tidak bisa bernafas lagi……….” kata nissa sambil menangis makin keras dalam pelukan mahidevran………
Mahi berkata jika ia sangat mengerti kalo nissa tak ingin meninggalkan amasya………
“saya tidak bisa pergi dari tempat ini………”kata nisa, dan ia teringat saat mustafa mengatakan bahwa amasya adalah tempat cinta mereka bertemu….
Mihrunnisa berkata lagi jika ia pergi, ia seperti mengkhianati cintanya. Dia tidak perduli dengan perintah sultan. Mahi berkata bahwa mereka harus pergi karena itulah yang harus mereka lakukan untuk bersamanya yaitu melakukan tugas terakhir dipusaranya………..

Mahidevran dan keluarga meninggalkan amasya….

===Diistana mihrimah—-Pangeran Mustafa mati– Mihrimah yang matanya sembab oleh air mata bertanya kepada rustem apakah ayahnya ada disana ketika para algojo mencekik kakaknya??
Rustem mendekati mihrimah dan berkata bahwa yang mulia ada ditendanya saat itu dan algojo datang diam diam, Sepetinya sultan sudah memikirkan semuanya ketika masih berada diistana…….Dia sendiri tidak tahu persis kejadiannya karena dia berada didalam tendanya………
“aku tidak percaya sama sekali, bahkan aku tidak berpikir tentang kemungkinan. Karena saya tahu ayah saya, dia bahkan menahan dirinya untuk tidak merugikan sekawanan semut…….aku berkata pada diriku sendiri bahwa dia takkan mungkin melakukannya………….tapi dia telah membunuh anaknya sendiri!!!” kata mihrimah sambil terisak…
Rustem berkata jika ini adalah perintah dari raja dunia dan bukannya seorang ayah…….
Mihrimah terus menitikan air mata dan berkata tentang cihangir yang pasti hancur karena kematian mustafa yang sangat disayanginya…
Rustem kembali berkata bahwa ia dalam kesulitan sekarang karena semua orang menginginkan kepalanya. Dan semua orang menyalahkan dirinya untuk kematian mustafa…..
Mihrimah menggeleng, ia menangis dan berkata …”jika saja aku tidak mengambil segel itu dan jika saja kau tidak menulis surat palsu itu maka ini semua tidak akan terjadi……….”. Rustem langsung menarik mihrimah dalam pelukannya untuk menenangkan dia……….
===Diruangan hurem—Sumbul datang keistana untuk menemui hurem sultan dan mengatakan tentang apa yang terjadi diluar istana. Bahwa semua orang membicarakan eksekusi mustafa…….Hurem menjawab yang terpenting adalah mengontrol mereka untuk tetap menjaga perdamaian……..
Sumbul juga mengatakan kepada hurem bahwa orang orang menyalahkan hurem dan rustem atas kematian pangeran mustafa juga keinginan jannisari untuk menempatkan pangeran mehmet menduduki tahta…….
Hurem berkata bahwa mereka harus kuat dan mengabaikan kata kata itu karena hanya akan membuat sakit kepala jika dipikirkan, ia kemudian meminta fahriye untuk mengambilkannya kertas….
Hurem berkata bahwa yang mulia harus diberitahu tentang insiden ini, dan bahwa mereka harus menjaga perdamaian karena tidak ada yang tahu kapan sultan akan kembali dari kampanye………







===Diamasya—Keluarga pangeran mustafa telah bersiap untuk meninggalkan istana amasya menuju ke bursa dimana pangeran mustafa dimakamkan. Mihrunnisa dan mahidevran mengucapkan perpisahan kepada taslicali yahya……….
Mihrunnisa meminta yahya untuk menjaga yusuf…………taslicali yahya meminta mihrunnisa untuk tidak khawatir. Mahi juga mendekati yahya dan berkata………”maafkan untuk kesalahan saya yang pernah saya lakukan kepada anda, karena anda adalah teman terdekat mustafa saya……..”
“sultana anda benar benar memaafkan saya??….saya meminta maaf karena tidak bisa melindunginya, saya tak mampu mencegah dirinya….”kata yahya dengan penuh penyesalan. Mahi berkata jika mereka ditakdirkan untuk saling menjauh. Sebelum naik kedalam kereta mahi dan mihrunnisa melihat kembali kearah istana yang akan mereka tinggalkan………banyak kenangan indah disana…….
Kereta yang membawa mahidevran dan rombongan berjalan keluar istana. Yahya kemudian masuk kedalam istana…….
Saat ada dalam kereta mereka mendengarkan teriakan penduduk…….”hidup pangeran mehmet……..hidup pangeran mehmet………” Mahi dan mihrunnisa melihat keluar jendela dan melihat banyak penduduk mendukung mehmet. Mahi memeluk dan mencium pangeran mehmet………mihrunnisa tersenyum sambil menangis melihat kearah putranya………..
—Taslicali yahya masuk keruangan kerja mustafa yang telah kosong. Ia melihat kesekitarnya…
Bagian dari dunia ini telah hancur…par algojo telah mengambil hidup pangeran mustafa, mereka terjepit diantara kebesaran dinasti ottoman……
Mereka dikeluarkan dari dunia besar ini, takdir telah mengubah sebuah era baru. Tuduhan palsu penuh kebohongan dan celetuk rahasia telah menyebabkan mereka meneteskan air mata…dan menyalakan api perpisahan….
Kebenaran pada akhirnya akan tersebar, bahwa ia sangat berharap tidak menjalani petualangan ini, saya berharap saya tidak melihat sebuah kehidupan pergi…….
Yahya duduk disofa dan menitikan air mata………………







DAFTAR SINOPSIS ASHOKA ANTV

Artikel keren lainnya: