Beranda · SINOPSIS CANSU HAZAL · ARTIKEL · VIDEO · TOKOH

Kabar kematian mustafa telah sampai diistana…ABAD KEJAYAAN EPISODE 124 PART 4



http://mahidevranlovers.blogspot.com/





Sinopsis Abad Kejayaan Epiode 124 Part 3- Jannisari murka dan berusaha membunuh rustem, tapi ahmed mencegahnya…
Sultan mengetahui rustem telah membunuh komandan jannisari dan akhirnya memberikan sanksi dengan mengasingkannya dan mencopot jabatannya sebagai wasir agung. sultan kemudian menunjuk ahmed untuk menggantikan rustem….

Kabar Duka telah sampai di amasya….

===Diamasya—-Pangeran mehmet sedang berada ditaman, ia gelisah menunggu kedatangannya ayahnya. Tak lama kemudian taslicali yahya datang ………….mehmet langsung berlari menyambutnya dan berharap ayahnya ada bersama rombongan……….
Taslicali turun dari kudanya dan melihat mehmed dan yusuf dengan kesedihan, karena keduanya telah kehilangan ayah mereka……..
—Didalam istana, mahi dan mihrunnisa juga gelisah menunggu kedatangan mustafa. Kemudian nergisah datang dan memberitahu mahi jika ayahnya telah tiba, mahi mengucapkan syukur kepada tuhan dan merasa sangat lega….
—Dihalaman istana, Pangeran mehmet bertanya kepada taslicali apakah ayahnya pergi keistambul?? lalu yusuf juga bertanya tentang atmaja………..yahya tak kuasa untuk menjawabnya. Kemudian mahi dan mihrunnisa datang mendekati yahya……….
Mahidevran kemudian bertanya dimana anaknya karena ia tak melihatnya ada bersamanya, yahya masih terdiam………”demi Tuhan taslicali katakan padaku dimana pangeran??” kata mihrunnisa panik….
“pangeran kami telah bertemu dengan kebenaran…………”kata yahya, mihrunnisa langsung terjatuh dan menangis shock menerima kabar kematian mustafa…………mehmet segera datang keibunya dan memeluknya erat…..
Mahidevran mendekati Taslicali,  sambil meneteskan air mata taslicali berkata bahwa sultan telah mengeksekusi pangeran mustafa ditendanya………..
Mahidevran hanya diam, matanya penuh dengan air mata lalu dia berjalan pergi………Yusuf juga tak kuasa menahan airmatanya saat yahya mengatakan tentang atmaja, dia pun berlalu pergi…………
Mahi berjalan dengan penuh kesedihan, anaknya harapannya sekarang telah tiada dan lebih dulu meninggalkan dirinya. Ia berjalan pelan menuju kamarnya, hatinya dipenuhi kegelapan……..
Ia ingat saat melepaskan kepergian mustafa, ia meminta kepada anaknya untuk berhati hati. Karena mustafa adalah hal paling berharga dalam hidupnya, karena jika mustafa tiada diapun takkan bisa hidup. Lalu dia memeluk dan mencium mustafa…………..dan sekarang kekhawatirannya telah menjadi kenyataan, anaknya pulang tinggal nama saja………..
Mahidevran masuk kekamarnya dan hendak meminum sebotol racun, ketika tiba tiba mehmet datang dan memanggilnya……….”sultana………..”sapa mehmet….
Mehmet langsung memeluk mahidevran dan bertanya dengan polos apakah ayahnya akan masuk surga dan kenapa mereka membunuhnya??? mahi tak dapat menahan air matanya lagi…………..dia menjawab jika ayahnya adalah korban dari kebaikan hati nuraninya……..

Kabar kematian mustafa telah sampai diistana…

===Rustem pasa telah kembali keistana, ia berjalan dilorong bersama sinan saudaranya. Rustem berkata bahwa sekarang ia bukan lagi wasir agung karena sultan sudah mencabut jabatanya….
Sinan bertanya bagaimana hal itu bisa terjadi, rustem berkata jika ia kembali dengan selamat itu sudah bagus. Ia bercerita jika ia meninggalkan kamp dimalam hari………
Rustem berkata lagi bahwa mereka orang orang yang mencintai pangeran mustafa takkan membiarkan dirinya hidup dengan tenang…..sinan berkata bahwa dia akan melakukan apapun untuk melindungi saudaranya dan hurem sultan. Dan bahwa selama dia ada tak seorangpun bisa menyentuh sehelaipun rambut kakaknya……..
Rustem memegang bahu sinan dan memintanya untuk berhati hati juga sehingga tidak membahayakan dirinya sendiri……….
===Hurem sultan dan mihrimah berjalan dilorong istana menuju keruangan rustem, hurem meminta penjelasan kepada rustem tentang apa yang terjadi dikamp….
Hurem berkata kepada rustem tampaknya ada berita buruk bahwa mustafa telah memberontak, mihrimah juga bertanya tentang ayahnya dan saudara saudaranya……..
Rustem meminta keduanya untuk tidak khawatir karena dia membawa kabar baik, bahwa pangeran mustafa telah dieksekusi atas perintah sultan sendiri, hurem hanya berdiri termangu….sedangkan mihrimah menunduk menangis, rustem mendekatinya……………mihrimah berlari keluar dari ruangan……..
Hurem berkata bahwa dia telah berjuang bertahun tahun untuk hal ini dan menunggu saat seperti ini. Hurem kemudian duduk dan terus berkata jika tidak semalam pun ada kebahagiaan dan sekarang semuanya telah benar benar selesai??? jika dirinya telah menang???
Rustem menjawab bahwa dia tak perlu ragu karena dia telah memenangkan kemenangan besar tapi tidak selesai………karena permainan ini telah menyalakan api disekitar jannisari, bahwa sekarang sultan telah melemparkan dirinya kepada serigala dan dia tak lagi punya pilihan……….jannisari menginginkan kepalanya!!!
Hurem berkata sambil berkaca kaca …”apa yang kau harapkan?? mustafa adalah mereka  dan tentu saja api buta telah menyala dimata mereka sehingga mereka akan menyerang kita. Mereka akan menghancurkan saya…dirimu dan juga para pangeranku. Dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk berdiri tegak bagaikan gunung dihadapan mereka.”
Rustem hanya terdiam mendengar perkataan hurem yang teguh………
===Dilorong istana, mihrimah tak kuasa menahan tangisnya. Ia berjalan tertatih dan akhirnya jatuh didepan harem. Fatma dan gulfem yang ada diharem segera mendatanginya dan bertanya apa yang terjadi???







Bayezid melihat mihrimah dan menghampirinya, ia bertanya kepada mihrimah apa yang membuatnya menangis seperti ini??? Mihrimah menggenggam tangan bayezid dan berkata jika yang mulia telah mengeksekusi mustafa…….seluruh penghuni harem kaget apalagi gulfem dan fatma…bayezid sendiri tampak menahan dirinya untuk tidak menangis………..
===Diamasya—-Mahidevran bertanya kepada yahya dimanakah jasad putranya?? Yahya menjawab jika pangeran mustafa akan dimakamkan dibursa. Dan sultan memerintahkan kepada mahi  dan keluarganya untuk datang ke bursa………..Mahidevran sangat marah dan mengutuk sultan, dia berdoa agar sultan mendapatkan balasan………
Nergisah berkata bahwa mereka tidak akan pergi kemanapun karena ini adalah rumahnya………..
Mahidevran kemudian berbalik dan berkata bahwa mereka akan pergi kemanapun dimana mustafa anaknya berada, yahya mengangguk……..
—-Dikamarnya, mihrunnisa masih menangis sambil memangku pangeran mehmet yang sedang tertidur……….ia memandang keluar jendela dimana tak ada lagi harapan untuknya karena kematian mustafa…….
===Diistana—-Hurem berjalan dilorong bersama dengan rustem, kemudian bayezid memanggil dan meminta penjelasan kepada rustem……..”apakah yang saya dengar benar?? apakah saudara saya mustafa telah dieksekusi??” tanya bayezid…….
Rustem menjawab bahwa semua itu benar adanya dan dia mengucapkan bela sungkawa. …
Kemudian fatma dan gulfem datang, mereka berdua berteriak mendamprat rustem beraninya mengucapkan bela sungkawa, mereka menuduh rustem sebagai pembunuh mustafa…….
“saya memahami kemarahan anda, tapi kami tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi….semua yang terjadi adalah perintah sultan sendiri……..”kata hurem. Gulfem berteriak menuduh hurem telah membuat seorang ayah menjadi pembunuh anak nya sendiri……….
Bayezid kemudian mendatangi hurem, …”apa yang saya dengar benar ibu…..”tanya bayezid. Hurem berusaha meraihnya…tapi bayezid menolak dan meminta ibunya untuk tidak menyentuh dirinya. Ia menunjukkan jarinya didepan wajah hurem sambil berkata bahwa tangan ibunya telah berlumuran darah mustafa….
Apa yang akan terjadi kemudian? apakah bayezid akan menerima kematian mustafa yang dicintainya?






DAFTAR SINOPSIS ASHOKA ANTV

Artikel keren lainnya: