TAYANG 4 NOVEMBER
Dua orang pria yg pernah bikin ribut dengan toko Gulseren, datang lagi. Kali ini Deriya yg berhadapan dengan mereka. Pria itu membuat keributan lagi. Fazilet datang dan mengusir mereka dengan pisau. Kedua pria itu pun pergi. Deriya terlihat syok.
Sementara itu, Cansu masih asyik dengan kudanya. Cihan mengatakan sesuatu pada Gulseren. Hmmm, wajah mereka terlihat cemas. Sepertinya CIhan mengatakan ttg Ozkan yg ingin mengambil hak asuh Cansu. Pembicaraan itu terhenti ketika Cansu datang. Mereka tersenyum pada Cansu. Cansu mengatakan sesuatu dan setelah itu mereka pun pergi.
Ozkan berada di bengkelnya, lalu pria yg membuat keributan di toko Gulseren datang. Ternyata mereka suruhan Ozkan. Ozkan memberikan sejumlah uang pada mereka, sementara itu Cihan dan Dilara sedang berdebat. Sepertinya mereka memperdebatkan ttg Ozkan yg ingin merebut hak asuh Cansu, karena Dilara menyebutkan nama Ozkan dan Candan. Cihan marah2 pada Dilara, begitu pun Dilara. Dilara kemudian beranjak pergi meninggalkan Cihan yg masih emosi.
Gulseren mendatangi bengkel Ozkan dgn emosi. Ia mengancam akan memukul Ozkan dgn besi. Kayaknya Gulseren marah karena Ozkan ingin merebut hak asuh Cansu. Gulseren kemudian mengayunkan tongkat besinya, Ozkan merunduk melindungi dirinya. Gulseren memukul sebuah mobil yang ada di bengkel itu dengan besinya. Kaca mobil itu pun pecah. Setelah puas melampiaskan emosinya, Gulseren pun pergi.
Candan di kantor Cihan, masih membicarakan masalah Cansu dan Ozkan. Cihan marah2 pada Candan.
Hazal seperti biasa, bikin ulah lagi di sekolah. Ia mencontek saat ujian dan ketahuan guru pengawas. Hazal pun dibawa ke ruang kepsek. Tapi Hazal balik memarahi kepsek dan keluar begitu saja dari ruangan kepsek. Ia tidak mempedulikan kepsek yg memanggilnya.
Diluar, Hazal bertemu Gulseren. Gulseren mencium Hazal, tapi Hazal malah bersikap dingin dengan Gulseren. Hazal kemudian menyetop taksi. Gulseren menyusul Hazal. Bersama mereka menaiki taksi itu. Namun taksi itu akhirnya melompat ke dalam tambang galian karena sopirnya yg asyik main hape.
Bersamaan dengan itu, Rahmi memberitahu Dilara ttg perilaku Hazal. Dilara syok melihat CCTV dimana Hazal berada di sekitar area istal Cansu. Ia tidak menyangka Hazal lah yg membakar istal Cansu. Sementara itu Hazal menjerit kesakitan, kakinya terjepit bagian bawah taksi. Hazal menjerit memanggil Gulseren. Gulseren langsung menjerit, meminta pertolongan.
Tak lama kemudian, mobil polisi, ambulance dan media berdatangan. Gulseren menelpon Dilara. Awalnya sih Dilara tidak mau mengangkatnya, tapi Rahmi memaksa sehingga Dilara akhirnya menjawab telepon Gulseren. Betapa kagetnya Dilara mengetahui Hazal mengalami kecelakaan.
Dilara dan Rahmi langsung menuju lokasi kecelakaan. Dilara berbicara dengan petugas. Ia terlihat sangat cemas.
Dua orang pria yg pernah bikin ribut dengan toko Gulseren, datang lagi. Kali ini Deriya yg berhadapan dengan mereka. Pria itu membuat keributan lagi. Fazilet datang dan mengusir mereka dengan pisau. Kedua pria itu pun pergi. Deriya terlihat syok.
Sementara itu, Cansu masih asyik dengan kudanya. Cihan mengatakan sesuatu pada Gulseren. Hmmm, wajah mereka terlihat cemas. Sepertinya CIhan mengatakan ttg Ozkan yg ingin mengambil hak asuh Cansu. Pembicaraan itu terhenti ketika Cansu datang. Mereka tersenyum pada Cansu. Cansu mengatakan sesuatu dan setelah itu mereka pun pergi.
Ozkan berada di bengkelnya, lalu pria yg membuat keributan di toko Gulseren datang. Ternyata mereka suruhan Ozkan. Ozkan memberikan sejumlah uang pada mereka, sementara itu Cihan dan Dilara sedang berdebat. Sepertinya mereka memperdebatkan ttg Ozkan yg ingin merebut hak asuh Cansu, karena Dilara menyebutkan nama Ozkan dan Candan. Cihan marah2 pada Dilara, begitu pun Dilara. Dilara kemudian beranjak pergi meninggalkan Cihan yg masih emosi.
Gulseren mendatangi bengkel Ozkan dgn emosi. Ia mengancam akan memukul Ozkan dgn besi. Kayaknya Gulseren marah karena Ozkan ingin merebut hak asuh Cansu. Gulseren kemudian mengayunkan tongkat besinya, Ozkan merunduk melindungi dirinya. Gulseren memukul sebuah mobil yang ada di bengkel itu dengan besinya. Kaca mobil itu pun pecah. Setelah puas melampiaskan emosinya, Gulseren pun pergi.
Candan di kantor Cihan, masih membicarakan masalah Cansu dan Ozkan. Cihan marah2 pada Candan.
Hazal seperti biasa, bikin ulah lagi di sekolah. Ia mencontek saat ujian dan ketahuan guru pengawas. Hazal pun dibawa ke ruang kepsek. Tapi Hazal balik memarahi kepsek dan keluar begitu saja dari ruangan kepsek. Ia tidak mempedulikan kepsek yg memanggilnya.
Diluar, Hazal bertemu Gulseren. Gulseren mencium Hazal, tapi Hazal malah bersikap dingin dengan Gulseren. Hazal kemudian menyetop taksi. Gulseren menyusul Hazal. Bersama mereka menaiki taksi itu. Namun taksi itu akhirnya melompat ke dalam tambang galian karena sopirnya yg asyik main hape.
Bersamaan dengan itu, Rahmi memberitahu Dilara ttg perilaku Hazal. Dilara syok melihat CCTV dimana Hazal berada di sekitar area istal Cansu. Ia tidak menyangka Hazal lah yg membakar istal Cansu. Sementara itu Hazal menjerit kesakitan, kakinya terjepit bagian bawah taksi. Hazal menjerit memanggil Gulseren. Gulseren langsung menjerit, meminta pertolongan.
Tak lama kemudian, mobil polisi, ambulance dan media berdatangan. Gulseren menelpon Dilara. Awalnya sih Dilara tidak mau mengangkatnya, tapi Rahmi memaksa sehingga Dilara akhirnya menjawab telepon Gulseren. Betapa kagetnya Dilara mengetahui Hazal mengalami kecelakaan.
Dilara dan Rahmi langsung menuju lokasi kecelakaan. Dilara berbicara dengan petugas. Ia terlihat sangat cemas.
Di sisi lain, Keriman lagi pacaran dengan Osman. Ozkan tiba2 datang dan mencekek Osman. Keriman berusaha memisahkan mereka. Keributan itu terhenti saat mereka melihat televisi yg menayangkan berita kecelakaan Hazal dan Gulseren. Ozkan dan Keriman pun langsung menuju kesana.
Kondisi Hazal cukup memprihatinkan.
Sementara itu di sekolah, Seyda mengatakan ttg Hazal ke Cansu. Mungkin ttg Hazal yg menyontek. Cansu terlihat tak senang Hazal digosipi. Ia menegur Seyda, kemudian mereka pun beranjak pergi. Kita kembali ke lokasi kecelakaan dimana Rahmi menghubungi Ozan. Sepertinya Rahmi tidak ingin Cansu tau kecelakaan itu, makanya ia menelpon Ozan dan meminta Ozan menjaga Cansu. Sementara Rahmi sedang telpon2an dengan Ozan, Cansu lagi menonton berita itu. Tapi ia mematikan televisi begitu saja sebelum mengetahui siapa korban dari kecelakaan itu. Dan Dilara menghubungi Cihan.
Bantuan akhirnya datang, alat berat mulai diturunkan untuk mengangkat taksi itu. Namun saat taksi itu berhasil diangkat, kaitannya terlepas dan kembali menimpa kaki Hazal. Hazal menjerit sekuatnya. Gulseren pun langsung berpindah posisi menahan mobil dengan punggungnya agar mobil itu tidak jatuh dan melindas kaki Hazal.
Hingga malam tiba, proses evakuasi masih belum selesai. Sementara itu, Ozan ke rumah Cansu. Cansu tentu saja senang dengan kehadiran Ozan. Mereka kemudian berpelukan erat, juga tertawa. Kembali ke lokasi kecelakaan, Hazal sudah tak sadarkan diri. Gulseren, Ozkan, Rahmi dan Dilara terkejut saat petugas mengatakan sesuatu. Kayaknya petugas bilang evakuasi akan sulit dilakukan karena medan yg berat. Dilara sudah ingin menangis. Tanpa pikir panjang, Gulseren langsung bertindak, berusaha mengangkat taksi itu untuk menyelamatkan Hazal. Gulseren menyerukan nama Allah SWT, kemudian mengangkat taksi itu.
Proses evakuasi selesai. Berkat Gulseren, Gulseren berhasil mengangkat taksi itu. Rahmi, Dilara, Ozkan dan Gulseren terdiam melihat Hazal yang dibawa ke ambulance. Ozkan ingin ikut mendampingi Hazal, namun dihalangi petugas. Dilara lah yg menemani Hazal. Dilara tampak mencemaskan Hazal, saat petugas medis memberikan pertolongan pertama pada Hazal. Sementara di ambulance yg berbeda, Gulseren terlihat syok.
DAFTAR SINOPSIS TERBARU
CINTA ELIF