TAYANG 11 NOVEMBER 2015
Keriman sedang makan dengan Osman... mereka membicarakan sesuatu... Keriman menyebut2 nama Oskan. Sementara itu, Rahmi duduk sendirian di tepi laut. Hazal kemudian datang dan mengatakan sesuatu. Ia lalu duduk disamping Rahmi. Sema datang membawakan minuman untuk Rahmi. Hazal mengatakan sesuatu pada Sema, membuat raut wajah Sema langsung berubah kesal. Sema pun beranjak pergi. Ponsel Hazal berdering, telepon dari Cihan. Cihan mengatakan sesuatu, sepertinya ttg Gulseren, karena Cihan menyebut nama Gulseren. Saat Cihan tengah bicara dengan Hazal, Yildirim datang. Usai bicara dengan putri kandungnya, Cihan dan Yildirim membahas Gulseren.
Sema datang memberikan kacamata pada Hazal. Ternyata Hazal menyuruh Sema mengambilkan kacamatanya. Hazal mengatakan sesuatu lagi yg membuat Sema semakin kesal. Rahmi diam saja, ia hanya bisa menghela napas melihat tingkah cucu kandungnya itu. Hazal lalu menelpon seseorang.
Di toko, Nezaket sedang membantu Gulseren membuat kue. Ia menggilas adonan kue. Gulseren yang juga sedang sibuk, ditelepon seseorang. Siapa? Hazal. Gulseren senang sekali Hazal menelponnya. Di akhir pembicaraan, Hazal menyebut Dilara Annem.
Sema datang membawakan Hazal minuman. Hazal meminumnya, tapi kemudian protes dgn minumannya. Sema kesal. Rahmi pun begitu. Saking kesalnya, Rahmi sampai membuang minuman Hazal. Sema kaget. Hazal protes. Rahmi menyuruh Sema pergi. Sema senang dibela Rahmi. Setelah Sema pergi, kakek dan cucu itu pun adu mulut.
Sementara itu, Cihan dan Yildirim membahas Oskan dan Candan.
Oskan dan Candan berdiri di depan sebuah rumah bersama seorang wanita. Tak lama, seorang pria keluar dari rumah itu. Oskan memberikan sesuatu pada pria itu, kemudian masuk ke dalam diikuti Candan dan wanita itu. Rumah itu cukup luas dan besar. Wanita itu lalu memberikan foto2 pada Candan. Sepertinya ini strategi mereka untuk memenangkan hak asuh Cansu.
Candan sudah kembali ke kantornya. Ia membicarakan ttg Ozkan dengan seorang pria. Pria itu lalu memberikan sebuah catatan pada Candan, mungkin catatan mengenai Ozkan. Candan kemudian marah2 pada pria itu. Setelah pria itu pergi, Candan menelpon seseorang bernama Tugce dan mengatakan sesuatu.
Malam harinya..... Cihan pergi menemui Gulseren. Tanpa disadarinya, pria suruhan Rahmi mengawasinya. Pria itu kemudian melaporkan hal itu pada Rahmi. Sementara di dalam, Cihan mengatakan sesuatu pada Gulseren. Gulseren terlihat sedang membuat cemilan. Tak lama, Cansu datang dan memberikan bukunya pada Cihan. Cihan memeriksa buku Cansu. Seseorang menelpon rumah Gulseren. Cansu yg menjawab. Si penelpon pria suruhan Rahmi. Pria itu mencari Gulseren, tapi langsung menutup telepon begitu mendengar suara Cansu. Pria itu lalu kembali menelpon Rahmi.
Hazal sedang di kamarnya. Rahmi datang. Awalnya Hazal terlihat tidak takut dengan kata2 Rahmi. Namun wajahnya berubah saat Rahmi menyebut nama Dilara. Sepertinya Rahmi menyuruh Hazal melakukan sesuatu. Hazal sambil menangis ketakutan, menuruti kata2 Rahmi.
Keesokan harinya, Hazal pergi ke toko Gulseren. Ia berhenti sejenak di depan toko Gulseren. Wajahnya terlihat resah. Ia lalu masuk ke dalam. Gulseren senang sekali dengan datangnya Hazal. Ia mencium dan memeluk Hazal.
Saat Gulseren lengah, Hazal mengirimkan SMS sepertinya dari ponsel Gulseren. Hazal terlihat seperti terpaksa melakukan hal itu. Begitu keluar dari toko Gulseren, ia menangis. Ia merasa bersalah pada Gulseren.
Hazal kembali ke rumah. Ia langsung menemui Rahmi. Sepertinya Rahmi mengancam Hazal lagi. Hazal sepertinya menola melakukan perintah Rahmi. Rahmi kemudian menelpon seseorang membuat Hazal takut dan bersedia melakukan perintah Rahmi.
Di kamarnya, Hazal menangis. Malam harinya..... Dilara jogging sendirian. Dilara menangis teringat kenangannya bersama Cihan dulu.
Flashback.... ketika Cansu yg baru saja lahir. Cihan dan Dilara terlihat begitu bahagia.
Flashback end.... Dilara terus berlari dan berlari. Ingatan Dilara pun kembali melayang ke masa lalu. Ketika ia sedang sedih, Cihan menghiburnya dan memeluknya erat. Ia juga ingat saat dirinya tengah mengandung Hazal, ia dan Cihan sedang bermain dengan Ozan kecil.
Ingatan Dilara kemudian melayang ke saat2 ia dan Cihan bertengkar. Tangis Dilara pun pecah.
keriman ingin nezikat pergi dari rumahnya keran dia telah menginap
terlalu lama, tetapi nezikat sangat senang di rumah keriman. satu
ekluahannya adalah kakinya mengatung dari tempat tidur.kemudian ada yang
mengetuk pintu, tetangga kerman memberitahukan keriman soal ozkan yang
akan membakar diri.mereka langsung pergi kelokasi ozkan, Polisi datang
dilokasi ozkan yang mengancam membakar diri, seorang polisi mencoba
mengajak komunikasi ozkan dan ozkan ingin anaknya datang kesana, keriman
nampak histeris melihat adiknya dia mencoba mencegah ozkan.Keriman sedang makan dengan Osman... mereka membicarakan sesuatu... Keriman menyebut2 nama Oskan. Sementara itu, Rahmi duduk sendirian di tepi laut. Hazal kemudian datang dan mengatakan sesuatu. Ia lalu duduk disamping Rahmi. Sema datang membawakan minuman untuk Rahmi. Hazal mengatakan sesuatu pada Sema, membuat raut wajah Sema langsung berubah kesal. Sema pun beranjak pergi. Ponsel Hazal berdering, telepon dari Cihan. Cihan mengatakan sesuatu, sepertinya ttg Gulseren, karena Cihan menyebut nama Gulseren. Saat Cihan tengah bicara dengan Hazal, Yildirim datang. Usai bicara dengan putri kandungnya, Cihan dan Yildirim membahas Gulseren.
Sema datang memberikan kacamata pada Hazal. Ternyata Hazal menyuruh Sema mengambilkan kacamatanya. Hazal mengatakan sesuatu lagi yg membuat Sema semakin kesal. Rahmi diam saja, ia hanya bisa menghela napas melihat tingkah cucu kandungnya itu. Hazal lalu menelpon seseorang.
Di toko, Nezaket sedang membantu Gulseren membuat kue. Ia menggilas adonan kue. Gulseren yang juga sedang sibuk, ditelepon seseorang. Siapa? Hazal. Gulseren senang sekali Hazal menelponnya. Di akhir pembicaraan, Hazal menyebut Dilara Annem.
Sema datang membawakan Hazal minuman. Hazal meminumnya, tapi kemudian protes dgn minumannya. Sema kesal. Rahmi pun begitu. Saking kesalnya, Rahmi sampai membuang minuman Hazal. Sema kaget. Hazal protes. Rahmi menyuruh Sema pergi. Sema senang dibela Rahmi. Setelah Sema pergi, kakek dan cucu itu pun adu mulut.
Sementara itu, Cihan dan Yildirim membahas Oskan dan Candan.
Oskan dan Candan berdiri di depan sebuah rumah bersama seorang wanita. Tak lama, seorang pria keluar dari rumah itu. Oskan memberikan sesuatu pada pria itu, kemudian masuk ke dalam diikuti Candan dan wanita itu. Rumah itu cukup luas dan besar. Wanita itu lalu memberikan foto2 pada Candan. Sepertinya ini strategi mereka untuk memenangkan hak asuh Cansu.
Candan sudah kembali ke kantornya. Ia membicarakan ttg Ozkan dengan seorang pria. Pria itu lalu memberikan sebuah catatan pada Candan, mungkin catatan mengenai Ozkan. Candan kemudian marah2 pada pria itu. Setelah pria itu pergi, Candan menelpon seseorang bernama Tugce dan mengatakan sesuatu.
Malam harinya..... Cihan pergi menemui Gulseren. Tanpa disadarinya, pria suruhan Rahmi mengawasinya. Pria itu kemudian melaporkan hal itu pada Rahmi. Sementara di dalam, Cihan mengatakan sesuatu pada Gulseren. Gulseren terlihat sedang membuat cemilan. Tak lama, Cansu datang dan memberikan bukunya pada Cihan. Cihan memeriksa buku Cansu. Seseorang menelpon rumah Gulseren. Cansu yg menjawab. Si penelpon pria suruhan Rahmi. Pria itu mencari Gulseren, tapi langsung menutup telepon begitu mendengar suara Cansu. Pria itu lalu kembali menelpon Rahmi.
Hazal sedang di kamarnya. Rahmi datang. Awalnya Hazal terlihat tidak takut dengan kata2 Rahmi. Namun wajahnya berubah saat Rahmi menyebut nama Dilara. Sepertinya Rahmi menyuruh Hazal melakukan sesuatu. Hazal sambil menangis ketakutan, menuruti kata2 Rahmi.
Keesokan harinya, Hazal pergi ke toko Gulseren. Ia berhenti sejenak di depan toko Gulseren. Wajahnya terlihat resah. Ia lalu masuk ke dalam. Gulseren senang sekali dengan datangnya Hazal. Ia mencium dan memeluk Hazal.
Saat Gulseren lengah, Hazal mengirimkan SMS sepertinya dari ponsel Gulseren. Hazal terlihat seperti terpaksa melakukan hal itu. Begitu keluar dari toko Gulseren, ia menangis. Ia merasa bersalah pada Gulseren.
Hazal kembali ke rumah. Ia langsung menemui Rahmi. Sepertinya Rahmi mengancam Hazal lagi. Hazal sepertinya menola melakukan perintah Rahmi. Rahmi kemudian menelpon seseorang membuat Hazal takut dan bersedia melakukan perintah Rahmi.
Di kamarnya, Hazal menangis. Malam harinya..... Dilara jogging sendirian. Dilara menangis teringat kenangannya bersama Cihan dulu.
Flashback.... ketika Cansu yg baru saja lahir. Cihan dan Dilara terlihat begitu bahagia.
Flashback end.... Dilara terus berlari dan berlari. Ingatan Dilara pun kembali melayang ke masa lalu. Ketika ia sedang sedih, Cihan menghiburnya dan memeluknya erat. Ia juga ingat saat dirinya tengah mengandung Hazal, ia dan Cihan sedang bermain dengan Ozan kecil.
Ingatan Dilara kemudian melayang ke saat2 ia dan Cihan bertengkar. Tangis Dilara pun pecah.
dirumah gulseren dan cihan sedang membicaran ozkan kemudian polisi datang dan bertanya apa ozkan bisa melihat anaknya, cihan mengatakan pada polisi bahwa cansu adalah anaknya dan menunjukan kartu identitasnya, kemudian polisipun pergi setelah melihat identitas cihan.ia menolak cansu bertemu dengan ozkan.
ozkan akhirnya membakar dirinya dan seorang pria yang menonton menggunakan jasnya untuk memadamkan api, keriman pingsan. dna ozkan ternyata tidak luka sedikitpun diselamat. candan memarahi ozkan karena perilaku ozkan yang bodoh. candan meminta ozkan untuk memperbaiki kelakuannya atau dia akan bekerja melawannya dan ozkan tidak akan emlihat matahari apalagi cansu. dan ternyata orang yang menyelamatkan candan adalah orang candan untuk mengawasi ozkan.
Osman datang kerumah dilara untuk melamar sebagai tukang kebun atas referensi emine, dia di wawancarai rahmi dan dia akan bekerja 4 hari dalam seminggu, osman diterima bekerja di tempat dilara.cihan menyuruh azmi untuk mengawasi toko gulseren dari perman dan ozkan. keriman mulai mengeluh dengan perilaku neziket yang selalu memerintahnya mereka pun berdebat dan kemudian neziket pergi keluar, osman datang dengan membawa beberapa belanjaan dan keriman saat itu menangis dan langsung diam ketika melihat bingkisan yang dibawa osman,. derya mendapat telepon dari saudara yang yang sellau membantu di toko itu bahwa dia tidak bisa bekerja,tiba-tiba nezaket datang ke toko gulseren untuk membeli kue disana, nezaket mendengar derya bbingung menelpon yang butuh tenaga untuk di toko, kemudian nezaket menawarkan diri untuk bekerja disana pad agulseren, gulserepn menerima nezaket akhirnya bekerja sementara di toko gulseren, walau derya sedikit meragukannya. cihan menelepon hazal untuk mengingatkan si hazal menelpon gulseren, kemudian yildirim datang Cihan tidak berfikir bahwa ozkan akan memenangkan kasus hak asuh cansu dengan catatan kriminalnya, yildirim tidak begitu yakin dengan ozkan. rahmi sedang duduk di pinggir pantai belakang rumah hazal datang dan meminta sema yang memberi minuman pada rahmi untuk membuatkannya minuman juga, saat itu sikap hazal semakin songong dan kumat memarahi sema soal minumannya,
DAFTAR SINOPSIS TERBARU
CINTA ELIF