Beranda · SINOPSIS CANSU HAZAL · ARTIKEL · VIDEO · TOKOH

Sinopsis Cinta Elif Episode 23 Tayang Jumat 30 Oktober 2015 Bagian Kelima Lengkap



http://mahidevranlovers.blogspot.com/



.
 “Tinggalkan aku sendiri! Jangan mengurusi yang bukan urusanmu. Kenapa kau selalu mencampuri hidupku?”
“Sudah berapa lama semua ini (hubungan) terjadi? Jawab aku Nilufer!
“Jangan ikut campur! Tinggalkan aku sendiri!”
“Apa maksudmu dengan jangan ikut campur? Aku kakakmu dan pria itu orang yang sangat jahat.”
“Sekarang kau sebut aku adikmu. Dimana kau saat itu, saat aku melewati hari yang buruk (saat diculik)?”
“Aku berada di sampingmu, Nilufer. Ada di sisimu dan tak pernah meninggalkamu.”
“Aku sudah tahu semuanya, Elif. Metin sudah memberitahuku.”
“Apa yang kau lakukan dengan pria itu? Jadi sekarang kau mempercayainya? Nilufer pria itu memanfaatkanmu untuk melawanku.”
“Kau memang tahu semuanya. Kau selalu sempurna, dan akulah yang bodoh. Aku memang dimanfaatkan. Kau orang yang penuh cinta dan pantas dicintai. Bukan begitu Elif?” Nilufer meledek.
“Jangan mengatakan hal seperti itu? Nilufer dengarkan aku... “
“Aku sudah cukup mendengarkanmu Elif! Sekarang dengarkan aku. Aku sudah tahu semua pekerjaan kotor yang kau dan ayah kita lakukan. Aku tahu kalau melakukan pencucian uang.”
“Apa maksudmu? Aku dan ayah kita adalah orang-orang yang jahat, dan kau Cuma mempercayai kata-kata pria yang Cuma kau kenal selama 3 hari saja (Metin)? Dan kau tak menemuiku juga tak bertanya padaku.”
“Karena aku sudah menonton sendiri semuanya (video rekaman Elif saat pencucian uang di bank Roma).”
“Andai saja bisa kutangkap pria itu...” Elif kesal sekali.
“Apa yang akan kau lakukan? Kau juga seorang kriminal, Elif!”
“Baiklah. Karena Metin sudah mempertontonkan video itu, apakah dia mengatakan kenapa aku melakukan pencucian uang?”
“Tidak.”
“Nilufer! Metin mengancamku. Aku melakukan semuanya untuk menyelamatkanmu. Aku melakukan semuanya agar aku bisa melihatmu lagi. Aku tidak tahu soal pencucian uang hingga kematian ayah kita.”
“Aku tak mempercayaimu.” Nilufer melenggang pergi.
Elif menarik lengannya dengan kasar. “Apa maksudmu dengan kau tidak mempercayaiku. Kita belum selesai bicara. Pria itu memakaimu untuk melawanku dan kau sudah dibodohinya. Tujuan utamanya hanyalah untuk menjadikanku kurirnya. Dia meneleponku dua hari yang lalu dan mengancamku lagi. Jika dia sangat mencintaimu, kenapa dia menyuruh kakakmu menjadi kurir? Itukah kekasih yang hebat, yang kau bicarakan tadi... demi Tuhan!”
“Metin sungguh mencintaiku. Dia mencintaiku lebih dari kau mencintaiku, dan dia tak pernah melukaiku. Apa kau tahu saat aku diculik dulu, jika saja Metin tidak datang, apa yang akan terjadi padaku? Jika saja Metin tidak datang tepat waktu, salah satu anak buahnya akan memperkosaku. Metin lah yang menolongku.”
 





 “Nilufer, Demi Tuhan, Metin itu salah satu orang yang menculikmu...dia menyekapmu selama berhari-hari. Apa yang terjadi pada kita semuanya karena dia. Buka matamu Nilufer! Aku satu-satunya orang yang berusaha menyelamatkanmu.”
“Aku rasa kau tak pernah menyelamatkanku, Elif. Aku tak pernah mengiginkan kau melakukan apapun. Aku tak berharap. Kau bukan ibuku. Aku Cuma punya satu ibu dan dia telah tiada. Oke? Kau tak perlu berbuat apa-apa lagi untukku!”
“Nilufer, jangan katakan hal itu!”
“Aku akan mengemasi semua barang-barangku, dan aku akan pindah ke tempat pacarku (Metin). Karena disini sudah tidak ada lagi yang disebut keluarga. Semua orang sibuk dengan urusannya sendiri. Tinggalkan aku, Elif!”
“Kau harus melangkahiku dulu sebelum kau menemui pria itu!”
“Elif, enyahlah dari jalanku, karena aku akan tetap pergi...!”
“Tidak, kau tidak akan pergi.”
“Elif aku akan pergi!”
“Nilufer, kau tidak akan pergi kemanapun.”
 
 Elif lalu menampar Nilufer. Nilufer menangis. Elif sedikit menyesal. Tapi dia tetap tegas dan memanggil Huliya.
 “Ya, Nona Elif!” Huliya datang.
“Kemasi semua pakaian Nilufer ke dalam tas sekarang! Cepat!”
“Baik, Nona!” Huliya lalu masuk ke dalam.
Nilufer protes, “Kau tak bisa melakukan semua ini. Kau tak bisa mengirimku ke New York. Aku tak bisa meninggalkan Metin atau pergi kemanapun.”
“Aku kakakmu, Nilufer. Dan aku masih bertanggung jawab atas dirimu. Aku punya hak untuk memerintahmu. Kau akan menurutiku.”
 
 Di sebuah terminal bus, Omer mondar-mandir memainkan korek apinya. Seseorang datang dengan mengemudikan sedan hitam. Omer tampak berhati-hati saat masuk ke dalam mobil orang itu.
Rupanya dia seorang polisi. Omer memanggilnya, “Komandan!”

LANJUT BAGIAN KEENAM






DAFTAR SINOPSIS TERBARU
CINTA ELIF

Artikel keren lainnya: