Beranda · SINOPSIS CANSU HAZAL · ARTIKEL · VIDEO · TOKOH

Sinopsis Cinta Elif Episode 22 Tayang Kamis 29 Oktober 2015 Bagian Keempat Lengkap



http://mahidevranlovers.blogspot.com/



“Tak ada. Petugas keamanan rumah sakit melapor kalau itu kecelakaan.” Sahut Arda.
“Kecelakaan macam apa?” Omer penasaran.
“Kita akan mengerti nanti. Kita harus segera kesana, agar kita bisa berada di samping Elif seandainya dia sudah ada di sana....” Kata Pelin. “Betapa tidak beruntungnya. Elif pasti sedang hancur. Dia dan saudari-saudarinya.....”
“Bukankah Elif bersamamu, Bro?” Tanya Arda.
“Dia tak bersamaku saat kau meneleponku.” Jawab Omer.
Arda melihat sepertinya Omer dan Elif sedang punya masalah.
“Lihatlah nasibnya Elif!” Ujar Pelin.
“Ini sungguh hari yang berat untuk keluarga Denizer!” Tambah Arda. “Tak diragukan lagi. Elif pasti hancur saat mendengar kabarnya....”
Memikirkannya, Omer semakin khawatir dan risau akan Elif.


Di salah satu pos polisi yang ada di sudut kota Istanbul, Metin dan Nilufer disuruh menunggu di sebuah ruangan seperti ruang kerja. Metin duduk berusaha tenang. Sedangkan Nilufer terus saja mondar-mandir cemas di depannya.
 “Berhenti wira-wiri dan duduklah, Nilufer! Kau bisa menciptakan embusan angin....!” Seru Metin.
“Bagaimana bisa kau setenang ini? Mereka akan menahanmu!”
“Bagus. Duduklah di depanku agar aku bisa memandangi wajahmu. Biarkan aku mengenang wajah cantikmu!”
“Ayo kita kabur saja!”
“Jangan konyol!”
Seorang polisi lalu masuk untuk mengambil surat-surat. Metin menanyainya.
 
 “Apa yang kami tunggu?” Tanyanya.
“Rekan-rekanku sedang mengurusnya, mereka akan segera memberitahumu. Mereka sedang memburu orang yang identitasnya telah dilaporkan pada kami.” Jawab Polisi itu.
“Siapa yang lapor?”
“Elif Denizer!”
Wajah Metin langsung pucat. Begitupun Nilufer.
“Apa yang harus kita lakukan?” Tanya Nilufer.
“Kita harus menunggu dengan tenang, Oke!”

 

Omer, Arda, dan Pelin diantar seorang petugas keamanan rumah sakit masuk ke dalam ruang rawat Asli sebelumnya, tempat Zerrin terjatuh hingga tewas.
“Seorang perawat mengingatkan Nyonya Zerrin untuk berhati-hati saat masuk ke ruangan karena lantainya basah. Lau Nyonya Zerrin masuk, dan kembali untuk menutup pintu... kakinya terpeleset dan kepalanya membentur jendela.” Tutur petugas itu.
 Omer lalu melihat ada kamera CCTV di atap. Di saat yang bersamaan Tayyar ikut masuk.








“Apa kau punya rekaman kamera CCTV?”
“Sayangnya tidak. Nyonya Zerrin menyuruhku untuk mematikan semua kamera pengawas di kamarnya Asli, orong, dan lif masuk untuk menjamin privasi dari para media. Aku sudah bilang ke dia kalau dia itu paranoid, tapi dia tak mau mendengar dan aku tak bisa menolak permintaannya.” Tayyar menjelaskan.
“Oke, bagaimana kau bisa menyimpulkan dengan cepat kalau semua itu adalah kecelakaan?” Tanya Pelin. Sementara itu Omer terus memeriksa setiap sudut kamar.
“Ada seorang saksi mata saat kecelakaan itu terjadi. Ada darah di jendela dan lantai. Ada bekas goresan hak sepatu di tempat dia terjatuh... jarak antara jejak sepatunya dengan tempat kepalanya terbentur pun masuk akal. Setelah kita kami menanyai beberapa pegawai di lantai ini yang menemukan Nyonya Zerrin. Mereka memastikan bahwa tak ada orang asing yang masuk ke lantai ini.”Kata petugas keamanan.
Tayyar menambahkan, “Para dokter sudah berusaha menyelamatkan Zerrin selama setengah jam, tapi mereka tak berhasil....”
Tayyar tampak sedih. “Aku kehilangan sahabatku satu per satu selama 40 tahun persahabatan. Aku benar-benar terguncang. Permisi!”
 Tayyar keluar, dan bersedih di sana.
Omer ikut keluar dan mengucapkan belasungkawanya. 
 
 “Apakah nyonya Asli ada di kamarnya selama insiden terjadi?” Tanya Arda.
“Dia dirawat secara intensif sejak kemarin. Dia diberi obat penenang karena kondisinya memburuk.” Kata Tayyar.
“Apa kau sudah menghubungi Elif?” tanya Omer.
“Sayangnya belum. Bahar dan aku terus saja menghubunginya. Tapi dia tak juga menjawab telepon kamu. Aku sangat mengkhawatirkannya sekarang. Dia tak biasanya bertingkah seperti ini. Apa kau tahu dimana dia?” Tayyar malah bertanya balik pada Omer. “Maksudku, kalian berdua menjadi teman dekat selama investigasi. Itu kenapa aku bertanya seperti itu.”
“Aku tak tahu dimana dia. Aku tak bisa menemukannya.”
 “Tolong beritahu aku saat kau menemukannya. Aku tak bisa menemukan Nilufer juga. Aku ingin mereka datang menemani kakaknya.”
Omer, Arda, dan Pelin pun akhirnya pergi meninggalkan Tayyar.


Kembali ke pos polisi. Metin dan Nilufer masih sabar menunggu.
“Kenapa tak ada seorangpun yang bisa memberitahu kita sesuatu?” Tanya Nilufer.
“Keja lamban selalu terjadi di fasilitas pemerintahan. Seseorang akan segera datang!” Metin menyuruhnya sabar.
“Aku tak bisa bertahan lagi. Aku akan pergi.”
“Kemana?”
“Untuk memberikan pernyataanku. Aku akan bilang ke para polisi di luar sana, jadi mereka tak harus menunggu kakakku seperti ini. Aku Nilufer Denizer, dan aku akan bilang kau tidak menculikku...”
“Itu tidak mungkin.”
“Apa yang akan kulakukan jika mereka menahanmu?”
“Nilufer, jangan aneh-aneh, kumohon. Itu sungguh tidak mungkin.”
“Saat Elif datang, kakaku akan bilang bahwa kaulah orang yang menculik kami. Dan mereka akan menahanmu. Apa yang harus kuperbuat kemudian?”






DAFTAR SINOPSIS TERBARU
CINTA ELIF

Artikel keren lainnya: