Beranda · SINOPSIS CANSU HAZAL · ARTIKEL · VIDEO · TOKOH

Sinopsis Cinta Elif Episode 23 Tayang Jumat 30 Oktober 2015 Bagian Kesembilan Lengkap



http://mahidevranlovers.blogspot.com/





 
 
 “Nona Elif, sekarang dengarkan aku baik-baik! Tempat ini dan apa yang kita bicarakan disini akan tetap menjadi rahasia kita. Tak ada yang tahu kecuali kita bertiga. Termasuk saudara-saudaramu, pengacaramu, dan sahabatmu Bahar juga. Tak seorangpun yang tahu!” Pinta Komisaris Sami.
“Begitupun kakakku atau Pelin dan Arda. Tak seorangpun yang akan tahu kecuali kita bertiga.” Tambah Omer.
“Kenapa?”
“Itu untuk melindungimu?” Jawab Omer.
“Apa yang kalian inginkan dariku.”
“Untuk bekerjasama dengan kita....”
“Aku tak mengerti. Kerjasama apa?”
Komandan Sami lalu menjelaskan, “Komplotan para pencucian uang yang menggunakanmu.... kau akan melakukan apa yang mereka suruh, dan kami akan menangkap mereka pada saat mereka lengah.”
“Tidak. Aku tak bisa melakukan hal seperti itu. Aku akan ketahuan.”
“Kau harus melakukannya. Ada videomu yang dipegang mereka.”
“Apa kalian berdua benar-benar ingin aku melakukannya?”
“Mereka akan terus memanfaatkanmu sampai kau habis, dan kau menjadi salah satu dari mereka...lalu mereka akan menghabisimu. Sekalipun kau masuk ke dalam penjara.... mereka tetap akan menemukan mayatmu di manapun.” Jelas Omer.
Omer lalu melanjutkan, “Kau akan membantu kami, dan kami akan menolongmu. Kau akan bisa menyingkirkan pria itu.”
Elif diam, dan memikirkan semua perkataan Omer itu.
Di dalam mobilnya, Metin terus saja memandangi keping CD (rekaman video Asli saat mendorong Zerrin hingga tewas). 

Rupanya dia sedang menunggu di depan rumah Elif. Seorang anak buahnya lalu datang masuk ke dalam mobil. Dia memberitahu Metin soal Nilufer.





“Kami sudah menemukan gadismu, Bos.”
“Dimana kau temukan?”
“Di rumahnya Tayyar. Dia pergi ke sana dengan banyak barang. Dan dia tak pernah meninggalkan rumah itu sekalipun, sejak dia masuk ke sana.”
Metin tampak pucat dan memikirkan sesuatu.
Di rumah sakit, Asli duduk membaca majalah di atas tempat tidurnya. Ekspresinya ceria, seolah tak pernah terjadi apa-apa. Tayyar lalu masuk menemuinya.
 
 “Asli, aku baru saja dikabari kalau sudah siuman. Boleh aku masuk?”
“Tentu saja kau boleh masuk!” Ucap Asli sembari memeluk Tayyar. “Aku ingin menanyakan sesuatu. Dimana keluargaku? Aku bangun dan ibuku tak ada disini. Taner juga pergi. Ibuku tak seperti biasanya. Dia tak pernah meninggalkanku seperti ini. Dimana mereka?”
Tayyar tampak heran, namun dia sebenarnya tahu apa yang sudah dialami Asli. “Tenanglah. Kemarilah... kesini dan duduklah!”
Mereka berdua lalu duduk di tempat tidur.
 “Asli, cobalah mengingat. Apa yang terakhir kau ingat?” Tanya Tayyar.
“Kemarin, aku bertengkar dengan seseorang di toko. Temanku hamil, dan aku membelikan hadiah untuknya... lalu... ibuku dan Taner membawaku ke sini. Semuanya normal. Tapi lihatlah, aku sekarang baik-baik saja. Aku bisa pulang. Benarkan? Ayolah!” Tutur Asli. Dia tak mengingat apapun yang dialaminya selama di rumah sakit. Dia juga lupa bahwa dirinya telah mendorong ibunya hingga ibunya jatuh dan meninggal.
Tayyar lalu memeluk Asli. “Kau memang sehat. Jangan takut sekarang. Semuanya akan baik-baik saja!”
(Tayyar baru sadar kalau obat bius yang diberikan berlian pada Asli kemarin telah membuat Asli hilang sebagian ingatannya).
Kembali ke Elif, Omer, dan Komandan Sami.
 
 “Percayalah pada kita!” Kata Omer.
Komandan Sami berucap, “Pilihlah. Kau bekerjasama dengankita, atau kau terima nasibmu, masuk ke dalam penjara! Tapi kuberitahu. satu hari dipenjara rasanya seperti seribu tahun untuk gadis secantik dirimu. Kami ingin memberimu pertolongan besar.”
“Jika aku menerima tawaran ini, kau ingin aku melakukan apa?”
Omer lalu duduk di depan Elif dan bertanya, “Kapan terakhir kali Metin meneleponmu?”
“Beberapa hari yang lalu. Hari saat ibuku meninggal.”
“Apa yang dia katakan?”
“Dia ingin aku mengantarkan uangnya ke Roma. Aku tak tahu. Aku tak mengerti dengannya. Katanya ada kurir baru yang kabur, dan sesuatu terjadi.”
“Apa yang kau katakan padanya?”
“Aku menolaknya, karena aku ingin menyingkirkannya, Omer!”
Komandan Sami menyahuti, “Itulah tujuan pertama kita. Sempurna!”
Omer lalu memberi arahan pada Elif, “Jika Metin meneleponmu lagi, jawab teleponnya. Bersikaplah seperti biasanya. Bicara dengan tenang, dan jangan biarkan dia mencurigaimu. Terima saja apapun dia perintahkan. Kau akan ke Roma, dan kami berdua akan mengikutimu secara rahasia. Kita akan tahu setiap langkah yang kau buat. Dengan kata lain, kau akan melakukan pencucian uang lagi.”
“Biar kuberitahu. Itu tidak mudah. Itu berbahaya. Membutuhkan keberanian. Omer sangat mempercayaimu. Dia bilang, Elif akan berhasil. Bukan begitu, My Lion?” Ucap Komandan Sami.
“Begitulah!” Jawab Omer.
Elif melirik Omer. Dia tak menyangka kalau Omer ternyata masih sangat mempercayainya.
“Kau punya waktu lima menit. Pergilah keluar, berkeliling, dan kembailah kesini untuk memberitahu kami.” Pinta Komandan Sami pada Elif. “Tapi pembicaraan ini tak akan terulang lagi. Buatlah keputusan! Kau bekerja sama dengan kita.... atau terima nasibmu dan mendekam di penjara...lalu terbakar!”
Omer menambahkan, “Atau... jebloskan orang-orang yang sudah menghancurkan keluargamu dan kehidupamu ke dalam penjara. Kau akan membersihkan namamu dan selamat dari hukuman apapun. Elif, pada akhirnya, ada pembunuh ayahmu. Jadi pikirkan baik-baik keputusanmu!” 
Elif pun keluar. Katanya, butuh udara segar. Di sana dia memikirkan semuanya. Omer mengintipnya dari balik jendela. Elif berjalan di dekat mobil. Pikirannya bingung.
 
 
 
Elif lalu menoleh ke arah Omer. Mereka saling berpandangan. Setelah itu Elif masuk ke ruangan.
 “Aku terima tawaran kalian!”





DAFTAR SINOPSIS TERBARU
CINTA ELIF

Artikel keren lainnya: