Beranda · SINOPSIS CANSU HAZAL · ARTIKEL · VIDEO · TOKOH

Sinopsis Cinta Elif Episode 22 Tayang Kamis 29 Oktober 2015 Bagian Keenam Lengkap



http://mahidevranlovers.blogspot.com/



“Kenapa kau begitu marah seperti ini? Gadis ini single dan mencintaiku Gadis ini tak punya kekasih... “
Tayyar memikirkan soal Mert, yang juga mencintai Nilufer. Tayyar pun mengancam Metin, “Jika kau mendekati Nilufer lagi, aku akan membuatmu menyesal karena telah meminum air susu ibumu. Jiwa siapapun akan terluka, Metin. Dan yang paling terluka, adalah kau.”
“Aku mencintai gadis itu!”
“Diam kau! Siapa kau hingga berani mencintai Nilufer? Lihat dirimu dan lihatlah Nilufer! Siapa kau? Heh! Siapa dirimu ini?”
Metin hanya melotot menahan amarahnya. Tayyar lalu melanjutkan ucapannya, “Jika kau punya pekerjaan, itu semua karena aku. Bahkan jika kau punya uang untuk membeli celana dalam, itupun karena diriku. Setiap napasmu berhutang padaku. Kau akan mengikuti perintahku dan hidup seperti keinginanku. Mengerti? Mengerti? Beraninya kau mengkhianati kepercayaanku! Beraninya kau!”
 Tayyar lalu menyuruh Metin meletakkan tangannya di depannya. Tayyar sudah mengambil palu sebelumnya.
“Letakkan tanganmu disitu!”
Metin akhirnya meletakkan jemari tangannya.
“Jari mana yang kau gunakan untuk menyentuh Nilufer? Yang mana? Huh? Kau tidak akan pernah menyentuh Nilufer lagi!” Tayyar akhirnya memukulkan palu itu ke jemari Metin.
Ahhh sadisss! Sebelum pergi, Tayyar menyuruh Metin membawakan Taner di depannya dalam satu hari.


Di pemakaman, Elif berdiri di depan kuburan ayahnya.
“Terakhir aku kesini saat pemakamanmu, Ayah! Aku tak pernah lagi datang kesini sejak hari itu karena aku marah padamu. Kau menyembunyikan banyak orang dalam hidupmu yang tak kuketahui. Apa kau tahu? Aku mencintai seseorang untuk pertama kalinya. Aku mempercayai seseorang untuk pertama kalinya. Aku jatuh cinta pada seseorang untuk pertama kalinya. Aku telah memimpikan masa depan bersamanya. Tapi hari ini semua itu berakhir. Aku kehilangan dirinya. Aku sungguh marah padamu. Kau tidak Cuma mengambil masa mudaku. Kau juga telah membunuh masa depanku, Ayah. Tapi kau tahu apa yang paling? Aku sungguh membutuhkanmu saat ini.”
 
 Elif menangis dan duduk di kuburan ayahnya. “Aku sungguh membutuhkanmu. Jika kau disampingku sekarang, kau bisa memelukku dan membelai rambutku. Dan kau akan bilang, semua ini akan berlalu, anakku! Agar aku bisa punya kekuatan untuk melanjutkan hidup. Tapi semua itu telah terlambat. Aku sekarang sudah sepertimu. Kumohon padamu ayah,,,, pegang tanganku! Pegang tanganku dan tolonglah aku.... kumohon pegang tanganku Ayah!”
 
 Omer muncul di belakang Elif. Elif terkejut.
Omer mengulurkan tangannya. Elif pun menggenggamnya dan berdiri.
“Bagaimana kau bisa menemukanku?” Tanya Elif.






“Aku berusaha mencarimu. Bahar juga berusaha menemukanmu. Tapi kau tak menjawab teleponmu.”
“Aku tak mendengar bunyinya....itu tidak lagi penting kau kau sudah ada disini....apa kau kesini untuk bicara? Percayalah Omer. Aku siap melakukan apapun yang kau katakan nanti. Kuakui semua kesalahanku, dan aku siap menebus semuanya....”
“Elif, aku kesini untuk bukan membicarakan hal itu.”
Elif penasaran, “Kenapa kau kesini?”
“Aku punya kabar buruk untukmu.”
“Apa yang terjadi?”
“Kecelakaan apa?”
“Asli?”
“Tak terjadi apa-apa pada Asli!”
Elif tenang. Namun penasaran, “Lalu apa yang terjadi?”
 “Kami telah kehilangan ibumu... aku turut berduka...”
“Jangan bercanda! Apa maksudmu dengan kami kehilangan ibumu?”
“Saat ibumu menjaga Asli di rumah sakit. Dia terlepeset dan kepalanya terbentur. Mereka berusaha menyelamatkannya, namun tak berhasil.”
“Omer, jangan bersikap yang tidak masuk akal. Tanah kuburan ayahku belum kering... bagaimana bisa aku kehilangan ibuku juga, Omer?” Elif menangis. “Ibuku tak boleh mati, Omer. Dia tak boleh mati. Kau pasti bohong!”
 
 Omer pun memeluk Elif untuk menenangkannya. Elif benar-benar terpukul. Tangisnya pecah dan hatinya hancur.
Keesokan harinya, Zerin dikuburkan. Nilufer terus saja menangis di pelukan Elif. Omer dan Arda tampak sibuk mengubur tanah ke kuburan Zerin. 
 
 

 Omer sangat tak tega melihat Elif. 
 
 
Setelah itu ia menemui Elif dan mengucapkan belasungkawa.
 
 
 Seluruh keluarga Omer pun datang. Mereka berurutan mengucapkan belasungkawa pada Elif. 
 Di tempat terpisah, Asli masih tertidur dan tak sadarkan diri di rumah sakit.
 Setelah semua pelayat pergi, Elif mendekati kuburan ibunya dan menangis di sana dengan ditemani Tayyar Dundar. Omer terus saja memperhatikan Elif dari kejauhan. Omer tampak tak tega.







DAFTAR SINOPSIS TERBARU
CINTA ELIF

Artikel keren lainnya: