Beranda · SINOPSIS CANSU HAZAL · ARTIKEL · VIDEO · TOKOH

Sinopsis Cinta Elif Episode 23 Tayang Jumat 30 Oktober 2015 Bagian Ketujuh Lengkap



http://mahidevranlovers.blogspot.com/




 “Paman Tayyar, bisakah Nilufer tinggal bersamamu sementara waktu?”
“Dengan senang hati, tentu saja dia bisa tinggal disini. Kalian putri-putriku.”
“Dia menghabiskan waktu dengan seorang pria yang bisa melukainya, tapi dia tak bisa melihat semua itu. Aku tak ingin dia tinggal sendirian, Paman.”
“Jangan takut. Aku akan menjaganya seperti ayahnya.”
“Terima kasih banyak. Dan kita harus membahas kuliahnya. Dia menghentikan study-nya, padahal dia bisa melanjutkannya... tapi...aku tak ingin dia pergi ke New York.”
“Baiklah. Kita akan mengurus semua itu juga. Presiden universitas tempat Mert kuliah adalah temanku di klub. Itu mudah.”
“Aku tidak tahu bagaimana aku harus berterima kasih padamu...” Elif menggenggam tangan Tayyar. “Setiap aku membutuhkan bantuan, kau selalu mengulurkan tanganmu.”
“Lalu, apa yang kau lakukan sendirian di rumah sebesar itu? Karena Asli belum kembali. Atau kau akan menutup rumah itu?”
“Aku tidak akan berada di sini sementara waktu...”
“Aku mulai khawatir sekarang...kemana kau akan pergi? Apa kau akan pergi ke Roma?”
“Bukan. Sebenarnya aku masih akan tinggal disini...tapi ada masalah yang butuh kuselesaikan. Maksudku... aku tak akan bisa melanjutkan hidupku sampai semua beban itu lepas dari bahuku. Atau saudari-saudariku yang akan tersakiti dan bukan diriku. Paman Tayyar... aku telah membuat keputusan penting untuk diriku sendiri. Karena kami tidak memiliki siapapun kecuali diri kami sendiri. Dan tentu saja, karenamu juga. Aku harap aku bisa membayar semua hutang-hutangku suatu hari nanti.”
“Kau membicarakan sebuah teka-teki, Elif. Aku merasa sedih sekarang. Bicaralah yang terus terang! Kemana kau akan pergi?”
“Kau akan tahu nanti. Itu bukanlah tempat rahasia.”
“Baiklah!”
Elif dan Tayyar keluar menemui Nilufer dan Mert.
Setelah pamitan singkat, Elif akhirnya pergi. Nilufer tampak acuh saja.
Tayyar lantas menasehati Nilufer agar tinggal di rumahnya sementara waktu sampai kemarah Elif mereda. Tayyar lalu meminta ponselnya Nilufer.
“Kenapa? Apa ada yang salah dengan ponselku?” Tanya Nilufer.
“Aku sudah berjanji pada kakakmu! Aku tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu. Itu akan membuatku menyesal. Berikan ponselmu! Aku akan menyimpannya, dan nanti kau bisa mendapatkannya lagi!” Janji Tayyar.
Nilufer akhirnya bersedia memberikan ponselnya.
Di lantai dua rumahnya, Tayyar menelepon Metin.
 “Ya, Paman!”Sapa Metin.
“Apa kau sudah menyiapkan kurir? Apakah Elif akan pergi ke Roma?”
“Dia menolaknya. Tapi, aku akan menyuruhnya lagi hari ini atau besok.”
“Saat kau menyuruhnya pergi, itu sudah terlambat.”
“Apa yang kulewatkan lagi, Paman?”
“Cepat! Tinggalkan semua pekerjaanmu sekarang. Temui akui di pantai. Aku akan menunjukkanmu apa yang kau lewatkan...!”







Kembali ke Omer dan Komandan Sami,
“Kau adalah bosku sekaligus guruku. Aku bisa meragukan diriku sendiri. Tapi aku tak akan pernah bisa meragukanmu. Aku setuju dengan apapun yang kau katakan.”Ucap Omer.
“Inilah Kapten Omer yang telah aku besarkan. Jangan melakukan apapun sedikitpun sebelum mendengar arahanku... Oke?”
“Baiklah!”
“Bahkan kakakmu tidak boleh tahu apa yang kita bahas. Sepakat?”
Omer menyalami tangan Komandan Sami, “Sepakat!”
Setelah itu Komandan Sami pergi dengan mobilnya. Tertinggal Omer di tepi pantai.
Elif menemui pengacarannya di apartemen. Sebnem.
 “Elif, apa yang terjadi? Apa kau baik-baik saja?” Tanya Sebnem usai membuka pintu.
“Sebnem, maafkan aku. Aku tahu aku mengganggumi di jam seperti ini tapi aku harus bicara padamu... ini sangat penting.”
“Tentu saja... ayo masuklah...!”
Tayyar bertemu dengan Metin di dalam mobil dekat pantai. Keduanya menonton video rekaman CCTV saat Asli mendorong Zerin hingga kepalanya terbentur, lalu tewas.
 
 Tayyar lalu menyuruh Metin menggunakan rekaman video itu untuk mengancam Elif.
Kembali ke Elif dan Sebnem. Keduanya duduk di atas sofa, saling berhadapan. Rupanya Elif sudah menceritakan masalahnya pada Sebnem.
 “Elif, apa kau yakin baik-baik saja?”
“Ya!”
“Hukuman untuk kasus pencucian uang adalah kuburan, Elif! Apalagi mereka akan berpikir kalau kau bagian dari komplotan pencucian uang...”
“Aku tak melakukannya atas keinginanku sendiri, Sebnem! Mereka mengancamku.”
“Ya, kau benar, tapi sejak dulu ayahmu telah memakai perusahaanmu. Ada tanda tanganmu juga, Elif. Jika kita tak bisa membuktikan apapun, semuanya akan berada di tangan hakim, dan kau mungkin akan mendekam di penjara.”
“Aku tak bisa hidup karena pria-pria itu (Metin dan komplotannya). Mereka telah memasuki rumahku dan memainkan pikiran Nilufer. Semua ini sudah cukup, Sebnem. Apapun yang akan terjadi, terjadilah!”
Hari berganti pagi. 
 Di penjara, teman satu sel Taner (orang suruhan Metin yang sudah membunuh Taner) berteriak memanggil penjaga. Di belakangnya terlihat Taner sudah tewas tergantung di jendela (seolah-olah bunuh diri).
“Penjaga...! Apa ada seseorang? Pria ini menggantung dirinya sendiri! Penjaga...!”
Di rumah sakit, Asli akhirnya membuka mata. Matanya terbeliak memarah dan berkaca-kaca.


LANJUT BAGIAN KEDELAPAN




DAFTAR SINOPSIS TERBARU
CINTA ELIF

Artikel keren lainnya: