Beranda · SINOPSIS CANSU HAZAL · ARTIKEL · VIDEO · TOKOH

Sinopsis Cinta Elif Episode 22 Tayang Kamis 29 Oktober 2015 Bagian Kelima Lengkap



http://mahidevranlovers.blogspot.com/



“Tinggalkan aku. Sepakat?”
Nilufer tak mau, lalu memeluk Metin.
 Di suatu tempat, Huseyin mendatangi sebuah apartemen kelas menangah. Dia dipanggil “Tuan Cihat” oleh seorang pria yang mengenalnya. Sepertinya mereka bertenggaan. 
 Rupanya Huseyin punya rumah dan keluarga lain (yang ia rahasiakan dari siapapun). Dia masuk ke rumahnya itu, lalu menghampiri kamar anak lelakinya. 

 Setelah mencari tempat yang aman, akhirnya Huseyin menemukan keranjang bayi yang diletakkan di atas lemari. Huseyin lalu menyembunyikan semua berliannya ke dalam keranjang bayi itu. Namun sebutir berlian diambilnya dan dimasukkan ke dalam kantong.

 
 

Di ruang tamu, seorang perempuan Rusia berambut pirang sedang duduk bersama anak lelakinya berusia 6 tahun. Mereka adalah istri simpanan Huseyin dan anak ketiganya. Mereka tampak bahagia. Tak ada siapapun yang mengetahui bahwa Huseyin memiliki kehidupan ganda. Satu keluarga bersama Melike dengan dua anaknya, dan yang kedua bersama perempuan Rusia dengan satu anak lelaki di apartemen mewah.


Kembali ke pos polisi. Akhirnya para polisi menemui Metin dan Nilufer. Seorang polisi memberitahu Metin, “Kami telah melihat identitasmu di pusat data kami. Kami melakukan penyelidikan kecil. Maafkan kami, karena para petugas kami telah menangkap orang yang salah. Tak perlu lagi proses identifikasi. Kalian berdua bisa pergi sekarang!”
Metin dan Nilufer pun akhirnya bisa meninggalkan pos polisi.
 “Bagaimana bisa kau menyelesaikan semua ini?” Tanya Nilufer.
“Aku punya relasi dengan para petinggi....”
 Lagi-lagi keduanya bertengkar soal video. Namun dengan cepat mereka berbaikan kembali. Metin lalu mencegat taksi dan Nilufer pergi dengan taksi itu.


Omer menghubungi Hulia untuk mengabarinya jika Elif sudah pulang. Omer lalu pergi sendirian dengan mobilnya untuk mencari Elif.


Metin datang ke perusahaannya. Dia tampak stress dan saki kepala. Meti menanyakan anak buahnya soal Taner. Namun anak buahnya menceritakan soal Hatice yang kabur meninggalkan uang dan kopernya begitu saja di bandara saat tahu ada polisi yang hendak menangkapnya. Metin menjadi marah, dan langsung pergi dengan mobilnya sembari menelepon seseorang. Rupanya dia menelepon Elif.
Elif berada di pinggir jalan saat Metin meneleponnya. 
 
 “Halo rekanku!”
“Ada apa?”
“Kurir baru kami benar-benar tak berguna. Sekarang kau yang mengambil alih. Singkatnya, kau akan pergi ke Roma lagi. Uang-uang ini harus dikirim besok, jadi aku akan memesankan tiketmu.”
“Cukup! Aku sudah muak denganmu, apa kau mengerti?”






“Haruskah kukirim video itu (rekaman saat Elif melakukan transaksi pencucian uang di bank Roma) ke pacar polisi tersayangmu?” Ancam Metin.
“Jangan ragu! Kirim saja sekarang! Kirim! Tak masalah buatku!” Sentak Elif
Metin terheran-heran.


Omer menyetir mobilnya di jalan raya. Dia mengingat perkataan Elif tentang tatonya ‘Cinta Tak Bersyarat’. Saat itu Omer bertanya, apakah Elif sudah menemukan Cinta Yang Tak Bersyarat.
Elif sendiri sedang berada di pemakaman. Ia berat melangkah, dan kembali perkataan Omer tentang kejujuran. Elif juga mengingat saat Omer menciumnya di hotel semalam. Air matanya kembali meleleh.


Di dalam selnya yang gelap, Taner duduk sendirian. Melamun. Seorang petugas lalu masuk membawa makanan. Taner sibuk sendiri. Ia mengingat-ingat kejadian saat dua orang menghajarnya malam itu, dan mereka menanyakan berlian. Taner lalu mengingat perkataan Pinar tentang betapa bahayanya Tayyar. Taner akhirnya mengerti kalau Tayyar mengetahui soal berlian itu.
Taner memanggil petugas yang mengantarkan makanan.
“Aku harus bicara dengan Tuan Tayyar!”
“Kau memerintahku? Apa ada perintah lain? Beginilah tingkah orang kaya!” Ledek petugas itu yang kemudian pergi dan menutup pintu selnya Taner.
 
 “Pak penjaga! Pak Penjaga! Aku harus bicara dengan Tayyar Dundar!”


Di kantornya, tayyar sedang bicara dengan ikan-ikan piranhanya yang berada di dalam aquarium. Seorang anak buahnya lalu datang memberitahu bahwa Metin telah datang. Tayyar pun bersiap menemuinya.


Di tengah laut, di dalam kapal, Pinar yang terborgol berusaha melepaskan diri. Pergelangan tangannya sampai memerah dan berdarah. Tubuhnya lemas.


Tayyar menemui Metin di ruang rahasia, bawah tanah rumah sakitnya.
“Apa aku membuatmu menunggu, keponakanku yang tampan? Apa kau punya kabar bagus? Ayo katakan!”
“Jangan bertingkah seolah kau belum mendengarnya saja, paman!”
“Aku sudah dengar. Aku sudah dengar. Terima kasih tuhan, kau berhasil memecahkan rekor dunia untuk kegagalanmu hari ini. Taner lolos dari genggamanmu. Dan kurir barumu telah mengacaukan bisnis kita.”
“Aku telah mengirim seseorang ke dalam sel tahanannya Taner. Mereka akan melakukan pekerjaannya dan menyelesaikan masalah ini.”
“Benarkah?”
“Aku akan membawanya ke luar negeri minggu ini. Jangan takut!”
“Sungguh?”
Tayyar lalu menunjukkan kamera handycam yang ia temukan di apartemennya Metin. Ia perlihatkan isi rekaman Metin dan Nilufer yang sedang bercinta.
Metin tampak shock.
“Ambillah! Ambillah! Jangan ragu! Tontonlah penampilan-oscar-mu ini...!” Suruh Tayyar.
Metin pun mengambil handycamnya.
“Paman, ini tak seperti yang kau pikirkan. Aku serius tentang Nilufer.”
“Lalu apa ini? Apa ini? Tidakkah kau melakukan perbuatan menjijikkan seperti ini? Aku percayakan padamu gadis ini. Bagaimana bisa kau berani berbuat seperti itu? Heh?” Tayyar marah-marah. “Pikiranmu serius? Serius?”






DAFTAR SINOPSIS TERBARU
CINTA ELIF

Artikel keren lainnya: