Beranda · SINOPSIS CANSU HAZAL · ARTIKEL · VIDEO · TOKOH

Sinopsis Cinta Elif Episode 22 Tayang Kamis 29 Oktober 2015 Bagian Ketiga Lengkap



http://mahidevranlovers.blogspot.com/



“Nilufer, bawa mobilnya dan pulanglah ke apartamenku. Jelas ini Cuma kesalahpahaman. Oke, tuan putri? Pergila!”
“Tak mau.”
 Metin tak bisa berbuat apa-apa. Para polisi itupun akhirnya pergi dengan membawa Nilufer juga.


Hatice pulang ke rumah. Nyonya Fatma terkejut setengah mati. Mereka lalu berpelukan. Hatice menangis.
 “Anakku... anakku! Putriku. Apa yang terjadi? Apa yang terjadi, sayang?”
“Aku melihat polisi....”
Nyonya Fatma menyela, agar Hatice berhenti bicara karena ayahnya bisa mendengar. Mereka lalu masuk ke ruang tamu.
“Polisinya ternyata orang-orangnya Metin, Bu! Aku ketakutan sekali saat mereka menghentikanku. Aku pikir mereka akan menangkapku.”
“Baiklah putriku... jangan menangis...”
“Aku tak bisa melakukannya. Kutinggalkan koper itu lalu aku melarikan diri, Bu! Maafkan aku.”
“Oh anakku. Apa yang akan kita lakukan sekarang? Kita terima saja takdir kita, sayang!”
“Apa yang akan dilakukan Metin nantinya, Bu?”
“Jangan cemaskan itu. Jangan takut. Aku akan menanganinya....”

 







Di kamar rawatnya, Asli dipegangi Tayyar dan terus saja berteriak “Aku tak mau hidup lagi! Aku sudah membunuhnya (ibunya).”
“Dengarkan aku!”
“Aku tak bisa lagi hidup. Biarkan aku mati. Aku tak berhak lagi untuk bernapas! Aku telah membunuhnya. Aku membunuh ibuku.....”
“Cukuuuup!” Sentak Tayyar. “Kau tidak membunuh siapapun. Itu kecelakaan. Kau tak membunuh ibumu.”
“Tidak, Paman Tayyar. Akulah yang mendorongnya. Akulah yang mendorong ibuku sendiri.”
Tayar lalu memeluk Asli dan menenangkannya.
 “Apa yang sudah kulakukan pada ibuku? Ya Tuhan.... apa yang sudah kulakukan! Ibu.....!” Asli menjadi lebih histeris.
Perawat datang membawa suntikan obat penenang dan menyuntikannya di lengan Asli. Perlahan, Asli mulai tenang namun tetap sadarkan diri.
Saat Asli di bawa ke tempat tidurnya. Tayyar menyuruh perawatnya untuk terus memberinya obat penenang. 
 Asli kembali menangis. “Apa yang harus kukatakan pada Elif? Aku telah membuat adik-adikku kehilangan ibunya. Apa yang harus kulakukan?”


Tayyar keluar meninggalkan kamar rawatnya Asli. Dia memerintahkan pengawalnya untuk melarang siapapun masuk ke dalam sana tanpa seizinnya.
“Jika polisi ataupun keluarganya Elif datang, mereka harus menemuiku terlebih dulu. Paham?”
“Ya, Tuan!”
“Sekarang suruh semua pegawai yang bertugas di lantai ini mulai dari penjaga, dokter, perawat, tukang bersih-bersih, semuanya, untuk datang menemuiku di kantor! Suruh juga dokter bodoh yang tak memberi Asli obat penenang ke kantor, agar aku bisa memeriksa sel otaknya dan melihat apakah otaknya bekerja dengan baik!” Tayyar benar-benar marah.


Di jalan raya, Arda dan Pelin berada dalam satu mobil untuk menjemput Omer. Pelin mengeluhkan cara Arda menyetir mobil yang lambat seperti gadis. Keduanya pun berdebat. Hingga mereka melihat Omer di tepi jalan. 


Omer pun lalu masuk dan duduk di jok belakang.
 “Apa sudah pasti bahwa Nyonya Zerrin sudah meninggal? Aku harap itu kesalahan!” Kata Omer.
“Akupun berharap sama, tapi kabar yang kami terima, jenazahnya sudah ada di kamar jenazah.” Jawab Pelin.
“Apa sudah ada ivenstigasi?” Tanya Omer.






DAFTAR SINOPSIS TERBARU
CINTA ELIF

Artikel keren lainnya: