http://mahidevranlovers.blogspot.com/
Elif meninggalkan Omer begitu saja di
pantai, setelah ia menceritakan semua rahasianya pada Omer, bahwa dia seorang
kurir pencucian uang dan penyedia perhiasan palsu atas suruhan Metin. Meski
Elif memberitahu kalau semua itu dilakukannya karena terpaksa (saat Metin
menculik Nilufer), namun Omer masih saja tak bisa menerimanya. Elif
meninggalkan Omer karena rasa bersalahnya. Omer pun tak mau mengejarnya. Dia
terlihat marah, kecewa, namun juga tak tahu berbuat apa. Hatinya hancur.
Elif pergi ke sisi barat pantai sembari
menangis. Ia lalu berhenti sebentar, dan menengok ke belakang.
Ia melihat Omer
pergi ke sisi timur (berlawanan arah). Itu artinya Omer benar-benar tak ingin
mengejarnya. Elif semakin kecewa. Tangisnya pecah. Hingga ia tak sadar kalau
ada pesepeda melintas di belakangnya, dan hampir saja tertabrak.
Saat Omer berjalan makin jauh dari Elif,
ia mendapat telepon dari Arda. Ada kabar buruk.
“Ada apa Arda?” Tanya Omer.
“Apa Elif bersamamu?” Tanya balik Arda.
“Dia tak bersamaku.”
“Kami butuh bicara dengan Elif!”
Omer tampak penasaran dan menghentikan
langkahnya, “Apa yang terjadi?”
“Kabar buruk, Kawan!”
“Apa yang terjadi? Bicaralah yang
jelas!”
Arda lalu memberitahu Omer bahwa Zerrin
meninggal dunia. Wajah Omer langsung pucat.
Sementara itu, Huseyin mengambil
sekantong berlian dari kandang buruk, dan menyembunyikannya di saku. Saat akan
masuk ke dalam rumah, ia ditabrak Melike yang sedang membawa pakan ayam.
Huseyin marah-marah.
“Kau disini? Aku sumpah tak melihatmu.
Aku baru saja akan memberi pakan ayam!” Melike merasa bersalah.
Sementara itu Huseyin sibuk membersihkan
pakan ayam yang menempel di baju dan celananya. Saat Melike ingin membantu
membersihkannya, Huseyin melarangnya. Dia takut kalau Melike mengetahui berlian
di sakunya.
“Aku tak mengerti kenapa kau begitu
marah. Ini sungguh ketidak-sengajaan! Ngomong-omong, apa yang kau lakukan
disana (di kandang burung)? Apa yang kau kerjakan?” Tanya Melike.
Huseyin kembali membentak Melike dengan ucapan
kasar.
“Aku harus pergi. Apakah kau butuh
sesuatu dari pasar?” Huseyin pamitan.
Artikel keren lainnya: