http://mahidevranlovers.blogspot.com/
 
By #Vany Desky
Episode
 dimulai dgn phool yg tampak marah pada Ajabde, "Aku pikir kau adalah 
sahabatku, tetapi kau malah menghianatiku. Dapatkah kau mengatakan bahwa
 ini adalah salah, Pangeran Pratap mempunyai perasaan sepertimu & 
kau juga menyukainya. Aku tidak akan mendengarkan semua alasanmu lagi. 
jadi, keluarlah dari sini. Aku menyadari, jika kaulah yg sudah memberi 
Pangeran Pratap untukku. Sekarang Aku bisa hidup tanpamu, Ajabde." 
Didalam isak tangisnya Phool semakin mengekuarkan kemarahanya pada 
Ajabde, & Ajabde langsung mengatakan, "tenanglah phool, aku akan 
pergi dari sini." Ajabde segera pergi dari kamar phool sambil 
berlinangan air mata. Phool langsung terduduk meratapi kesedihanya.
Sementara
 itu ditempat lain, Haji khan, jalal, bharaim Khan sudah sampai 
dibenteng ajmer & memanggil tentara Ajmer untuk menyuruhnya 
menyampaikan pesan pada Rajanya kalau ia ingin bertemu dgn Raja Pathan.
Dihutan,
 tampak Pangeran Pratap tengah menunggang kudanya. Namun kuda Pangeran 
Pratap tampak gelisah, Pangeran Pratap berusaha menenangkan kudanya, 
namun Pangeran Pratap tidak berhasil menenangkan kuda tersebut, Pangeran
 Pratap pun memutuskan untuk beristirahat didekat pohon & saat 
itulah teman-temannya datang menghampiri Pangeran Pratap. Cakrapani 
menanyakan apakah Pangeran Pratap akan menikah dgn Ajabde?. Pangeran 
Pratap mengatakan "aku akan menikah dgn phool." Teman-teman Pangeran 
Pratap tampak kaget mendengar ucapanya. "Tapi pangeran, bukankah kau 
menyukai Ajabde?" Namun Pangeran Pratap segera memotong ucapan Cakrapani
 & tidak ingin membahasnya lagi. "Mari ikutlah dgnku, kita akan 
mengundang rana kheta ji." Ucap Pangeran Pratap mengajak ketiga temanya 
untuk pergi bersamanya menuju tempat guru Kheta. Pangeran Pratap 
mengalihkan pandangannya pada kuda yg dinaikinya tadi, & menanyakan 
kondisi kuda itu pada benidas.
Diistana,
 tampak Ajabde berjalan sendiri sambil mengingat pertengkaranya tadi 
bersama Phool dgn berlinangan air mata. Sesampainya Ajabde dikamar, dia 
tampak heran melihat keluarga Phool berada disana. Dimana uma devi sudah
 mengemas barang-barang Ajabde. & ram singh ji mengatakan, "aku akan
 mengatur palki & aku sudah menyediakan pengawal untuk mengawal 
kepulanganmu." tetapi maldev ji (kakek Phool) datang menghampiri mereka 
& mengatakan, "dia akan pergi hanya dgn beberapa pengawal saja". 
& Maldev ji masih menghina Ajabde dgn kata-kata pedasnya. Ajabde 
mengatakan, "Baiklah, aku akan pergi dgn pengawal yg sudah anda 
persiapkan". Sebelum melangkah pergi Ajabde mengatupkan kedua tangannya 
untuk pamit kepada keluarga Phool.
Dilain
 sisi, tampak Ratu Sajja berdiri didepan pintu Ratu Jaywanta yg dikunci 
dari dalam karena Ratu Jaywanta mengurung dirinya dikamar. kemudian Ratu
 sajja mengatakan kepada dayang yg membawa makanan untuk Ratu Jaywanta, 
"cobalah dilain waktu." Dayang itu mengangguk & segera pergi 
meninggalkan Ratu Sajja sendirian. Saat itulah Ajabde datang menghampiri
 Ratu Sajja, Ajabde tampak menyedihkan dimata Ratu Sajja & langsung 
memeluknya dgn berlinangan air mata.
Setelah
 melepaskan pelukanya, Ajabde menanyakan keberadaan Ratu Jaywanta, "aku 
ingin bertemu dgn Ranima." Ratu Sajja menjawab kalau Ratu Jaywanta saat 
ini mengurung dirinya dikamar. Ratu Jaywanta yg berada dikamarnya tampak
 melamun sambil memikirkan Ajabde & lamunan Ratu Jaywanta buyar 
ketika ia mendengar suara Ajabde yg memanggilnya, "Ajabde" lirih. Ratu Jaywanta segera berjalan menuju pintu tapi dia tidak jadi membuka pintu.  
Karena
 ia mengingat sumpah Raja Uday singh ji Untuk dirinya. Dari luar tampak 
ajabde meletakkan kepalnya dipintu dgn perasaan sedih. Ajabde 
mengatakan, "Aku akan pulang ke bijolia Ranima, aku akan selalu 
menghormati Anda, aku tahu sekarang aku tidak akan bisa bertemu dgn 
Anda." Seletah itu Ajabde berlutut & meletakkan tangannya dilantai 
sambil mengambil berkah pada Ratu Jaywanta yg berada dibalik pintu. 
Ajabde segera pergi meninggalkan kamar Ratu Jaywanta. Setelah Ajabde 
pergi, barulah Ratu Jaywanta membuka pintu kamarnya sambil memanggil 
nama Ajabde dgn lirih.
Ratu 
Sajja yg masih berada disana segera mendekati Ratu Jaywanta sambil 
mengatakan, "Anda benar-benar kuat kakak." Ratu Jaywanta segera memeluk 
Sajja, mereka tampak menangis sesegukan.
Jalal 
sudah berada didalam istana ajmer dgn haji khan & Bahram khan. 
Beberapa menit kemudian Ratan singh ji datang menghampiri mereka & 
haji khan mengatakan, "aku datang dgn pathan untuk perdagangan marmer" 
& ia memperkenalkan jalal padanya. Ratan singh ji tampak belum 
mengerti maksud kedatangan Jalal yg ingin menguasai bentengnya karena 
kelompok jalal menyamar sebagai seorang pedagang.
Dilain
 sisi, tampak Pangeran Pratap & ketiga temanya sedang menemui guruji
 sambil memberikan sebuah surat undangan untuknya. Guru ji mengatakan, 
"aku pasti akan datang, Pangeran Pratap." Pangeran Pratap dgn senang 
hati langsung mengucapkan terimakasih pada guruji. Saat itulah rana 
kheta ji (Raja suku pedalaman) datang menghampiri mereka & Pangeran 
Pratap tampak senang melihat kedatangan Rana kheta ji bersama pasukanya,
 Pangeran Pratap juga mengundangnya. Mereka tampak bekerja sama untuk 
sebuah rencana.
Kembali
 kechitor, dimana Ajabde hendak naik ketandu yg akan mengantarkanya 
pulang ke bijolia. Sebelum ia naik ketandu, Ajabde berbalik kearah 
istana & ia melihat Raja Uday yg berdiri diatas balkon istana. 
Ajabdepun mengatup kedua tanganya seraya pamit pada Raja Uday yg 
mengangguk menerima salam Ajabde. & pandangan Ajabde beralih kesisi 
lainya dimana ia melihat Phool tengah berdiri diatas istana sambil 
melirik Ajabde yg berada dibawah. Ajabde memandangnya namun Phool segera
 berbalik, seakan tidak ingin ditatap oleh Ajabde. Dgn perasaan sedih 
Ajabde segera naik keatas tandunya & pergi meninggalkan benteng 
Cittor. Setelah Ajabde pergi, barulah Phool membalikkan tubuhnya melihat
 kepergian Ajabde. Tampak Ratu Bathiyani tersenyum senang melihat 
kepergian Ajabde.

 
Sementara
 itu Pangeran Pratap & ketiga temanya tampak berjalan menuju ke 
chitor. Mereka tengah asik mengobrol sambil bercanda & temannya 
mengatakan kepada Pangeran Pratap kalau dia beruntung karena phool 
benar-benar berani dgn tindakanya. Namun Pangeran Pratap tidak suka 
mendengar ucapan temannya itu. Tidak jauh dari mereka, tampak Ajabde 
berada ditandunya dgn dikawal oleh 4 prajurit & satu dayang, Ajabde 
melihat Pangeran Pratap & memerintahkan kepada Pengawalnya agar 
mempercepat langkah mereka, karena Ajabde tidak ingin Pangeran Pratap 
menyadari kehadiranya. Dimana saat itu Pangeran Pratap & 
teman-temannya berjalan membelakangi Ajabde.