http://mahidevranlovers.blogspot.com/
Dirumah Meer Khan, Barkath membuka pintu, Aaliya dan Zain dan terkejut
melihat Barkath ada di dalam rumah Meer Khan, Aaliya bertanya “Barkath,
kau ada disini?, Barkath mengatakan “Ya, Inspektur, taangkap Meer Khan
karena dia telah mencoba untuk membunuh ayahku, Usman Abdullah, Polisi
kemudian menangkap Meer Khan, tapi Barkath terlihat sedih, Barkath
bersandiwara, Barkath berkata pada Zain “kak, dia pantas dihukum karena
ksealahannya, Zain mengatakan “Ya, Polisi membawa Meer Khan keluar,
sebelum keluar, Meer Khan berkata pada Aaliya “aku tidak memiliki
hubungan dengan Zain dan Barkath, tapi kau adalah keponakanku, kau darah
dagingku, bagaimana kau bisa melakukan itu padaku, mendengar itu,
Aaliya merasa kesal dan mengatakan “Ayah ku telah lama memutuskan
hubungannya dengan mu, dan aku tidak bisa tinggal diam pada siapa pun
yang menyakiti keluargaku, Inspektur, bawa dia dari sini, Polisi oun
akhirnya membawa Meer Khan pergi,
Setelah polisi pergi
membawa Meer Khan, Barkath berkata pada Zain “Kak, sekarang telah
selesai, mari kita pergi dari sini, mereka ingin pergi, tapi Aaliya
menghentikannya
dan bertanya
pada Barkath “Barkath, mengapa kau datang ke sini?, Barkath sedikit
khawatir, Zain juga bertanya “Iya Barkath, mengapa kau datang kemari?,
Barkath mengatakan “kakak, sebenarnya aku hendak pergi ke dargah, tapi
aku datang ke sini untuk memperingatkan Meer Khan agar dia tidak
menyakiti ayah lagi, Kakak, kita harus pergi dari sini, mereka ingin
pergi, tapi Aaliya melihat ada kertas di atas tempat tidur, Aaliya
meminta mereka berhenti, Aaliya memeriksa kertas itu, Barkath merasa
khawatir melihat itu, melihat Aaliya memeriksa kertas itu, Zain datang
menghempirinya dan bertanya “ada apa Aaliya, Aaliya mengatakan “zain,
ini adalah berkas milik paman, Aaliya melihat kearah Barkath dan
bertanya “Barkath, mengapa kau membawa berkas ini kemari?, Barkath
menjadi tambah tegang, Barkath mengatakan “aku ingin membawanya ke
Dargah untuk berdoa pada ayah, karena pada saat itu aku tidak bisa
melihat Aayah berada dalam kesulitan, Barkath menangis, lalu dia memeluk
Zain dan Aalilya, Barkath tersenyum licik, Barkath berkata pada Zain
“Kak, kita harus pergi ke Dargah, Zain setuju,
Zain dan Aaliya
berada dalam perjalanan pulang, Zain melihat Aaliya begitu khawatir,
Zain bertanya “apa yang kau pikirkan?, Aaliya bertanya “mengapa kau
melepaskan benang suci yang ku berikan?, aku akan mengikatnya kembali
setelah kita sampai rumah, Zain mengatakan “aku tidak akan membiarkan mu
pergi ke ruang pendingin itu lagi, apakah kau benar-benar ingin
menyelamatkan ku?, bagaimana kalau aku akan mati, mendengar itu Aaliya
marah dan mengatakan “jika kau mati, aku juga akan mati, setelah sampai
dirumah Aaliya langsung turun dari mobil dan pergi,
Aaliya
duduk di dekat kolam renang, dia teringat kejadian diruang pendingin
itu, dan dikamar, Zain juga teringat kejadian tersebut, Aaliya teringat
ketika dia berdoa pada Tuhan untuk menyelamatkan nyawa suaminya dan
mengambil nyawanya sebagai gantinya, Aaliya bertanya “mengapa hidupku
berhubungan dengan nya(Zain), apakah aku benar-benar mencintainya,
disisi lain, Zain juga teringat ketika dia mengatakan pada Aaliya kalau
dia mencintainya, Zain bertanya pada dirinya sendiri “apakah aku
benar-benar mencintai Aaliya, tak lama mereka berdua sama sama berlari
ingin bertemu satu sama lain, setelah mereka bertemu, mereka saling
berpandangan, Zain bertanya “mau kemana kau berlari? Aaliya juga
menanyakan pertanyaan yang sama, Zain ingin mengatakannya, tapi kemudian
dia mengubah kata katanya dan mengatakan “aku ingin pergi ke kamar
ayah, Aaliya juga mengatakan “aku juga ingin pergi ke kamar paman,
,
kemudian Zain dan Aaliya pergi ke kamar Usman, mereka melihat Usman
sedang tertidur, Zain memijat kaki Usman, Aaliya memeriksa perban kepala
Usman, Zain bertanya “apa yang kau lakukan?, Aaliya mengatakan “aku
ingin memeriksa keadaan Paman, mendengar itu, Zain berkata dalam hatinya
“dia piker dia seorang dokter,
Aaliya kemudian memjijat kaki
Usman, Zain teringat bagaimana dia mengatakan kalau dia mencintai
Aaliya, kemudian tiba tiba Aaliya memegang tangan Zain, Zain merasa
heran, dan bertanya “ada apa?, Aaliya mengatakan “pergi istirahat, karea
kau juga belum begitu sehat, Zain mengatakan “aku akan pergi, tapi kau
harus menjawab satu pertanyaan ku, mendengar itu Aaliya berkata dalam
hatinya “apakah dia akan bertanya tentang apa yang dia katakan diruang
pendingin itu?, Zain juga berkata dalam hatinya “aku harus bertanya
untuk menjelaskan semua keraguanku, Zain bertanya “Aaliya, apakah yang
kau katakan di ruang pendingin itu memang benar? Aaliya mengatakan “aku
mengatakan itu hanya untuk membuatmu tetap terbangun, jangan menganggap
kalau kata-kata itu serius, Zain sedih mendengarnya, Zain bertanya
lagi “apakah kau yang katakan itu kebenaran?, Aaliya mengatakan “tentu,
Aaliya bertanya “apakah kau ingin bertanya sesuatu yang lain?, Zain
mengatakan “tidak ada lagi yang ingin ku tanyakan, lalu dia pergi dengan
perasaan sedih, setelah Zain pergi, Aaliya mengatakan “dia pasti
merasa sedih, apakah aku akan mengatakan yang sebenarnya, aku tidak bisa
mengontrol diriku sendiri, Ya Tuhan, ampunilah aku karena telah
berbohong kepada suamiku, tiba tiba Usman mengatakan meminta “memohon
ampun adalah suatu hal yang baik, Aaliya terkejut mendengarnya, Aaliya
bertanya “apakah ayah bangun dari tadi?, Usman mengatakan “aku
terbangun ketika kalian sedang bicara di dekat kepalaku, mengapa kau
mengatakan kebohongan kepada suamimu?, Aaliya mengatakan “aku merasa
khawatir jika aku mengatakan perasaanku padanya, jika dia mengabaikan
hal itu, maka aku tidak akan mampu mengatasinya, Usman mengatakan “kau
benar, tapi sebagai seorang ayah, aku yakin kalau Zain tidak akan
mengabaikan kata-katamu, aku tahu kalau perasaan kalian itu adalah
cinta,
Precap : Aaliya berkata dalam hatinya “menceritakan
perasaan hati sangat sulit, Zain berkata dalam hatinya “bagaimana
membuat Aaliya menyadari kalau aku sangat mencintainya