http://mahidevranlovers.blogspot.com/
Sinopsis Beintehaa Episode 108
By : #RS
Di Bhopal, Aaliya melihat Ghulam dan Shabana sedang berdiri dengan
serius, Shabana mengatakan “Ibu telah bicara dengan Zain dan dia telah
menceritakan semuanya, Aaliya terkejut mendengarnya, sedangkan Di
Mumbai, Zain menemui Usman, Usman mengatakan “Aaliya telah meneleponku
dan dia telah memberitahu mengapa dia pergi ke Bhopal, Zain terkejut
mendengarnya,
Di Bholal, Aaliya mencoba untuk menjelaskan, tapi
Shabana langsung memotong dan mengatakan “Aaliya, jika kau datang untuk
merayakan shab-e-Meraj (semacam Isra’ Mi’raj mungkin), kau seharusnya
membawa Zain ikut denganmu, mendengar itu Aaliya merasa lega dan
berkata dalam hatinya “Zain pasti telah melihat jadwalnya, sedangkan di
Mumbai, Usman mengatakan “Aaliya mengatakan kalau dia akan mendapatkan
gelar sarjananya, Zain merasa tenang mendengarnya dan mengatakan “Ya,
Usman mengatakan “seharusnya kau ikut dengannya,
DiBhopal,
Aaliya mengatakan “Zain sangat sibuk, Shabana mengatakan “tidak apa-apa,
kau harus membantu ibu dalam melayani makanan, sedangkan di Mumbai
Usman mengatakan “Zain, Aaliya adalah istrimu, seharusnya kau tidak
membiarkannya pergi sendirian, tiba tiba Surayya datang dan mengatakan
“Aaliya bukan lah seorang anak kecil, dan dia pergi dengan penerbangan,
Zain merasa senang karena Surayya membantunya,
Dikamar, Aayath
sedang menonton film horor, dia sangat ketakutan, tiba tiba Rizwan
datang dengan membawa popcorn untuknya, Aayath terkejut dan merasa
ketakutan, dia memeluk Rizwan erat-erat, Rizwan berkata dalam hatinya
“aku akan menjadi penggemar pembuat film horor, perlahan Aayath
melepaskan pelukannya dan bertanya “apa yang kau lakukan di sini?,
Rizwan mengatakan “sejak Aaliya pergi ke Bhopal, kau terlihat merasa
sendirian, jadi aku datang ke sini untuk menemanimu, Aayath mengatakan
“ini adalah rumah pamanku dan kak Zubair ada untuk menjagaku, mendengar
nama Zubai, Rizwan merasa marah, kemudian Rizwan bercanda dengan Aayath
dengan cara menakutinya, Aayath berteriak, Rizwan tertawa, Aayath
menjadi sangat marah, dia mulai memukuli Rizwan dengan bantal, dari luar
Zain melihat mereka, dia teringat bagaimana Aaliya memukulinya dengan
bantal, dia tersenyum lalu pergi,
Zain dan teman-temannya bersama
dengan Zubair sedang menonton pertandingan kriket, Zubair memprediksi
kalau batsman akan memukul sixer, Zain tidak senang mendengarnya, tak
lama Batsman memukul sixer, teman teman Zain memuji Zubair, Zubair
mengatakan “ibuku bilang kalau kau tidak akan menjadi seorang bankir,
tapi aku akan menjadi bandar, Zain tidak senang mendengarnya, HAHAHA
lucu banget liat wajah Zain, tiba tiba Zain melihat kalau Aaliya ada
disana dan mengatakan “Wah, kau menikmati permainan dengan teman-temanmu
tanpa diriku, Zain menghampirinya dan mulai bicara padanya, teman teman
Zain melihat Zain sedang bicara pada dirinya sendiri dan bertanya “pada
siapa kau bicara?, mendengar itu, Aaliya tertawa mengejek Zain,
kemudian Zain menutup pintu,
Di Bhopal, Aaliya sedang membuka
kopernya dan ingin membereskan pakaiannya, tiba tiba dia menemukan
kemeja Zain ada didalam, kemudian dia memakai kemeja Zain tersebut, dia
melihat kalau Zain ada disana, Zain bertanya “ mengapa kau mengenakan
bajuku?, Aaliya merasa malu dan mengatakan “pakaian ini termasuk dengan
pakaianku karena aku terburu-buru, Zain mengatakan “itu adalah
keinginanmu untuk memakainya, Aaliya marah pada Zain, karena Zain selalu
membicarakan Zubair, tiba tiba Sepupu Aaliya datang dan bertanya
“dengan siapa kau bicara?, Zain mengatakan “tidak ada, Zain tertawa
padanya, kemudian Aaliya menutup tirai,
Dikamarnya, Zain
sedang duduk dengan wajah yang sedih, tiba tiba Usman datang dan
bertanya “siapa yang memenangkan pertandingan, Zain mengatakan
“Australia pemenangnya, Usman mengatakan “mengapa bisa Australia yang
menang, sedangkan pertandingannya
antara Inggris dan India, hal seperti itu biasa terjadi ketika kita
berpikir kalau kita harus menghabiskan waktu sendirian, tapi ketika
kesepian itu disebabkan karena seseorang, maka tempat orang itu tidak
dapat digantikan, Usman juga mengatakan “ Zain, tidak ada yang bisa
mengisi tempat Aaliya dalam hidupmu, lalu dia memberi Zain tiket ke
Bhopal dan meminta Zain pergi dan membawa Aaliya kembali, Zain
mengatakan “Aayah, dia(Aaliya) akan kembali dalam 1-2 hari, aku sedang
sibuk bekerja di kantor, Usman mengatakan “kau bisa berpikir sampai
malam ini karena penerbangannya besok pagi, lalu Usman pergi, Zain
termenung, lagu Ishq hai mengalun,
Shaziya menegur ayahnya
karena menyajikan makanan dalam pembuatan film, Chakkiwala mengatakan
“aku berada di penjara dan kau tidak membantu ku, Shaziya mengatakan
“jika aku tidak datang kesana, maka ayah akan tetap berada di penjara,
Chakkiwala mengatakan “aku tidak memintamu untuk membebaskanku, tiba
tiba Seorang wanita kru film bertanya pada Chakkiwala “apakah makanan
sudah siap, wanita itu memanggilnya dengan sebutan pelayan, Chakkiwala
bertanya “mengapa kau memanggilku seperti itu, mendengar itu, wanita
tersebut datang menghampiri mereka, dia mengenali Shaziya, Shaziya
bertanya “apa yang kau lakukan di sini?, wanita itu mengatakan “aku
seorang penari junior, lalu dia bertanya “apakah ini ponsel mu?,
Shaziya mengatakan “ini adalah milikku, dia mulai menunjukkan foto fot
di ponselnya, Wanita itu mengenali Barkath dan menyebutnya Bobby,
Shaziya bertanya “kau mengenalnya?, wanita itu mengatakan “ dia adalah
artis junior sama seperti ku, dia sering masuk penjara, Shaziya terkejut
mendengarnya,
Shaziya datang ke kamar Barkath dan mendengar dia
sedang bicara dengan Meer Khan, Shaziya memagginya dengan Bobby dan
bertanya “namamu Bobby?, Barkath mengatakan “Bobby adalah namaku ketika
aku bekerja di film, itu adalah masa laluku yang ingin ku lupakan,
Shaziya bertanya “bagaimana dengan orang-orang yang kau khianati hingga
kau masuk penjara karena itu?, apa yang akan Usman dan Surayya lakukan
ketika mereka mengetahui tentang hal ini, Barkath bertanya “apa yang kau
butuhkan?, Shaziya mengatakan “aku sangat berpengalaman dan aku tahu
bagaimana cara menangani ini, Barkath mengatakan “jika aku tidak mau
kau memberitahu Surayya / Usman tentang hal itu, maka kau ingin
kesepakatan, apa yang kau butuhkan?, Shaziya mengatakan “aku perlu uang
setiap minggu, Barkath terkejut mendengarnya,
Aaliya melihat
ponselnya dan teringat kenangan manisnya saat bersama Zain, dia selalu
teringat pada Zain didalam pikiran saat dia bekerja, lagu Lamhe Idhar
bhi hain mengalun, kemudian dia melihat ponselnya lagi dan mengatakan
“bahkan dia tidak mau meneleponku, tiba tiba Sepupu Aaliya dan temannya
datang dan bertanya “telepon dari siapa yang sedang kau tunggu, Aaliya
mengatakan “tidak ada, Mereka bertanya “lalu mengapa kau memeriksa
ponselmu, itu kau lakukan sudah hampir 150 kali sejak pagi, apakah kau
kehilangan ka Zain, Aaliya mengatakan “aku tidak hilang siapa pun,
Aaliya kembali mulai mengingat Zain, dia berbalik dan melihat Zain
sedang berdiri di sana, Zain berkata dalam “dia terlihat bahagia saat
dia jauh dari ku, dia sangat menikmati hidup tanpa ku, Aaliya juga
berkata dalam hatinya “dia menikmati pesta tanpa ku, dia bahkan tidak
terlihat sedih, mere berdua saling berpandangan,
Precap : Zain
mengendarai jip dengan seseorang, orang itu bertanya “apakah kau sudah
menikah?, Zain mengatakan “aku sudah menikah, orang itu mengatakan
“apakah kau pernah bertengkar dengan istrimu,
Like + Coment