http://mahidevranlovers.blogspot.com/
Sinopsis Beintehaa Episode 38 Tayang 25 November 2015
By : #RS
Aaliya sedang membaca koran sambil minum teh, dia tidak melihat berita
tentang dia, sekilas dia melihat keluar jendela dan dia melihat Zain
sedang berenang, setelah selesai berenang, Zain melihat Aaliya sedang
memandanginya dai jendela, Zain teringat akan kata-kata Aaliya yang
mengatakan kalau Zain bukanlah pria yang ada dimimpinya, merasa marah,
Zain mengatakan “jika dia tahu kalau aku bukanlah manusia yang ada
dimimpinya, mengapa dia mau menikah denganku, aku akan bertarung
dengannya seperti sebelumnya, akan bertarung dengan dia mulai dari
besok,
Aaliya pergi dari jendela dan kembali membaca koran, tak lama Zain
memasuki kamar, melihat Zain masuk, Aaliya meletakkan Koran itu dikursi
dan pergi untuk membereskan pakaiannya, Zain menatap Aaliya dan punya
rencana, Zain membuka baju handuknya dan mengganti pakaiannya dihadapan
Aaliya, melihat itu Aaliya berbalik badan dan berkata dalam hatinya “dia
sungguh tidak tahu malu, setidaknya dia bicara dulu sebelum mengganti
bajunya, dengan begitu aku akan pergi keluar, setelah selesai memakai
pakaiannya, tiba tiba Zain mendapat telapon dari Rizwan, Rizwan
mengatakan “semua teman mu dan pacar mereka adalah penggemar dari
Aaliya, aku juga turut senang untuk mu sekarang, kau tidak akan bisa
mendapatkan gadis yang lebih baik daripada Aaliya untuk mu, mendengar
itu Zain marah dan menutup teleponnya,
kemudian Zain membaca koran, Aaliya yang sedang sibu membereskan
pakaiannya tiba tiba melihat berita tentang dia dan Zain di koran itu,
dia terkejut melihatnya, dia menghempiri Zain dan mengambil Koran itu
dari Zain dan membacanya, Aaliya teringat akan kata kata Zain yang
menggangunya, Aaliya juga teringat ketika Zain bertemu dengan
fotografer, dia berpikir kalau Zain meminta fotografer itu untuk
menerbitkan beritanya, Aaliya marah pada Zain dan membuangkan koran itu
dihadapan Zain, Aaliya mengatakan “bagaimana kau bisa melakukan hal itu,
Zain bertanya “ada apa dengan mu, Aaliya menunjukkan foto itu pada
Zain, melihat itu Zain terkejut,
Dibawah, Shaziya melihat surat kabar, dia senang melihatnya, dia
bertanya pada Surayya “apakah ayah sudah melihatnya? Surayya mengatakan
“belum, tapi dia akan segera melihatnya, tak lama Nafisa datang dan
menyapa Surayya, Surayya bertanya “Nafisa, apakah kau sudah melihat
surat kabar?, Nafisa mengatakan “Ya, bu, Shaziya mengatakan “aku yang
mengambil gambar itu kemarin, merasa senang Surayya mengatakan “Shaziya
akan membantu ku untuk memisahkan Zain dan Aaliya,
dikamar, Zain berkata pada Aaliya “aku tidak melakukan itu, aku hanya
melihat foto yang ada di kamera fotografer itu dan menghapusnya, Aaliya
tidak percaya pada Zain, dia bertanya “apakah kau sudah menghapusnya?,
kalau kau sudah menghapusnya, maka bagaimana foto itu bisa diterbitkan,
dan ingat, hanya kau yang tahu tentang gaun ku yang terbuka, Aaliya
menuduh Zain lalu mengatakan “kau sungguh menjijikkan, Zain mengatakan
“berpikirlah apa pun yang bisa kau pikirkan, kau salah Aaliya, Aaliya
mengatakan “aku tahu kalau kau memang lemah, tapi aku tidak tahu kalau
kau begitu rendah dengan melakukan semua ini, aku tidak akan merasa
takut, dan meninggalkan mu dengan begitu mudah, lalu Aaliya mengambil
Koran itu dan mengatakan “aku akan melihatkan ini pada Paman, lalu
Aaliya bergerak untuk pergi, tapi Zain mengatakan “pergilah dan beritahu
paman mu, aku tidak melakukan apa-apa, jadi aku tidak akan takut,
mendengar itu lalu Aaliya pergi, Zain memanggil manggil Aaliya, tapi
Aaliya tidak mendengarkannya, tak ada cara lain, Zain menelpon Surayya
dan menginformasikan tentang foto itu, tapi Surayya mengatakan “ini baru
berita yang besar, foto Aaliya ada dikoran, ibu akan melihatnya dan
menunjukkannya pada ayah mu, merasa khawatir Zain mengatakan “jangan bu,
jangan menunjukkan Koran itu pada ayah, Surayya mengatakan “jangan
khawatir Zain, ibu akan melakukan sesuatu,
Aaliya menelpon kantor surat kabar dan mengatakan “aku akan menuntut
kalian karena telah menerbitkan foto ku, penerbit itu mengatakan “tapi
Zain sendiri yang memberikan foto itu, mendengar itu Aaliya teringat
akan kata kata Zain yang mengatakan kalau dia tidak melakukannya, Aaliya
semakin marah, lalu kembali berjalan,
Di Bhopal, Aayath sedang Chatting dengan pacarnya, tiba tiba dia melihat
Shabana datang, dia langsung menutup laptopnya, Shabana mengatakan
“mengapa kau Chatting lagi, mengapa kau menutup laptopnya, sekarang kau
telah berubah, Aayath mengatakan “tidak ibu, aku masih sama seperti yang
dulu, apakah ibu tidak percaya padaku, Shabana mengatakan “aku percaya
padamu, tapi tidak dengan pertambahan usiamu, Aayath bertanya “ketika
kakak Aaliya seusia ku, mengapa ibu tidak meragukannya, Shabana
mengatakan “karena Aaliya adalah anak yang patuh, tapi kau tampaknya
telah berubah dengan perilaku mu yang sekarang, kau harus berkonsentrasi
pada pelajaran, Aayath mengatakan “ibu tidak perlu khawatir, tiba tiba
Aayath melihat kartu hari valentinenya yang berada di bawah bantal, dia
merasa khawatir, lalu bel pintu berdering, Aayath meminta Shabana untuk
pergi melihatnya, lalu Shabana pergi, setelah Shabana pergi, Aayat
menyembunyikan kartu itu,
Di Mumbai, Chandbibi menyajikan sarapan pada Usman dan mengatakan
“Aaliya yang menyiapkan sarapan ini, Usman senang mendengarnya,
Chandbibi mengatakan “Aaliya datang ke dapur pukul 7:00 pagi, Usman
mencium haru makanan itu dan mengatakan “aku mencium bau makanan ini
seperti makanan buatan ibuku, rempah-rempah yang sama, Aaliya pasti
belajar dari Shabana dan Shabana telah mempelajari ini dari ibu kami,
Surayya, Nafisa dan Shaziya yang yang melihat dari kejauhan tidak senang
mendengarnya, Chandbibi mengatakan “Ya, tak lama Aaliya datang lalu
menyapa Usman dan Chanbibi, Aaliya mengatakan “paman telah memuji ku
untuk makanan, Usman bertanya “mengapa kau terlihat tegang, apa yang
terjadi,
Aaliya yang sambil memegang koran mengatakan “aku ingin bicara dengan
paman, penting, dari jauh Nafisa meminta Surayya untuk menghentikan
Aaliya, Shaziya mengatakan “jangan menghentikannya, Surayya mengatakan
“Shaziya benar, biarkan Usman tahu,
Usman bertanya pada Aaliya |mengapa kau ragu-ragu, sementara dikamar, Zain terihat sangan khawatir, dia berjalan mondar mandir,
Usman bertanya pada Aaliya “apa yang ingin kau katakana, katakana lah,
jangan takut, Aaliya mengatakan “aku ingin melakukan apa…waktu…., tapi
hari ini, belum selesai Aaliya bicara tiba tiba bel pintu berdering,
mendengar itu, Chandbibi mengatakan “pasti orang orang datang untuk
melihat Aaliya, aku akan membuka pintu, lalu dia pergi,
Shaziya meminta Surayya untuk menghentikan Aaliya, Shaziya mengatakan
“orang lain belum datang, kita hanya akan melihat hiburan kecil, tapi
jika ayah melihat foto itu diantara para tamu, maka itu akan menjadi
hiburan yang besar, mendengar itu Surayya pergi dan bertanya pada Aaliya
“apa yang kau lakukan di sini, para tamu akan datang, kau harus pergi
untuk bersiap-siap, Usman setuju dengan Surayya, dia juga meminta Aaliya
untuk bersiap-siap, dan mengatakan “kita akan bicara nanti, lalu Aaliya
pergi, tak lama para tamu datang, Chandbibi mempersilahkan mereka untuk
duduk,
Di Bhopal, Shabana mendapat kiriman dari Mumbai, Shabana membuka dan
melihat foto Aaliya yang gaunnya sedang terbuka, dia menjadi tegang,
Di Mumbai, Zain terlihat sedang berdiri diam, dia memikirkan sesuatu,
melihat itu Aaliya menghampirinya dan mengatakan “santai saja, foto
sudah ada di koran, aku tidak akan yakin kalau kau tidak bersalah dengan
berpura pura tegang, jika kau bisa melakukan sesuatu yang rendah
seperti itu hanya untuk mengusir ku, kau salah, aku tahu untuk
menyesuaikan diri ku sekarang, aku tidak peduli tentang keluarga mu dan
kau sama sekali, aku adalah menantu dirumah ini dan aku tahu bagaimana
untuk melindungi martabat karena aku tahu kalau aku tidak bersalah, lalu
dia pergi, Zain hanya diam mendengarkan kata-kata Aaliya,
Surayya, Nafisa dan Shaziya menemui para tamu, Para tamu memuji Surayya
karena telah memanggil mereka kembali setelah peristiwa acara Valima,
Surayya mengatakan “aku berpikir kalau Aaliya tidak bersalah, salah satu
dari mereka mengatakan “Aaliya sangat beruntung karena memiliki ibu
mertua seperti mu, tak lama Surayya memberi tanda pada Shaziya, melihat
itu Shaziya menjatuhkan sebuah koran, salah satu tamu mengambil Koran
itu dan bertanya tentang foto Aaliya, Surayya dan Shaziya mulai
menjalankan rencana mereka, mereka pura pura terkejut melihatnya, tak
lama Usman datang, Surayya langsung menunjukkan Koran itu pada Usman,
Usman terkejut melihat koran itu, Surayya mengatakan “kau membaca koran
lebih awal dari kami, mengapa kau tidak mengatakan itu pada ku, kalau
kau memberitahu kami maka para tamu tidak akan melihat ini, Para tamu
mulai bergosip tentang Aaliya, mereka mengatakan “apa yang tidak mereka
lihat pada diri Aaliya, mereka mulai berbicara tentang pola asuh yang
salah pada Aaliya, mereka juga mengatakan “Aaliya sama sekali tidak
peduli pada status Usman,
tiba tiba Aaliya datang, Aaliya mengatakan “meskipun foto itu terlihat
skandal, tapi tidak ada gadis yang ingin dirinya berada dalam situasi
seperti itu, dan hal ini dapat terjadi pada siapa saja, aku tahu kalau
itu sangat memalukan, Para tamu mulai memarahi Aaliya dan mengatakan
“Aaliya sangat nakal, Mereka berkata pada Usman “kau telah salah karena
telah menerima Aaliya sebagai menantumu,
tiba tiba Zain datang dan membela Aaliya, Zain mengatakan “itu bukan kesalahan Aaliya, gaun Aaliya begitu karena aku,
BACA SELANJUTNYA DI || Beintehaa Episode 39
Precap : Aaliya menuduh Zain dan mengatakan “kau berpura pura mendukung
ku, dan sekarang tidak ada yang akan meragukan mu kalau kau yang
menerbitkan berita itu, pertama kau telah menerbitkan berita itu, lalu
kemudian kau berpura pura mendukung ku, Zain mengatakan “kau telah biasa
melakukan kesalahpahaman pada ku, Aaliya mengatakan “aku punya
kebiasaan ini dari mu,