http://mahidevranlovers.blogspot.com/
Beintehaa Episode 69
Zain dan Aaliya berjalan menuju rumah mereka, Zain berkata pada Aaliya “kerja sama kita selalu berjalan dengan baik, Aaliya mengatakan “Benar, ini semua berkat kerjasama kita, mereka merasa senang, tiba tiba sebuah truk datang dengan tulisan “Saira Weds Abdul “ Aaliya, Zain dan semua keluarga melihat itu, Aaliya dan Zain merasa malu ketika Fahad dan Usman mengejek dengan bertanya “siapa yang bernama Saira dan Abdul, supir truk itu datang dan bertanya “apakah yang bernama Saira dan Abdul tinggal di sini?, Usman menunjuk kearah Zain dan Aaliya, sopir itu bertanya pada Zain dan Aaliya “mengapa kalian pergi tanpa mengambil furnitur pernikahan kalian, semua tersenyum melihat mereka, Usman meminta sopir itu untuk menyelesaikannya dengan Zain dan Aaliya, lalu Usman dan keluarganya memasuki rumah mereka dengan Barkath,
Surayya berkata pada Barkath “kau tidak harus mengingat, tapi banyak kenangan yang ada di rumah ini, Surayya meminta Fahad untuk menunjukkan rumah mereka pada Barkath,
Sopir menghitung furniture dan meminta Zain untuk menandatangani, sopir berkata pada Zain dan Aaliya “majikan kalian adalah orang baik, Aaliya mengejek Zain dengan mengatakan “kami bekerja untuk Usman Abdullah, dia adalah orang baik, Zain memberikan tips pada sopir itu, tapi sopir itu memberikannya kembali dan mengatakan “aku senang membantu kalian dalam pernikahan kalian, lalu dia pergi dari sana,
Zain bertanya pada Aaliya “mengapa kau berbohong kalau kita adalah
pelayan rumah ini?, Aaliya mengatakan “apakah dia akan yakin kalau kita
bukan pelayan?,, dia akan merasa buruk, tiba tiba Chandbibi datang dan
melihat furnitur dan bertanya “furnitur siapa ini?, Zain dan Aaliya
tidak mengatakan apa-apa, Chandbibi mengatakan “sopir mungkin akan
menikah, jadi dia telah memberikan ini, Zain dan Aaliya mengatakan
“tidak, Chandbibi mengatakan “aku akan menyimpannya di ruang toko, Zain
dan Aaliya mengatakan “tidak, Chandbibi kemudian bertanya “di mana aku
akan menyimpannya, Zain dan Aaliya mengatakan “simpan di kamar kami,
Surayya
dan Usman menunjukkan pada Barkath pakaian masa kecilnya, Barkath
mengambil pakaiannya dengan terharu, Barkath berterima kasih pada usman
dan Surayya dengan mengatakan “Ayah, Ibu, mendengar itu Surayya meminta
dia untuk mengulanginya lagi, Barkath memanggil Surayya dengan Ibu,
Barkath bahagia melihat pakaian dan mainannya, Zain dan Aaliya sedang
berjalan, mereka melihat Usman dan Surayya sedang bicara dengan Barkath
dengan bahagia, mereka bahagia melihatnya, Surayya melihat mereka dan
meminta mereka untuk datang, Surayya memegang tangan Aaliya dan
berterima kasih pada Aaliya karena telah berhasil membawa Barkath
kembali, Usman dan Zain tersenyum melihatnya, Surayya berkata pada
Aaliya “aku dan Usman sangat bahagia, Aaliya mengatakan “kebahagiaan ibu
adalah kebahagiaan kami, Surayya mengatakan “aku bahkan tidak bisa
berterima kasih kepadamu, Usman datang dan mengatakan Aaliya “Surayya
ingin berterima kasih, Aaliya mengatakan “aku hanya melakukan tugasku,
Usman mengatakan “sifat-sifat ini ditemukan pada
http://sinopsisraziasultan.blogspot.com/2015/11/sinopsis-beintehaa-antv-episode-69.html
orang
baik seperti mu, Surayya mengatakan “Usman saheb benar, Barkath
berterima kasih pada Zain dan Aaliya karena telah menemukan dirinya,
Aaliya berkata pada Barkath “kau harus kembali karena kau memiliki orang
tua dan saudara-saudara yang baik, Barkath memeluk Aaliya,
Aaliya
mencoba untuk menempatkan selimut terang di tempat tidur Barkath, Zain
mengatakan “seprai yang gelap akan membuat tidur Barkath lebih tenang,
mereka berdua mulai bertengkar, Barkath menghentikan mereka, Zain dan
Aaliya melihatnya dan bertanya “seprai apa yang kau suka?, Barkath
mengatakan “aku suka kedua seprei karena keduanya terlihat manis padaku,
kemudian Barkath meminta mereka untuk menjaga furnitur pernikahan
mereka, mereka tersenyum
Zain dan Aaliya datang untuk melihat
furnitur pernikahan mereka, Zain mengatakan “aku ingin mengatakan
sesuatu padamu, Aaliya mengatakan “bahkan aku juga ingin mengatakan
sesuatu padamu, mereka berdua saling bertanya dan meminta untuk
memberitahu pertama, Zain mengatakan “aku akan memberitahu, tiba tiba
Zain mengatakan “furnitur kita sangat padat, tidak ada yang bisa
mengalahkan kita, Aaliya mengatakan “ketika kita bersama-sama, kita
tidak akan bertengkar, Aaliya meminta dia memberitahu tentang
pekerjaannya, apa yang ingin kau beritahu sekarang?, Zain mengatakan
“kita berdua bisa tinggal sebagai teman baik, mereka berdua saling
memandang, Zain bertanya “apakah kau suka menjadi temanku?, Aaliya
mengatakan “ aku menerima persahabatan atas nama Allah, Zain juga
mengatakan “bahkan aku juga menerima mu sebagai teman ku atas nama
Allah, Zain mencoba untuk memeluk Aaliya, sedangkan Aaliya mencoba untuk
berjabat tangan, Aaliya mencoba untuk memeluk Zain sedangkan Zain
mencoba untuk berjabat tangan, kemudian mereka berdua berjabat tangan
dan mengatakan “teman,