http://mahidevranlovers.blogspot.com/
TAYANG 4 NOVEMBER
Dua orang pria yg pernah
bikin ribut dengan toko Gulseren, datang lagi. Kali ini Deriya yg
berhadapan dengan mereka. Pria itu membuat keributan lagi. Fazilet
datang dan mengusir mereka dengan pisau. Kedua pria itu pun pergi.
Deriya terlihat syok.
Sementara itu, Cansu masih asyik dengan
kudanya. Cihan mengatakan sesuatu pada Gulseren. Hmmm, wajah mereka
terlihat cemas. Sepertinya CIhan mengatakan ttg Ozkan yg ingin mengambil
hak asuh Cansu. Pembicaraan itu terhenti ketika Cansu datang. Mereka
tersenyum pada Cansu. Cansu mengatakan sesuatu dan setelah itu mereka
pun pergi.
Ozkan berada di bengkelnya, lalu pria yg membuat
keributan di toko Gulseren datang. Ternyata mereka suruhan Ozkan. Ozkan
memberikan sejumlah uang pada mereka, sementara itu Cihan dan Dilara
sedang berdebat. Sepertinya mereka memperdebatkan ttg Ozkan yg ingin
merebut hak asuh Cansu, karena Dilara menyebutkan nama Ozkan dan Candan.
Cihan marah2 pada Dilara, begitu pun Dilara. Dilara kemudian beranjak
pergi meninggalkan Cihan yg masih emosi.
Gulseren mendatangi
bengkel Ozkan dgn emosi. Ia mengancam akan memukul Ozkan dgn besi.
Kayaknya Gulseren marah karena Ozkan ingin merebut hak asuh Cansu.
Gulseren kemudian mengayunkan tongkat besinya, Ozkan merunduk melindungi
dirinya. Gulseren memukul sebuah mobil yang ada di bengkel itu dengan
besinya. Kaca mobil itu pun pecah. Setelah puas melampiaskan emosinya,
Gulseren pun pergi.
Candan di kantor Cihan, masih membicarakan masalah Cansu dan Ozkan. Cihan marah2 pada Candan.
Hazal seperti biasa, bikin ulah lagi di sekolah. Ia mencontek saat
ujian dan ketahuan guru pengawas. Hazal pun dibawa ke ruang kepsek. Tapi
Hazal balik memarahi kepsek dan keluar begitu saja dari ruangan kepsek.
Ia tidak mempedulikan kepsek yg memanggilnya.
Diluar, Hazal
bertemu Gulseren. Gulseren mencium Hazal, tapi Hazal malah bersikap
dingin dengan Gulseren. Hazal kemudian menyetop taksi. Gulseren menyusul
Hazal. Bersama mereka menaiki taksi itu. Namun taksi itu akhirnya
melompat ke dalam tambang galian karena sopirnya yg asyik main hape.
Bersamaan dengan itu, Rahmi memberitahu Dilara ttg perilaku Hazal.
Dilara syok melihat CCTV dimana Hazal berada di sekitar area istal
Cansu. Ia tidak menyangka Hazal lah yg membakar istal Cansu. Sementara
itu Hazal menjerit kesakitan, kakinya terjepit bagian bawah taksi. Hazal
menjerit memanggil Gulseren. Gulseren langsung menjerit, meminta
pertolongan.
Tak lama kemudian, mobil polisi, ambulance dan media
berdatangan. Gulseren menelpon Dilara. Awalnya sih Dilara tidak mau
mengangkatnya, tapi Rahmi memaksa sehingga Dilara akhirnya menjawab
telepon Gulseren. Betapa kagetnya Dilara mengetahui Hazal mengalami
kecelakaan.
Dilara dan Rahmi langsung menuju lokasi kecelakaan. Dilara berbicara dengan petugas. Ia terlihat sangat cemas.
Di sisi lain, Keriman lagi pacaran dengan Osman. Ozkan tiba2 datang dan
mencekek Osman. Keriman berusaha memisahkan mereka. Keributan itu
terhenti saat mereka melihat televisi yg menayangkan berita kecelakaan
Hazal dan Gulseren. Ozkan dan Keriman pun langsung menuju kesana.
Kondisi Hazal cukup memprihatinkan.
Kakinya yang terjepit bagian bawah mobil mulai mengeluarkan darah.
Hazal terlihat kesakitan. Ozkan dan Keriman datang. Mereka berteriak
memanggil Hazal dan Gulseren. Gulseren menatap Ozkan dan berteriak
memanggil Ozkan.
Sementara itu di sekolah, Seyda mengatakan ttg
Hazal ke Cansu. Mungkin ttg Hazal yg menyontek. Cansu terlihat tak
senang Hazal digosipi. Ia menegur Seyda, kemudian mereka pun beranjak
pergi. Kita kembali ke lokasi kecelakaan dimana Rahmi menghubungi Ozan.
Sepertinya Rahmi tidak ingin Cansu tau kecelakaan itu, makanya ia
menelpon Ozan dan meminta Ozan menjaga Cansu. Sementara Rahmi sedang
telpon2an dengan Ozan, Cansu lagi menonton berita itu. Tapi ia mematikan
televisi begitu saja sebelum mengetahui siapa korban dari kecelakaan
itu. Dan Dilara menghubungi Cihan.
Bantuan akhirnya datang, alat
berat mulai diturunkan untuk mengangkat taksi itu. Namun saat taksi itu
berhasil diangkat, kaitannya terlepas dan kembali menimpa kaki Hazal.
Hazal menjerit sekuatnya. Gulseren pun langsung berpindah posisi menahan
mobil dengan punggungnya agar mobil itu tidak jatuh dan melindas kaki
Hazal.
Hingga malam tiba, proses evakuasi masih belum selesai.
Sementara itu, Ozan ke rumah Cansu. Cansu tentu saja senang dengan
kehadiran Ozan. Mereka kemudian berpelukan erat, juga tertawa. Kembali
ke lokasi kecelakaan, Hazal sudah tak sadarkan diri. Gulseren, Ozkan,
Rahmi dan Dilara terkejut saat petugas mengatakan sesuatu. Kayaknya
petugas bilang evakuasi akan sulit dilakukan karena medan yg berat.
Dilara sudah ingin menangis. Tanpa pikir panjang, Gulseren langsung
bertindak, berusaha mengangkat taksi itu untuk menyelamatkan Hazal.
Gulseren menyerukan nama Allah SWT, kemudian mengangkat taksi itu.
Proses evakuasi selesai. Berkat Gulseren, Gulseren berhasil mengangkat
taksi itu. Rahmi, Dilara, Ozkan dan Gulseren terdiam melihat Hazal yang
dibawa ke ambulance. Ozkan ingin ikut mendampingi Hazal, namun dihalangi
petugas. Dilara lah yg menemani Hazal. Dilara tampak mencemaskan Hazal,
saat petugas medis memberikan pertolongan pertama pada Hazal. Sementara
di ambulance yg berbeda, Gulseren terlihat syok.