http://mahidevranlovers.blogspot.com/
SINOPSIS Mahaputra Episode 264
Sinopsis By #Vany Desky
Sinopsis Mahaputra Episode 264
Tirathmal terus mengejek Jalal yg sudah terlihat emosi mendengarnya. "Kerajaan Anda dibangun di atas kebohongan. Anda bisa membunuh saya, tapi akan ada lagi orang lain besok. Dia juga akan menunjukkan realitasnya kepada anda." Ejek tirathmal pada Jalal, & ia mulai tertawa mengejek Jalal. Bairam Khan tampak marah melihat Tirhatmal & Dia mengeluarkan belati dari balik bajunya. Dgn gerakan cepat Bairam Khan melemparkan belati itu tepat di jantung sasarannya. Tirathmal pun meninggal di tempat. Jalal berbalik melirik kearah Bhairam khan "Khan baba, Kenapa kamu melakukannya?" Tanya Jalal dgn lantang. Bairam Khan menjawab ia melakukannya demi negara mereka.
Jalal ingin penilaiannya dilakukan di bagian depan dari seluruh kerajaan. Kemudian dia berteriak memerintahkan prajuritnya utk membuat persiapan utk kembali ke Agra. Di Bijolia, terlihat Mamrak ji sedang memberikan instruksi kepada Prajuritnya. & Uday Singh memperhatikannya dari kejauhan. Setelah prajurit & para pelayan istana pergi, barulah Uday Singh datang menghampiri Mamrak ji, dia berkomentar bahwa persiapan ternyata sedang dilakukan dgn sangat cepat. Mamrak ji menoleh kebelakan & menyapa Uday Singh dgn senyuman. "kami tdak punya waktu banyak utk melakukan persiapan ini." Jelas Mamrak Ji pada Uday Singh, & Uday singh memuji Ajabde. "Siapa pun yg akan menikahi putrimu, pasti orang itu akan sangat beruntung. Saat saya datang pada undangan Anda utk Bijolia, saya telah mengamati hal yg sama. putri Anda adalah sebuah berlian. ketika itulah aku memutuskan utk menikahkan Ajabde dgn Pangeran Pratap." Mamrak ji kaget mendengar penjelasan dari Uday Singh.
Mamrak Ji bertanya apa maksud dari ucapannya itu, & Uday Singh terus menjelaskannya bahwa ia telah memutuskan kembali ke Bijolia utk melamar Ajabde, tetapi ia ingin mengatakan itu secara resmi. "Saya sudah menyakitimu, keluargamu & Ajabde dgn dalih yg sama. Aku kembali ke Mewar & mengambil persetujuan semua orang." Jelas Uday Singh. Mamrak ji akhirnya menyadari apa yg dikatakan oleh Uday Singh. Mamrak Ji juga mengingat Ucapannya kepada Hansa Bai. Pada saat mimpi datang begitu dekat sehingga mimpi itu mulai menjadi nyata.
Uday Singh membuyarkan Lamunan Mamrak Ji & mendorong dia utk bekerja sama menuju impian mereka, karena keduanya telah menemukan mimpi yg sama. "Mari kita bersama-sama memenuhi impian itu." Jelas Uday Singh dgn senyum bahagia, namun senyumannya hilang ketika melihat Raut wajah Mamrak Ji yg terlihat tdak bahagia, karena Mamrak ji teringat akan Toranmal & ia menolak utk menyetujui ucapan Uday Singh. "Tdak Rana Ji, Aku telah memberikan Janji saya utk Surajmal ji. Bahkan tanggal pertunangan sudah ditentukan. Bagaimana saya bisa mundur sekarang?" Jelas Mamrak Ji dgn perasaan sedih & ia Melipat tangannya didepan Uday Singh, ia meminta pengampunan dari Uday Singh. "Janji Rajput adalah identitas terbesar bagi kita." Setelah mengatakan hal itu, mamrak Ji segera pergi meninggalkan Uday Singh yg terlihat kecewa akan penolakan itu. Di sisi lain, Pangeran Pratap sedang gelisah menunggu kedatangan Chakrapani, saat itulah Chakrapani datang terengah-engah menghampiri Pangeran Pratap.
Chakrapani mengatakan kalau ia telah mendapat beberapa info yg bisa membuat pernikahan Ajabde & Toranmal tdak akan bisa dilaksanakan. Pangeran Pratap terdiam mendengar ucapan Cakrapani. & dari ruangan lain, terlihat semua wanita sedang duduk di salah satu ruangan besar. sementara para dayang sibuk membuat persiapan utk pertunangan. Uma Devi sibuk memuji dirinya sendiri. "Aku telah membawa begitu banyak utk Ajabde." Jelas Uma Devi dgn lantangnya & Bathiani ikut memuji pilihan kakaknya itu. Hansa Bai yg duduk bersebelahan dgn Ratu Jaywanta meminta maaf padanya. "maafkan saya, Saya telah mencoba banyak alasan tetapi saya tdak bisa melakukannya." Jelas Hansa Bai. Ratu Jaywanta menghargai apa yg telah dilakukan oleh Hansa Bai. Melihat itu Ratu Bathiani berdiri menghampiri keduanya, ia memberitahu Ratu Jaywanta agar tdak membuat wajah sedih di depan ibu pengantin wanita. & acara pun dimulai, dimana Uma Devi meminta istri Surajmal utk menjaga keranjang shagun di pangkuan Ajabde. "Semua Shagun ini milik Ajabde sekarang." Jelas Uma Devi, & istri Surajmal mulai mendekati Ajabde ia akan meletakan Shagun itu kepangkuan Ajabde, saat itulah Pangeran Pratap datang utk menghentikannya. Semua wanitta kaget melihat kehadiran Pangeran Pratap, mereka langsung berdiri dari tempat duduknya. Sinopsis Mahaputra Episode 264
Pangeran Pratap sudah berdiri diruangan itu. Ratu Jaywanta menanyakan apa yg dilakukan Pangeran Pratap di sini. "Seharusnya Hanya perempuan yg boleh berada di sini." Tegur Jaywanta pada putranya itu. Pangeran Pratap meminta maaf pada ibunya, tapi ia tdak bisa menunda lagi atau itu akan menjadi terlambat utk menebus sebuah kesalahan. Pangeran Pratap menyatakan dgn suara lantangnya bahwa acara ini tdak boleh dilaksanakan karena Toranmal sudah menikah. Semua orang terkejut mendengarnya, Ajabde menatap kearah ibu Toranmal yg terlihat panik. & Pangeran Pratap masih menjelaskan semuanya, "Saya memiliki bukti utk membuktikan kalau Toranmal memang sudah menikah. Teman saya Chakrapani baru saja bertemu dgn istri pertamanya yg menunggunya sudah begitu lama." Jelas Pangeran Pratap dgn lantangnya. Semua wanita melihat kearah ibu Toranmal yg terlihat ketakutan. sementara Uma Devi juga ikut panik mendengarnya.
Saat itulah Ajabde mengatakan kalau dia tdak keberatan utk menikah dgn Toranmal. Semua orang tampak terkejut mendengar pernyataan Ajabde, begitu pula dgn Pangeran Pratap yg lebih kaget mendengarnya. "Ini bukan alasan yg cukup utk membatalkan pertunangan ini. Tdak ada keterlibatan Pernikahan utk dibatalkan atau alasan ini tdak pernah menunda sebuah pernikahan di Rajputana kita." Jelas Ajabde. Hansa Bai terlihat sedih mendengarnya. sementara Ratu Bathiani & Uma Devi terlihat bahagia dgn ucapan Ajabde. Ratu Bathiani berusaha menjelaskan maksud ucapan Ajabde pada Pangeran Pratap. Uma Devi juga ikut berbicara dimana suami mereka juga memiliki lebih dari satu istri. Mendengar itu, Pangeran Pratap mencoba bertanya pada Hansa Bai, "Hansa Massi, apakah anda akan menyukai tentang kebenaran ini." Tanya Pangeran Pratap & Hansa Bai menggeleng tdak setuju. Tapi Ajabde tetap pada pendiriannya. "Aku datang utk menyadari apa yg harus aku lakukan setelah banyak mendapatkan kesulitan. Aku memintamu utk tdak mencegahku pada saat ini. Aku serius membutuhkan dukunganmu sekarang." Pinta Ajabde pada ibunya itu.
Pangeran Pratap mengatakan pada Ajabde utk berbicara dgnnya. "Mengapa kau siap utk sebuah pernikahan ini, ketika kau bisa menikah dgn orang yg kau sukai? Toranmal telah menyembunyikan kebenaran ini dari kita semua. Apakah ini tdak cukup bagimu utk membatalkan pernikahan ini?" Tegas Pangeran Pratap pada Ajabde, & Ajabde menutup matanya dgn nyeri saat ia menjawab kalau ia tetap akan melakukan pernikahan ini.
Pangeran Pratap hendak berbicara kembali namun Ratu Jaywanta langsung mengatakan pada Pangeran Pratap utk meninggalkan tempat ini karena ia telah melakukan apa yg dia inginkan. Ajabde memberitahu ibunya utk melakukan ritual tepat waktu utk esok hari. Mendengar itu, Ibu Toranmal langsung memuji Ajabde. Ia mengatakan kalau Anaknya pasti merasa senang mendengar hal ini, Pangeran Pratap hanya diam menatap kearah Ajabde dgn perasaan sedihnya. Setelah acara itu selesai, terlihat Hansa Bai berjalan bersama dgn Ratu Jaywanta & Veerbai. Hansa Bai menjamin pada Ratu Jaywanta kalau ia pasti akan mencari jalan keluar dari masalah ini. Ratu Jaywanta mengatakan pada Hansa Bai bahwa mereka tdak ada yg dapat dilakukan karena Ajabde telah memutuskan utk menikah dgn Toranmal. Namun Hansa Bai mencoba meyakinkan Ratu Jaywanta kembali, "Aku bisa merasakan bahwa putriku menyembunyikan sesuatu dariku. mungkin dia sedang mencoba utk melindungi sumpah ayahnya. Saya tahu bahwa dia sangat menyukai Pangeran Pratap." Jelas Hansa Bai. Namun Ratu Jaywanta, tdak siap utk bermimpi seperti itu. Ratu Jaywanta memutuskan utk kembali ke Mewar. Dia segera pergi. Meninggalkan Hansa Bai, sementara VeerBaai masih tetap bersama dgn Hansa Bai. VeerBaai mendorong Hansa Bai utk tdak menyerah. Namun Hansa Bai menjelaskan kalau ia tdak dapat memahami apa yg harus dilakukannya. "Rao ji & Ajabde telah menguatkan pikiran mereka utk maju dgn pernikahan ini." Jelas Hansa Bai dgn sedihnya. VeerBaai mengingatkan Hansa Bai bahwa Pangeran Pratap belum menyerah. "Pangeran Pratap sendiri masih berusaha utk mendapatkan Ajabde. Kita harus mendukung dia dalam hal ini." Jelas Veerbai mencoba menenangkan Hansa Bai. Hansa Bai berdoa kepada dewa, semoga Pangeran Pratap melakukan sesuatu. Disisi lain, terlihat Pangeran Pratap & Ajabde berjalan bersama-sama di koridor istana. Pangeran Pratap menggoda Ajabde bahwa ia benar-benar harus menculik Ajabde, Ajabde terlihat panik mendengar hal itu.
Pangeran Pratap mengatakan kepada Ajabde bahwa semua ini tdak cocok utk Ajabde. Pangeran Pratap menunjukkan bahwa itu akan baik jika Toranmal sudah menikah tetapi Ajabde tdak bisa melakukan semua ini. & Ajabde memperingati Pangeran Pratap utk tdak ikut campur dalam urusannya. Ajabde tdak ingin masuk ke diskusi tersebut dgn Pangeran Pratap. "kalian harus memutuskan sesuatu atau siap utk diculik besok." Ancam Pangeran Pratap sambil menggoda Ajabde. & Ajabde yakin itu tdak akan terjadi. Pangeran Pratap mengingatkan Ajabde bahkan dewa Krishna telah menculik Rukmani ji. Namun Ajabde langsung mengoreksi ucapan Pangeran Pratap bahwa itu adalah Rukmani ji yg mengundangnya utk melakukannya.
Pangeran Pratap menanyakan alasannya. & Ajabde menjelaskan kepada Pangeran Pratap bagaimana Rukmani ji ingin menikah dgn Kanha ji, "Jadi, Rukmani menulis surat kepada Kanha Ji, & meminta kanha utk menculiknya." Jelas Ajabde, namun Pangeran Pratap tahu satu hal ia menjelaskan pada Ajabde tentang pendapatnya. "Kau pasti ingin menikah dgnku, jadi aku tdak membutuhkan undangan tersebut. Aku ingat nenek moyangku juga melakukan sesuatu yg serupa. Aku tdak akan siap utk merubah pikiranku hingga aku berjanji bahwa aku akan menemukan solusi sempurna utk masalah ini." Jelas Pangeran Pratap pada Ajabde yg tersenyum menatap Pangeran Pratap, setelah itu Ajabde segera pergi meninggalkan Pangeran Pratap sendirian. Pangeran Pratap tersenyum menatap kepergian Ajabde. Saat itulah seorang prajurit datang menghampiri Pangeran Pratap, ia memberitahu Pangeran Pratap bahwa ayahnya telah memutuskan utk kembali ke Chittor & sedang menunggunya, Pangeran Pratap kaget mendengar hal tersebut. Didapur, terlihat Hansa Bai membimbing dayang utk memasak makanan yg cukup utk semua orang. & Ajabde datang menghampiri ibunya.
Ajabde terlihat panik saat ia mengatakan kepada ibunya bahwa seseorang berencana menculiknya. Semua dayang reflek berdiri karena shock mendengar ucapan Ajabde. Begitu pula dgn Hansa Bai, ia bertanya siapa orang yg akan berencana menculik putrinya itu. Ajabde langsung mengatakan kalau Pangeran Pratap yg akan menculiknya, Hansa Bai kaget saat ia tahu bahwa itu adalah rencana dari Pangeran Pratap. & Ajabde ingin ibunya melakukan sesuatu sehingga rencana Pangeran Pratap gagal. Hansa Bai terlihat senang mengetahui tentang hal itu. Dia mencoba mengabaikan Ajabde & berbalik ke arah dayang nya lagi, ia terus memberi intruksi dayangnya itu, apa yg harus mereka memasak. Ajabde langsung menghentikan ibunya & bertanya pada hansa Bai apakah dia tdak melakukan apa-apa. "Ibu merasa semua masalah akan pergi dgn rencana ini." Ajabde tampak tdak senang mendengarnya, Ajabde akan meminta bantuan dari orang lain. & ia segera keluar dari dapur itu. Hansa Bai menatap kepergian putrinya dgn senyuman kebahagiaan, hansa Bai bergumam memuji taktik Pangeran Pratap yg berencana menuclik Ajabde. Sedangkan Ajabde berbicara sendiri sepanjang perjalanan disekitar koridor istana, ia tampak kesal karena ibunya tdak mau membantunya.
"Dia adalah ibu saya, tapi kenapa dia menolak membantu saya? seolah-olah orang itu telah melakukan sihir pada setiap orang." Sesal Ajabde yg mengumpat atas kekesalannya, dimana ibunya tdak mau membantunya. Saat itulah Ajabde melihat VeerBaai sedang berbicara dgn Dayang utk mengemas barang2 mereka. Ia memperingati dayangnya agar Tdak perlu terburu-buru. Ajabde melihat Veerbau merasa yakin bahwa VeerBaai pasti bisa membantunya. Ajabde berjalan mendekati Veervai, dia ingin meminta bantuannya. Ajabde mulai menceritakan segalanya pada Veerbai. Namun VeerBaai malah mendukung Pangeran Pratap dgn rencananya ini. Veerbai mulai membicarakan tentang Pangeran Pratap dgn baik.
Dan Ajabde ikut terbawa arus hingga ia mulai memuji Pangeran Pratap sebagai seorang ksatria yg hebat. "Dia begitu kuat, terkenal & berani namun ia tdak sombong setiap kali seseorang memujinya." Namun Ajabde langsung tersadar akan ucapannya, & VeerBaai menegaskan hal itu. mereka berdua menyelesaikan kalimat masing-masing. Ajabde akhirnya ingat apa yg ingin ia bicarakan & mengulanginya maksud tujuan yg sebenarnya kalau ia ingin meminta bantuan dari Veerbai. VeerBaai tampak suka dgn cerita dari Ajabde. Uma Devi & Bathiani mendengarnya dari kejauhan & mereka terlihat shock. VeerBaai menyarankan Ajabde utk mau diculik. & Uma Devi segera menghampiri keduanya. Bathiani mengingatkan Ajabde, "ayahmu telah memberikan janji-Nya utk Surajmal. Kau harus melakukan apa saja utk membantu ayahmu dalam memenuhi janjinya." Ucap Bathiani yg memperingati Ajabde. Veerbai tampak ketakutan, & lebih memilih utk pergi dari sana. Setelah kepergian Veerbai Uma Devi menyarankan Ajabde utk bersembunyi dibawah tanah sendiri sebelum orang lain bisa menculiknya. "Kau jangan keluar dari ruangan itu sampai waktu pertunanganmu." Jelas Uma Devi. Ajabde menyukai ide itu. & VeerBaai kembali menghampiri mereka, ia menyarankan Ajabde utk berkonsultasi dgn Ratu Jaywanta juga jika ini akan menjadi langkah yg tepat atau tdak. Ajabde tampak memikirkanya, sementara itu VeerBaai memutuskan pergi dari sana. Uma Devi mncoba memperingati Ajabde bahwa ia seharusnya lebih baik tdak berbicara dgn orang terlalu banyak mengenai hal ini. "Ketika kau sendiri telah memutuskan apa yg kau inginkan maka jangan mendengarkan ucapan orang lain." Ancam Uma Devi & Ajabde setuju dgn ucapannya. Ajabde berterima kasih pada keduanya, setelah itu Ajabde juga pergi meninggalkan Uma Devi & Bathiani yg terlihat penuh dgn senyum kelicikan diwajah mereka. Didalam kamar, Pangeran Pratap telihat mondar-mandir dgn perasaan cemasnya.
Chakrapani yg menemani Pangeran Pratap, mengatakan kepadanya bahwa keluarganya sudah menunggu dia, karena mereka akan harus kembali ke Mewar. "Bajirat, Jika Kau kembali sekarang maka tdak akan ada yg dapat menghentikan pernikahan ini." Pangeran Pratap langsung memotong ucapan Cakrapani, "aku tahu itu dgn baik, bahkan ayahku juga tahu semuanya. Tdak ada yg lebih besar bagiku daripada dharma kita. Jika Mamrak ji telah mengatakan tdak kepada Rana ji, maka Ayahku tdak akan melakukannya. Namun sedikitpun aku belum menyerah. Hansa Massi ada bersamaku. Aku berharap bahwa dia mampu membuat orang tuaku setuju utk tinggal di sini utk hari lain. Jika hal itu tdak terjadi maka aku akan terjebak dalam situasi yg sangat sulit ini." Jelas Pangeran Pratap pada Cakrapani. Sinopsis Mahaputra Episode 264
Diluar istana, keluarga kerajaan Mewar sedang memperiapkan tandu2
mereka utk pulang ke Chittor. Uday Singh ingin semua orang utk datang
secepatnya karena ia ingin pergi sekarang. Ratu Jaywanta menjawab bahwa
mereka akan meninggalkan bijolia, tapi ia merasa masih terikat utk
tinggal disini. Ratu Jaywanta merasa bahwa dia tdak terlalu menginginkan
utk kembali ke Chittor tapi Uday singh langsung membantah ucapan
Jaywanta. Saat itulah Hansa Bai datang utk berbicara dgn ratu Jaywanta.
Hansa Bai berbisik mengatakan pada Ratu Jaywanta tentang rencana
Pangeran Pratap utk menculik Ajabde. Raja Uday yg tdak mendengarnya,
meminta Ratu Jaywanta utk memanggil Pangeran Pratap. "Aku tdak bisa
meninggalkan dia di sini utk melihat keterlibatan pernikahan Ajabde
ini." Ratu Jaywanta mengangguk menyetujui ucapan Raja Uday. & Hansa
Bai kembali menjelaskan kalau ia khawatir karena jika Pangeran Pratap
tdak akan tinggal disini, maka siapa yg akan menculik Ajabde.
Ratu
Jaywanta setuju dgn ucapan Hansa Bai, tetapi mereka harus pergi
meninggalkan Bijolia. Tiba2 saja Mamrak ji datang menghampiri mereka,
dia baru saja tahu tentang keberangkatan mereka. "Rana ji, aku tdak siap
utk membiarkan kalian pergi dalam situasi seperti ini. Anda tahu saya
terikat oleh janji saya atau saya akan setuju dgn proposal Anda tanpa
memikirkan akibatnya. Atleast memberkati putri kami & barulah anda
boleh pergi." Pinta mamrak ji, namun Uday Singh langsung mengatakan
tdak, karena itu tdaklah sopan. tapi Ratu Jaywanta langsung memotongnya,
dia tampak semangat menyetujui rencana itu utk tinggal di bijolia.
& Uday Singh tampak tdak memiliki pilihan selain setuju utk tinggal
di Bijolia selama sehari lagi. Ratu Jaywanta & Hansa Bai tampak lega
mendengarnya. Didalam istana, Ajabde tampak menghayalkan Pangeran
Pratap telah menculiknya dgn menggunakan tali, Pangeran Pratap
menggendong Ajabe dimana ia akan menculiknya. & Ajabde menjerit
minta tolong. Hayalan Ajabde pudar ketika saubhagyawati segera
memanggilnya. Dgn panik Ajabde mengambil tali yg terletak di atas meja,
"apa kau adalah teman saya atau teman Pangeran Pratap? Mengapa kau
melakukan ini padaku?" Teriak Ajabde, Saubhagyawati tampak bingung
mendengarnya, dia mencoba mengatakan pada Ajabde utk tenang. "Aku punya
tali ini utk mengemaskan barang2 Ratu Jaywanta." Ucap Saubhagyawati
menjelaskan semuanya pada Ajabde. & Ajabde terlihat bingung
mendengarnya. "Apakah mereka pergi ke suatu tempat?" Tanya Ajabde,
Saubhagywati menjelaskan padanya. "seharusnya kau bahagia sekarang,
karena Pangeran Pratap akan pergi, maka siapa yg akan menculikmu." Jelas
Saubhagyawati, namun Ajabde berusaha menegaskan hal itu. &
Saubhagyawati tdak bisa mengerti mengapa Ajabde melakukan hal ini ketika
dia sendiri sangat menyukai Pangeran Pratap, begitupun sebaliknya.
"Ditambah lagi keluarga Pangeran Pratap sangat menyukai Ajabde. Namun
Ajabde menjawab bahwa takdir memiliki beberapa rencana lain utk mereka.
"Saya
& Pangeran Pratap tdak ditakdirkan utk satu sama lain. Setiap kali
dia bersama saya maka semua jadi berantakan. Kau menikah dgn Chakrapani
begitu mudah karena kalian berdua ditakdirkan utk satu sama lain
sedangkan kami tdak ditakdirkan utk satu sama lain. Orang lainlah yg
ditakdirkan utknya." Jelas Ajabde dgn perasaan sedihnya, Dia teringat
pengakuan Phool yg mencintai Pangeran Pratap. Saat itulah Salah seorang
dayang datang utk memberitahu mereka bahwa Rana ji telah sepakat utk
tinggal dibijolia utk satu hari. Ajabde panik lagi setelah mengetahui
hal tersebut, lain halnya dgn saubhagyawati yg terlihat senang itu
berarti Pangeran Pratap akan tinggal disini utk menculiknya. Ajabde
menyuruh Dayangnya utk pergi & memberitahu semua orang bahwa Ajabde
telah mengunci diri di kamarnya & dia tdak akan keluar sampai
pertunangannya. Dayang itu mengangguk menyetujuinya.
"Aku tdak
akan memberikan Pangeran Pratap kesempatan utk menculik saya."
saubhagywati bingung mendengarnya, & ia segera pergi meninggalkan
Ajabde sendirian dikamrnya. Kini Saubhagyawati sudah berdiri dihadapan
Ratu Jaywanta & Hansa Bai yg terlihat bingung mendengar berita yg
telah diceritakan oleh saubhagyawati mengenai Ajabde yg mengurung
dirinya dikamar. "Bagaimana Pangeran Pratap akan membawanya sekarang?"
Hansa Bai & Ratu Jaywanta segera pergi utk membujuk Ajabde utk
keluar dari ruangan sementara Saubhagyawati pergi utk menginformasikan
pada Pangeran Pratap.
Kini Pangeran Pratap sudah berdiri didepan
kamar Ajabde sebelum orang lain datang kesana. Pangeran Pratap
mengatakan pada Ajabde utk membuka pintu & keluar tapi Ajabde
menolaknya. Saat itulah Hansa bai datang menghampiri kamar Ajabde,
Pangeran Pratap melaporkan jika Ajabde tdak mau keluar, Hansa Bai
mengetuk pintu itu & meminta Ajabde utk keluar. "Tdak ma, aku bahkan
menolak utk mematuhi perintah ibu." Teriak Ajabde dari balik pintu itu,
Hansa Bai mengatakan pada keduanya bahwa dia tdak pernah melihat
kepercayaan seperti itu pada diri Ajabde sebelumnya. Pangeran Pratap
meminta pada ibunya, & kali ini Ratu Jaywanta mencoba membujuk
Ajabde. Ratu Jawanta berteriak kalau ia berjanji pada Ajabde utk tdak
membiarkan Pangeran Pratap melakukan apa saja yg tdak akan cocok utknya.
& Pangeran Pratap ikut menjawab bahwa ia tetap memegang
kata-katanya itu, namun Ajabde tdak percayai mengenai hal itu. Saat
itulah Mamrak ji datang, & ia terlihat bingung apa yg terjadi di
sini. Melihat kedatangan Mamrak Ji Pangeran Pratap yakin bahwa Ajabde
tdak akan menolak jika ayahnya yg memintanya. Mamrak bertanya apa yg
dilakukan oleh Ajabde, apa nanti yg akan terjadi jika mertuanya
mengengetahui tingkah Ajabde seperti ini. Semua tampak tegang
mendengrnya, & Ajabde mengatakan ia akan keluar tapi ajabde
menjelaskan pada Ayahnya bahwa ada beberapa orang di sini yg tdak
memungkinkan dirinya utk menghormati janjinya. Pangeran Pratap &
Mamrak ji melihat satu sama lain. Mamrak ji berjanji pada Ajabde utk
tinggal di dalam jika itu keinginannya sebelum pernikahannya. Semua
tampak tegang mendengar pernyataan dari Mamrak Ji & Dia segera pergi
meninggalkan kamar Ajabde. Hansa Bai mengatakan pada Pangeran Pratap,
"kau harus memenangkan laga ini sendiri sekarang. Kau memiliki berkat
saya." Ucap Hansa Bai pada Pangeran Pratap, setelah itu Dia segera pergi
bersama Jaywanta meninggalkan Pangeran Pratap. Pangeran Pratap mulai
berbicara pada Ajabde, Pangeran Pratap membertahu bahwa Ajabde harus
keluar utk dewa. Ajabde mulai tertawa mendengar ucapan Pangeran Pratap.
Dan
Pangeran Pratap memberitahu Ajabde bahwa pemujaan akan dilaksanakan
malam nanti. "Tdakkah kau akan keluar utk puja Kanha ini di malam hari?
Ajabde tampak memikirkan hal tersebut. Di Mughal, ibu Jalal & Maham
Anga menunjukkan semua hal mengenai Jalal kepada Rukaiyya Bi.
Maham
Anga & ibu Jalal tampak berdebat mengenai siapa yg mengajarkan
Jalal bagaimana berdoa. "Ayahnya selalu sedih karena Jalal tdak tahu
bagaimana membaca atau menulis. Dia selalu mengatakan bahwa, orang yg
tdak bisa membaca atau menulis tdak akan pernah mampu mengurus
kerajaannya. Maham Anga terus memuji dirinya sendiri bahwa dia telah
mengajarkan banyak hal utk Jalal. Rukaiyya Bi senang mendengarnya bahwa
Jalal beruntung memiliki ibu bukan hanya satu tapi dua ibu. Tiba2 saja
Seorang prajurit datang memberitahu mereka bahwa jalal telah menangkap
Bairam Khan dgn dirantai, semua tampak kaget mendengar hal itu. Dari
luar Sebuah rantai telah mengikat Bairam Khan yg berjalan melalui jalur
istana, sementara orang-orang melihatnya. Kembali ke Bijolia, dimana
Ajabde tampak sedih menatap arah Jendela, karena hari sudah hampir
malam. Dia sedih mempersiapkan puja & segera membuka pintu. Tepat
pada saat itu Pangeran Pratap sudah berdiri di luar & tersenyum pada
Ajabde.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 265