http://mahidevranlovers.blogspot.com/
Episode ini dibuka dengan
Dilara yang baru saja tiba di rumahnya. Bersamaan dengan itu, Gulseren
mengajak Cihan membawa Hazal pergi keluar. Gulseren berkata Hazal bosan
karena terkurung terus di rumah. Cihan setuju. Tepat saat itu, Dilara
masuk ke rumah. Cihan dan Gulseren terkejut dengan kepulangan Dilara.
Begitu pun Dilara, ia terkejut melihat Gulseren ada di rumahnya.
Sementara
itu di dermaga, Hazal menyuruh perawatnya memutar kursi rodanya karena
ia merasa terkena sinar matahari. Perawat pun memutar kursi roda Hazal
dan tak lupa mengunci kursi roda Hazal. Hazal lalu menyuruh perawatnya
mengambil kacamatanya.
Dilara dan Cihan berdebat.. Cihan
berkata Gulseren ada di rumah mereka karena permintaan Hazal. Tapi
Dilara terus saja marah. Dilara yakin Cihan dan Gulseren sama2 senang
karena bisa bersama. Dilara lantas mengusir Gulseren. Gulseren yang
kesal hendak pergi namun Cihan menahannya. Dilara pun semakin marah.
Cihan kekeuh tidak ingin Gulseren pergi, Akhirnya, Dilara yang pergi.
Gulseren mengejar Dilara. Namun lagi2 Cihan menahan Gulseren. Cihan dan
Gulseren lalu saling bertatapan. Tepat saat itu, mereka mendengar
teriakan Hazal minta tolong. Saat hendak masuk ke dalam, mobil Dilara
meledak. Cihan dan Gulseren sama2 terkejut melihatnya.
Gulseren
masuk ke rumah, sedang Cihan menuju ke atas. Cihan menanyakan Dilara
pada Hazmy. Cansu yang hendak masuk ke kamarnya mendengar teriakan
Hazal. Cansu pun segera berlari ke jendela. Betapa kagetnya Cansu
melihat Hazal yang megap2 di lautan. Cansu pun langsung berlari keluar.
Sementara Gulseren terkejut melihat Hazal di laut. Tanpa pikir panjang,
Gulseren melompat ke laut untuk menolong Hazal. Cansu pergi ke Cihan. Ia
memberitahu Cihan ttg Hazal yang jatuh ke laut. Cihan pun langsung
melompat ke laut untuk menolong Hazal. Hazal terus meronta2, namun tak
berapa lama kemudian Hazal sudah tak bergerak. Cihan dan Gulseren
akhirnya berhasil menemukan Hazal.
Hazal tak sadarkan
diri. Cihan, Gulseren dan Cansu sangat cemas melihat Hazal. Cihan
mencoba menyadarkan Hazal dengan menekan2 dadanya. Dan Gulseren
memberikan CPR pada Hazal. Beberapa menit kemudian, Hazal bereaksi.
Cansu, Cihan dan Gulseren pun menarik napas lega. Petugas medis pun
datang. Hazal langsung digotong menuju ambulance.Sementara di depan
rumah Gurpinar, sudah terpasang garis polisi. Orang2 berkerumun melihat
yang terjadi.
Dilara ada di kafe. Ia berbincang dengan
Solmaz. Di tengah2 pembicaraan, Dilara ditelpon Hazmy. Dilara pun kaget
mengetahui yang terjadi di rumahnya dari Hazmy. Dilara panik dan
menanyakan Cihan. Hazmy memberitahu Cihan baik2 saja. Usai bicara dengan
Hazmy, Dilara langsung pulang. Solmaz ingin mengejar Dilara, namun tak
jadi lantaran ingat Alper yg memasang bom itu.
Di jalan,
Dilara mencoba menelpon Cihan, namun tidak diangkat. Ponsel Cihan saat
itu tertinggal di ruang baca. Dilara pun semakin cemas. Dilara lantas
menyuruh sopirnya agar menyetir dengan cepat. Dilara kemudian menelpon
Cansu. Dilara kaget saat Cansu bilang ttg Hazal.
Sementara Ozan masih meringkuk di sel.
Nuray
sedang berdebat dengan Keriman. Di tengah perdebatan, telepon rumah
berbunyi. Keriman menangis saat tahu yang terjadi dengan Ozkan. Keriman
pun langsung pergi dari rumah.
Hazal sudah dibawa pulang
ke rumah. Cihan menggendong Hazal masuk ke rumah. Para wartawan
berkumpul di depan rumah Cihan. Cansu menyapa Hazal dengan ramah. Namun
Hazal membalas sapaan Cansu dengan jutek. Gulseren pun langsung membawa
Hazal ke kamar. Di kamar, Cansu mencoba bersikap ramah pada Hazal namun
lagi2 Hazal bersikap jutek pada Cansu. Cansu pun akhirnya keluar dari
kamar Hazal. Cihan ikut keluar. Diluar, Cihan memarahi perawat Hazal.
Keriman
tiba di rumah sakit.. Ia menangis dan memeluk Engin. Namun begitu Engin
mengatakan sesuatu ttg keadaan Ozkan, Keriman semakin cemas.
Cansu
membawakan pakaian ganti untuk Gulseren. Sementara Gulseren mengganti
bajunya, Cansu menemani Hazal. Cansu ingin berbicara pada Hazal namun
belum sempat Cansu bicara, Hazal sudah bicara duluan dengan nada ketus.
Cansu pun langsung kecewa dgn kata2 Hazal. Tak lama kemudian, Gulseren
datang. Gulseren langsung mengelus dan mencium Hazal. Cansu yang melihat
itu pun kecewa.
Cansu masuk ke kamarnya dengan wajah kecewa dan sedih.
Dilara
masih terjebak kemacetan. Dilara akhirnya bisa bicara dengan Cihan.
Dilara lega setelah Cihan memberitahu keadaan di rumah sudah membaik.
Usai bicara dengan Dilara, Cihan langsung ke ruang bacanya menemui
petugas kepolisian. Sementara Dilara akhirnya turun dari mobilnya dan
pulang dengan taksi.
Sedangkan Rahmi sedang bermain judi dengan teman2nya.
Gulseren
sedang mengusap2 kaki Hazal. Saat teringat Hazal yang tercebur ke laut,
Gulseren menangis. Hazal sedih melihat Gulseren. Gulseren kemudian
mengatakan sesuatu pada Hazal. Setelah itu mereka berpelukan. Sementara
di kamarnya, Cansu menangis. Emine lah satu2nya org yg menghibur Cansu.
Gulseren
kembali mencium kaki Hazal. Air mata Gulseren jatuh mengenai kaki
Hazal. Tiba2 saja, kaki Hazal bisa digerakkan. Hazal terkejut
melihatnya. Namun sepertinya Hazal berusaha menyembunyikan hal itu dari
Gulseren. Terbukti saat Gulseren mau menyentuh kaki Hazal, Hazal
melarangnya. Gulseren kemudian keluar dari kamar Hazal. Begitu Gulseren
keluar, Hazal mencoba menyentuh kakinya dengan sebuah pulpen. Hazal
menusuk2 kakinya dengan pulpen tersebut. Ia menarik napas lega karena
mulai bisa merasakan kakinya.
Di luar, Gulseren gemetaran.
Ia histeris begitu teringat Hazal yang tercebur ke laut. Cansu datang
dan menyelimuti Gulseren. Cansu juga memeluk Gulseren. Gulseren terus
menangis teringat hal itu. Sementara Cihan di ruangannya sedang melihat
video CCTV pelaku peledakan mobilnya namun sayangnya si pelaku
menyemprotkan cat ke kamera CCTV sebelum melakukan aksinya.
Cansu
masih mencoba menenangkan Gulseren. Tak lama, Cihan datang. Cansu
langsung pergi begitu Cihan datang. Gulseren menangis. Cihan mencoba
menenangkan Gulseren. Tepat saat itu Dilara pulang. Dilara masuk ke
rumahnya dengan wajah cemas. Sementara di dalam, Cihan menatap Gulseren
dengan lembut. Mereka juga saling berpegangan tangan. Dilara pun datang
dan terkejut melihat Cihan dan Gulseren saling berpegangan tangan.
Gulseren terkejut melihat kedatangan Dilara. Cihan pun langsung
melepaskan Gulseren. Cansu datang membawakan air minum untuk Gulseren.
Dilara marah dan langsung pergi. Cihan menyusul Dilara. Cihan
menjelaskan semuanya pada Dilara tapi Dilara tetap marah pada Cihan.
Dilara lalu pergi ke kamar Hazal. Cihan menyusul Dilara. Hazal
mengatakan sesuatu pada Dilara sambil menangis. Dilara pun menenangkan
Hazal.
Artikel keren lainnya: