http://mahidevranlovers.blogspot.com/
Sinopsis Beintehaa Episode 98
By :
#RS
Barkath mencoba untuk mencuci otak Shaziya, dia juga mengatakan hal
yang sama dengan Nafisa, Aaliya melihat itu semua, Barkath meminta
Nafisa agar tidak meninggalkan rumah, lalu dia pergi, setelah Barkath
pergi, Nafisa berkata dalam hatinya “Barkath sangat bodoh karena telah
memberikan 25% dari bagiannya padaku, Barkath berkata dalam hatinya
“aku akan mengajarkan pada kalian pelajaran setelah aku menjalankan
rencanaku,
Aaliya yang melihat itu semua memanggil Barkath
yang hendak pergi, Barkath terkejut melihatnya, Aaliya bertanya
“Barkath, mengapa kau memberitahu Nafisa kalau kau akan memberikan saham
milikmu pada Shaziya dan Nafisa setelah kehendak ini dilarang, apakah
kau sedang mencoba untuk menghentikan pembagian atau mencoba untuk
melakukannya?, Barkath bertanya “mengapa aku akan melakukan itu?,
Aaliya mengatakan “dengan kehendakmu ini, pembagian saham tidak akan
berhenti, kau harus memahami apa yang coba kau laukan, Barkath melihat
Zain datang, dia mulai bersandiwara, Barkath mengatakan “aku mencoba
untuk menghentikan kak Shaziya dan kak Nafisa pergi dari rumah, tapi
kakak menuduhku, Barkath berlari menghampiri Zain dan memeluknya, Zain
bertanya “ada apa?, Barkath mengatakan “kak Aaliya menuduhku kalau aku
sedang mencoba untuk membagi rumah kita, Barkath menangis dan pergi,
Zain marah pada Aaliya dan pergi dari sana,
Barkath
melihat Zain datang ke kamarnya, dia mulai bersandiwara dengan mencoba
untuk memotong pergelangan tangannya dengan pisau, Zain melihatnya dan
langsung lari untuk menghentikannya
, Zain merenggut pisau dari tangannya dan melemparkannya,
Barkath memeluk Zain dan mengatakan “orang telah menuduh ku kalau aku
sedang mencoba untuk membagi rumah, lebih baik aku mati dari pada
mengalami seperti ini, segera mereka akan menyadari kesalahan mereka,
Zain bertanya “siapa yang menuduhmu, Barkath mengatakan “kak Aaliya
yang telah menuduhku, jika kak Aaliya berpikir itu, maka seluruh rumah
akan setuju dengannya, bahkan kakak juga, Zain mengatakan “aku tidak
berpikir seperti itu, sebaiknya kau tidak mendengarkan kata-kata Aaliya
dengan serius, pada saat itu Zain melihat Aaliya berdiri di dekat
pintu, Zain menarik Aaliya keluar, Barkath tersenyum licik melihat itu,
Zain menegur Aaliya dan mengatakan “Barkath mencoba untuk memotong
pergelangan tangannya karena mu, Aaliya mengatakan “Zain, aku menyesal,
Zain mengatakan “Barkath sangat sensitif, dia sangat khawatir tentang
kak Shaziya dan kak Nafisa yang mencoba untuk meninggalkan rumah,kau
harus meminta maaf kepadanya, lalu dia pergi, Bartkath melihat mereka,
dia senang melihatnya,
Aaliya meminta maaf pada Barkath dan
mengatakan “aku tidak bermaksud menyakitimu, Barkath mengatakan “Its Ok,
lalu dia memeluknya, Barkath berkata dalam hatinya “Aaliya akan
mendapat malu jika dia ikut campur dalam rencanaku, Aaliya berkata
dalam hatinya “aku meminta maaf, tapi aku telah melihat apa yang Zain
tidak melihatnya, kemudian Aaliya teringat bagaimana Barkath
bersandiwara kalau dia ingin memotong pergelangan tangannya, Aaliya
berkata dalam hatinya “Barkath benar-benar ingin memotong pergelangan
tangannya, aku menyesal untuk itu,
Surayya melihat
Barkath sedang menyiapkan makanan di dapur, dia merasa senang, Barkath
berkata dalam hatinya “Aaliya harus meningatnya kalau seseorang itu
lebih memprioritaskan
anak mereka daripada menantu mereka, terutama jika anak itu telah kembali setelah bertahun-tahun,
Barkath mulai menangis, melihat itu Surayya bertanya “ada apa?,
Barkath mengatakan “ibu, aku tidak berusaha untuk membagi rumah ini,
Surayya mengatakan “ibu telah berjanji padamu, kau harus menceritakan
apa yang ingin kau katakan, siapa yang membuatmu sedih, Barkath
mengatakan “Aaliya, Surayya terkejut mendengar nama Aaliya dan
mengatakan “kau pasti salah, Barkath mengatakan “bahkan aku juga tidak
percaya ketika Aaliya mengatakan itu, tapi Aaliya mengulangi
kata-katanya, dia mulai menangis dengan keras dan meminta Surayya tidak
bertanya pada Aaliya tentang hal ini, lalu dia pergi dari sana dengan
tersenyum licik,
Dikamar, Fahad sedang menceritakan kisah
kepada anak-anaknya, dia bercerita tentang karakter yang miskin,
Anak-anaknya mengatakan “ini kisah seperti kita yang telah menjadi
miskin, Barkath akan melempar kita keluar dari rumah kita segera, Fahad
bertanya “siapa yang mengatakan ini pada kalian?, Mereka mengatakan “ibu
yang mengatakannya, Fahad mengatakan “ibu kalian salah, kita semua
akan tetap tinggal disini dengan senang hati,
Dipagi hari,
Aaliya membawa teh untuk Surayya, Surayya melihat dirinya dan pergi dari
sana dengan marah, Aaliya berkata dalam hatinya “dia pasti marah
tentang masalah pembagian itu, dari jauh Barkath tersenyum melihatnya,
Precap: Zain meminta maaf pada Aaliya untuk perilaku nya,