http://mahidevranlovers.blogspot.com/
Asli baru saja kembali ke rumah, Elif menawarkannya untuk tidur di
kamarnya saja, tetapi Asli mengatakan kalau dia ingin tidur di kamar
ibunya saja, Elif kemudian mengantarkan Asli ke kamar ibunya.
Kemudian Asli mulai menciumi parfum yang biasa dipakai oleh ibunya,
melihat hal itu Elif menjadi sedih. Lalu Asli mengambil foto pernikahan
orang tua mereka, dia mengatakan kalau dia ingin seperti ibunya yang
penuh cinta dan kasih kepada orang lain, Asli mengatakan kalau ibunya
mirip sekali dengan Elif,tetapi Elif juga mengatakan kalau Asli lebih
mirip seperti ibu mereka. Kemudian Asli meminta Elif duduk disebelahnya,
Asli mengatakan kalau saat ini sedang hamil. Mendengar hal itu wajah
Elif menjadi murung.
Bahar baru saja sampai di rumah Elif, dia
melihat Elif sepertinya banyak masalah, Bahar mengajak Elif untuk
menceritakan semuanya. Tetapi tiba2 HP ELif berdering, ternyata Pelin
menelepon Elif, dia sedang merasa kesal dan ingin berbicara dengan
seseorang, awalnya Elif menolak karena Asli baru saja pulang dari rumah
sakit, tetapi tiba2 Elif mendengar kalau Pelin menangis, hal itu tidak
seperti Pelin yang biasanya Elif kenal, akhirnya Elif pun menjadi iba
dan bersedia untuk bertemu dengan Pelin. Merekapun janjian untuk bertemu
di sebuah kafe. Kemudian Elif mengatakan kepada Bahar kalau dia harus
pergi dulu menemui Pelin, Elif meminta tolong Bahar untuk menjaga Asli.
Bahar bersedia untuk menjaga Asli, dan dia juga mengatakan kalau mereka
bisa berbincang2 setelah Elif pulang nanti.
Di kafe Omer mendapatkan kabar, kalau Tayyar baru saja keluar dari rumah sakit. Lalu tiba2 Arda datang.
Arda : Maaf aku datang terlambat kawan.
Omer : Lupakan hal itu, apa yang telah membuat kau sakit perut sejak pagi tadi kawan? Katakan apa yang telah terjadi?
Arda : Kawan, aku telah menghancurkan semuanya.
Omer : Memangnya apa yang telah kau lakukan kali ini? Katakan saja to the point.
Arda : Aku mencium Pelin dan dia menamparku. Apakah itu sudah cukup
jelas? Apakah itu sudah sangat to the point? Kenapa kau malah tertawa?
Itu tidak sopan. Sudah cukup.
Omer : Baiklah kawan, aku akan
mengatakan sesuatu, apa kau sadar kalau kau tidak bisa menyatakan
cintamu kepada Pelin dengan cara seperti itu?. Bersyukurlah dia hanya
menamparmu, tetapi tidak sampai menembakmu.
Arda : Berbicara
sebagai orang lain memang mudah, tetapi coba kau posisikan dirimu di
posisiku saat ini kawan. Aku telah kehilangan cintaku dan juga teman
baikku dalam satu kali kesempatan saja. Aku ini **** (dari terjemahannya
sudah disensor)
Sementara itu Nilufer sedang menangis di
kamarnya, lalu tiba2 Metin mengirimkan SMS kepada dia, intinya Metin
meminta maaf atas kesalahan yang telah dia perbuat.
Lanjut lagi ke perbincangan Arda dan Omer di Kafe.
Omer : Aku adalah orang terakhir yang dapat kau mintai pendapat
tentang hal ini,apa kau tidak mengerti maksudku? Kau pasti paham
maksudku kawan.
Arda : Aku mengerti..aku mengerti. Gadis yang kau
cintai ada di hadapanmu, dan kau ada di dalam pikirannya. Kita berpikir
kalau semuanya telah berjalan begitu saja, tapi tiba2 ternyata kau
kembali lagi ke caramu yang lama. Bagaimana kau bisa berbohong kepadaku?
Kita sudah mengatakan kalau gadis ini hanyalah korban, tetapi kita
tidak bisa memecahkan keras kepalamu, dan selain itu…..Omer, buka
matamu, buka matamu. Tidak ada orang yang bisa bersabar selamanya, tidak
akan ada lagi orang yang akan menunggumu selama ini kawan, bahkan
sebuah batu pun lama-lama juga akan hancur. Sudah jelas sekali kalau
gadis itu sangat setia, dan dia sudah sangat sabar sekali. Kau sangat
bersalah, karena melakukan hal seperti itu kepada gadis ini kawan. Hei
kawan, dengan siapa aku berbicara sekarang?, Apa aku sedang berbicara
dengan tembok?
Ketika Arda sedang berbicara dengan Omer, tiba2 Elif datang, Omer kaget melihat kedatangan Elif.
Omer : Apa kau telah meneleponnya? (sambil menunjuk ke arah Elif)
Arda : Siapa?
Arda membalikan badannya dan kemudian dia melihat Elif datang, Omer dan
Elif saling bertatapan, dan akhirnya Elif pergi meninggalkan tempat
itu.
Arda : Apa yang terjadi kawan?
Omer : Dia pergi. Apa kau telah mengatakan kepadanya kalau kita sedang ada disini?
Arda : Tidak, aku bersumpah. Kejar dan hentikanlah gadis itu, ayo paling tidak lakukanlah sesuatu kawan.
Omer lalu mengejar Elif. Sesampainya di depan kafe, Pelin baru saja
turun dari taksi, dia meminta maaf karena terlambat datang, hal ini
karena Pelin terjebak kemacetan.
Elif : Aku pikir kita datang kesini hanya agar supaya kita bisa saling curhat satu sama lain.
Pelin : Ya tentu saja, memangnya apa yang telah terjadi?
Elif : Arda dan Omer ada di dalam.
Kemudian Omer berhasil mengejar Elif, dia juga melihat Pelin datang.
Omer : Pelin, lain kali jika kau ingin membicarakan suatu hal yang
sifatnya pribadi, jangan berikan alamat tempat yang biasa dikunjungi
oleh teman2mu Pelin. Karena kalau sudah begitu, segala sesuatunya pasti
akan menjadi rumit.
Pelin : Baiklah, itu tidak menjadi masalah, kita bisa pergi ke tempat yang lain kan Elif?
Elif : Ya, aku pikir itu ide yang bagus.
Omer : Tidak, tidak, tidak, melarikan diri tidak diperbolehkan
nona-nona. Perpisahan juga tidak diperbolehkan, kita semua akan masuk
kedalam bersama2. Pelin, kau akan menyelesaikan masalahmu dengan Arda,
apa pun itu masalahnya.
Pelin : Omer, mood ku sedang tidak bagus.
Elif : Memangnya ada masalah apa?