http://mahidevranlovers.blogspot.com/
TAYANG 20 NOVEMBER 2015
Keesokan harinya,
Gulseren menemani Hazal yang masih tertidur pulas. Tiba2, Hazal
mengigau. Hazal mengigau memanggil ibunya. Gulseren pun menenangkan
Hazal dengan mengusap pipi Hazal. Hazal mulai tenang kembali. Tak lama
kemudian, bel rumah Gulseren berbunyi. Hazal kembali mengigau. Gulseren
menenangkan Hazal. Setelah Hazal tenang, Gulseren langsung pergi untuk
membukakan pintu. Begitu melihat Cihan, Gulseren langsung memeluk erat
Cihan. Cihan membalas pelukan Gulseren. Cihan kemudian menanyakan Hazal.
Cihan dan Gulseren lalu duduk di ruang tamu. Cihan menceritakan apa
yang terjadi pada Gulseren. Gulseren pun syok.
Dilara menikmati
sarapannya sambil membaca koran. Ozan kemudian datang. Ozan menanyakan
Cihan. Dilara cuek menjawab pertanyaan Ozan. Ozan kemudian mengeluarkan
ponselnya, mau menghubungi Cihan. Cansu tak lama datang. Wajah Cansu
terlihat kesal. Dilara mengatakan sesuatu pada Cansu, tapi Cansu malah
menanyakan Hazal. Dilara mengatakan sesuatu, membuat Cansu dan Ozan
sama2 terlihat kesal.
Gulseren duduk disamping Hazal yang masih
tertidur. Ia tampak memikirkan sesuatu. Beberapa menit kemudian, ia
keluar dari kamar Hazal dan menghampiri Cihan. Gulseren mengatakan
sesuatu membuat Cihan terkejut. Sepertinya Gulseren menyuruh Cihan
membawa Hazal pulang ke rumah Dilara. Tangis Gulseren keluar. Cihan pun
akhirnya memeluk Gulseren. Gulseren menangis di pelukan Cihan.
Kondisi Rahmi tak kalah menyedihkan. Ia masih syok dengan peristiwa semalam. Rahmi pun kembali menangis.
Gulseren sedang bicara dengan Cihan. Tak lama Hazal datang. Hazal
mengatakan sesuatu sambil menangis pada Cihan. Cihan memeluk Hazal.
Gulseren berkaca2, lalu beranjak pergi. Cihan memanggil Gulseren tapi
Gulseren tidak peduli dan terus berjalan ke kamar Hazal.
Di kamar Hazal, Gulseren mengemasi semua pakaian Hazal. Gulseren terlihat sedih.
Nezaket yang baru bangun berteriak2 memanggil Keriman, namun Keriman
tak menyahut. Ternyata Keriman sedang makan berdua dengan Osman.
Sepertinya Keriman menginap di rumah Osman.
Cihan dan Hazal
sedang di perjalanan. Hazal mengatakan sesuatu ttg Cansu dan Dilara pada
Cihan. Cihan kemudian memberhentikan mobilnya, lalu memberi pengertian
pada Hazal. Hazal pun tersenyum. Cihan membelai wajah Hazal. Hazal lalu
berbicara ttg Theoman. Cihan pun menenangkan Hazal.
Di halaman,
Ozan dan Dilara bicara. Ozan mengatakan ttg Cansu, Hazal dan Gulseren.
Tak lama, Cansu datang. Bersama dengan itu Cihan dan Hazal pulang. Cansu
kaget melihat Hazal. Dilara pun langsung memeluk Hazal. Dilara senang
Hazal kembali. Hazal kemudian menatap Dilara sedih. Dilara pun melirik
Cihan. Dilara kemudian kembali memeluk Hazal.
Gulseren pun
kembali tinggal sendirian. Gulseren menatap sekeliling kamar Hazal
dengan wajah sedih. Gulseren lalu pergi ke toko. Setibanya di toko,
Gulseren langsung membuat kue sambil marah2. Nezaket dan Deriya pun jadi
sasaran kemarahan Gulseren. Gulseren juga tak sengaja memecahkan toples
yang berisi bahan kue. Tangis Gulseren pun kembali pecah. Gulseren lalu
berteriak2. Nezaket dan Deriya berusaha menenangkan Gulseren. Deriya
lantas memeluk Gulseren. Gulseren menangis di pelukan Deriya.
Gulseren mulai tenang. Ia pun menceritakan yang terjadi pada Deriya dan
Nezaket. Deriya lalu terkejut ketika Gulseren menyebut nama Dilara.
Sementara itu Dilara dan Cihan berdebat ttg Hazal. Ozan dan Cansu
mendengar perdebatan itu. Ozan menghampiri kedua orang tuanya namun
Cansu hanya berdiri di depan pintu. Cihan lalu mengatakan sesuatu ttg
Hazal membuat Dilara, Ozan dan Cansu kaget.
Emine kemudian datang
memanggil Cansu. Cansu terlihat panik dan langsung pergi. Cansu
langsung pergi menemui Hazal. Kedua gadis ini pun berbicara. Hazal
mengatakan sesuatu ttg Gulseren sambil tersenyum. Cansu tersenyum
mendengar kata2 Hazal.
Usai bicara dengan Hazal, Cansu kembali ke
kamarnya. Cansu duduk di tepi ranjangnya dan terlihat gelisah.
Sementara itu Cihan, Dilara dan Ozan duduk bertiga membicarakan sesuatu
ttg Gulseren.
Sementara Ozkan kembali ke rumahnya mencari
Keriman... tapi Keriman ada di rumah Osman. Osman menangis mengatakan
sesuatu pada Keriman. Keriman mengatakan sesuatu pada Osman, kemudian
mencium pipi Osman. Sementara Ozkan mengacak2 seisi rumahnya. Bel pun
berbunyi. Ozkan menyangka Keriman yang datang. Ozkan sembunyi dbalik
pintu dengan memegang palu. Namun yang datang bukan Keriman, melainkan
tetangga mereka. Dari tetangga mereka lah Ozkan tahu keberadaan Keriman.
Ozkan langsung ke rumah Osman. Begitu tiba, Ozkan mencekik Osman. Ozkan
kemudian teriak2 mencari Keriman, tapi Keriman sepertinya tidak ada.
Osman pun mengatakan sesuatu pada Ozkan sambil menunjuk2 Ozkan. Ozkan
yang kesal memiting jari Osman. Osman langsung teriak kesakitan. Ozkan
lalu pergi dengan wajah emosi. Begitu Ozkan pergi, Osman bingung nyari
Keriman. Lalu ia mendengar seseorang mengetuk2 jendelanya. Ternyata
Keriman sembunyi di jendela, Keriman berteriak ketakutan karena dia
berdiri di pinggir jendela. Osman pun langsung membuka jendela dan
menarik Keriman masuk.
Cansu berdiri di luar rumahnya. Dilara
menghampiri Cansu. Cansu mengatakan ttg Hazal. Tanpa mereka sadari,
Hazal berdiri di dekat pintu menguping omongan mereka. Dilara mengatakan
sesuatu ttg Hazal, yang membuat Hazal langsung pergi ke kamarnya. Di
kamarnya, Hazal kembali marah2.
"Cansu! Cansu! Cansu!" ucap Hazal kesal.
Sementara Cihan ada di kamar Rahmi. Cihan sedang menunggu Rahmi. Tak
lama, Rahmi datang. Pasangan ayah dan anak ini pun kembali bicara dari
hati ke hati. Cihan menyebut nama Gulseren sambil menangis. Rahmi pun
mengatakan sesuatu pada Cihan juga sambil menangis.
Cansu
teriak2 memanggil Emine dari kamarnya. Namun yang datang bukan Emine,
tapi Dilara. Dilara kaget melihat Cansu sedang berkemas2. Cansu ingin
kembali ke rumah Gulseren. Dilara tidak mengizinkannya.
Namun Cansu bersikeras. Dilara pun menangis. Cansu kemudian mengatakan
sesuatu untuk menghibur Dilara. Pasangan ibu dan anak ini lalu
berpelukan. Dilara mencium Cansu.