http://mahidevranlovers.blogspot.com/
Beintehaa Episode 61
Di rumah tuan Usman, Barkath Villa, Aayath melihat sketsa wajah Rocky, Aayath langsung ketakutan dan khawatir dan reflek menyebut nama Zain, Surayya yang melihat gelagat Aayath merasa curiga “Ada apa, Aayath ? Kenapa kamu sangat ketakutan seperti itu seperti melihat hantu” tanya Surayya penuh selidik “Apakah bibi pernah melihat laki laki itu di suatu tempat ?” tanya Aayath cemas “Tidak, aku tidak pernah melihat dia, kenapa ?” Zain segera memberikan kode pada Aayath untuk tidak menceritakan apapun pada ibunya, tepat pada saat itu Usman dan Fahad menemui mereka, Usman sangat senang bisa bertemu dengan adiknya, Shabana dan memeluknya erat, Usman juga senang bertemu dengan Ghulam dan Aayath “Aayath sudah sangat besar sekarang" Aayath hanya tersenyum, begitu pula semua orang yang hadir disana "Shabana, bagaimana kamu bisa datang tanpa memberitahu aku terlebih dulu ?” tanya Usman “Kak Surayya yang memanggil kami, kak”, “Mereka tidak mungkin datang dengan sendirinya, jadi aku yang mengundang mereka sambil mengabarkan tentang kecelakaan Zain, aku pikir aku bisa memberikan kejutan besar pada Zain tentang Aayath” sela Surayya,
Aayath sedang menangis ketika teringat insiden pesta dimana Zain menolongnya, Aayath kemudian menyadari kalau Rocky telah membuat Zain kecelakaan dan berkata pada dirinya sendiri kalau semua itu adalah salahnya “Aku minta maaf, kakak” ujar Aayath, saat itu Rizwan menghampirinya dan memberikan sapu tangannya untuk Aayath “Selamat datang di Mumbai !” sapa Rizwan “Dulu aku pernah melihat ada seseorang yang menangis setelah datang ke Mumbai dan bertanya kota ini bisa melakukan apa untuknya ?” Aayath tersenyum mendengar kelakar Rizwan, dari jauh Gowhar melihat mereka berdua, Gowhar segera menghampiri mereka dan memegang tangan Rizwan erat, Rizwan mengenalkan Aayath pada Gowhar, tapi sayangnya Gowhar tidak peduli, dia malah bertanya ke Rizwan “Rizwan, ikutlah denganku untuk menyiapkan Pani Puri untukmu” saat itu Nafisa ada disana dan melihat mereka, Nafisa segera memberikan kode ke Rizwan untuk pergi bersama Gowhar, Rizwan pun pasrah dan segera berlalu mengikuti Gowhar
Di ruang tengah, Shabana nampak kagum dengan rumah kakaknya “Kakak, rumahmu ini sangat indah sekali” puji Shabana tulus “Bibi, kenapa bibi tidak datang dari dulu ?” tanya Fahad “Aku juga minta maaf, karena aku terlalu sibuk jadi aku nggak bisa mengundang kalian untuk datang kesini, tapi aku sangat berterimakasih pada istriku, Surayya yang telah mengundang kalian” ujar Usman tulus, saat itu Nafisa mendekati ibu mertuanya dan berbisik “Mami, kenapa mami mengundang keluarga miskin itu kemari ?” Surayya tersenyum sinis “Lihat saja nanti, aku akan menghina Aayath hingga Ghulam, ayah Aayath kena serangan jantung atau Sahabana akan membawa anaknya dari sini” ujar Surayya licik, kemudian Surayya meminta pelayannya agar menyajikan minuman dingin, tak lama pelayan pun datang dan menyajikannya, Shabana berusaha untuk mengambil minuman itu tapi Surayya mengejeknya dengan mengatakan kalau minumannya kali ini adalah minuman eksotik dan mereka tidak akan mungkin bisa memilikinya sepanjang hidup mereka “Berikan yang rasa rose itu untuk nyonya Shabana” ujar Surayya pada pelayannya, namun Usman langsung mencegahnya “Berikan minuman eksotik itu untuk tuan dan nyonya Ghulam dan yang rasa rose untuk nyonya Surayya” pelayan pun menuruti perintah Usman
Aaliya sedang mencuci tangan Zain, Zain memperhatikan Aaliya yang sedang mencuci tangannya, mereka berdua kelihatan sangat romnatis, kemudian Aaliya memberikan obat pada luka di kening Zain dan memberikan perban diatasnya, dengan lembut Aaliya mengkalungkan tempat penyangga tangan di tangan Zain, Zain hanya diam memperhatikannya, kemudian Aaliya menawari popcorn padanya “Terima kasih” ujar Zain “Aku juga harus mengucapkan terima kasih sama kamu, karena kamu telah berlaku sopan di depan kedua orangtuaku, tingkah lakumu itu sangat baik” ujar Aaliya tulus, tiba tiba inspektur polisi menelfon Aaliya dan memberikan informasi padanya tentang Rocky “Nyonya Aaliya, Rocky itu
yang mengatur pelayanan gadis gadis pemandu dan dia sudah ditahan 4 hari
yang lalu karena memeras salah satu gadis pemandu, yang mengadukan
adalah tuan Zain” Aaliya terkejut dan kembali teringat ketika menonton
berita di televisi dan Zain telah berbohong padanya “Mungkin karena itu,
makanya Rocky balas dendam” tambah inspektur polisi lagi, setelah
menutup telfonnya, Aaliya hendak keluar kamar namun Zain mencegatnya
“Kamu mau pergi kemana, Aaliya ?”, “Aku masih mempunyai beberapa
pekerjaan dan rasanya tidak penting untuk mengatakannya padamu” Zain
mengira kalau Aaliya mau sholat dan berdoa untuknya, sementara Aaliya
semakin penasaran siapa gadis pemandu yang dilindungi oleh Zain itu,
tepat pada saat itu Aayath masuk ke kamar mereka, dia mengabarkan kalau
dirinya akan keluar sebentar dan akan segera kembali
Sementara itu
Usman sedang meminum teh asin buatan Shabana dan memujinya, Aaliya
datang menemui mereka “Rasanya sekarang Aaliya tidak punya waktu untukku
karena sekarang dia telah menjadi menantu di rumah ini” ujar Shabana
“Dia itu masih juga anakmu, Shabana” bela Usman “Maafkan aku, ibu ,,,
aku harus mengurus Zain yang seperti anak kecil” Usman sangat memuji
Aaliya yang telah mengurus Zain sedemikian rupa “Aaliya, apakah kamu
akan pergi ?” sela Ghulam, ayah Aaliya “Iya, ayah ,,, aku masih ada
beberapa pekerjaan”, “Aaliya, duduklah dulu, ngobrolah dengan kedua
orangtuamu ini” pinta Usman “Tapi ayah, pekerjaan ini sangat penting dan
harus segera dilakukan” jelas Aaliya “Kalau begitu pulanglah segera
untuk makan siang bersama ya” pinta Surayya sambil berkata dalam hati
“Mau kemana Aaliya keluar ? Sementara kedua orangtuanya ada disini”
bathin Surayya heran
Rizwan meminta maaf pada Gowhar kalau dirinya
harus segera memberikan obat itu untuk Zain, saat itu Nafisa menghampiri
mereka sambil membawa CD “CD apa itu, kak ?”, “CD tentang sandiwara
Aaliya, ketika CD ini diputar maka keluarga Bhopal itu akan mendapat
tamparan keras” ujar Nafisa licik,
Sementara pada saat itu Aaliya
sudah sampai di kantor polisi dan inspektur polisi menunjukkan pada
Aaliya berkas berkas pengaduan Zain terhadap Rocky “Lalu mana foto gadis
pemandunya, pak polisi ?” tanya Aaliya cemas “Maafkan, nyonya Aaliya
kami telah menghancurkan video berikut foto fotonya tapi kami masih
mempunyai data namanya” ujar polisi “Siapa namanya, pak polisi ?” Aaliya
terus mencari informasi tentang gadis pemandu itu, kemudian polisi
membaca namanya “Namanya nona Aayath” Aaliya sangat terkejut begitu
mendengarnya, Aaliya baru menyadari kalau selama ini Zain yang menolong
Aayath