http://mahidevranlovers.blogspot.com/
Judul Buku: Harem (Harem Sang Sultan)
 Penulis: Colin Falconer
 Penerjemah: Fahmy Yamani
 Penyunting; Adi Toha
 Tebal: 720 hlm; 14 x 20,5 cm
 Cetakan: 1, Agustus 2012
 Penerbit: Serambi
 Suleiman yang Agung dikenal sebagai sultan yang menduduki tampuk 
pemerintahan pada masa kejayaan Kesultanan Utsmani. Ia menjadi sultan 
untuk menggantikan ayahnya, Selim Khan, pada tahun 1520 dan berkuasa 
sampai saat kematiannya, 5 September 1566. Suleiman yang Agung juga 
dikenal sebagai pendobrak tradisi yang menyatakan bahwa seorang sultan 
tidak bisa menikah. Perempuan yang berhasil memaksa Suleiman untuk 
mengikatkan diri dalam pernikahan adalah Roxelana atau Russelana.
 
Sebelum Russelana, Suleiman hanya mempunyai satu perempuan yang 
dijadikannya haseki atau selir, yaitu Gülbehar. Gülbehar dikenal sebagai
 perempuan paling cantik dalam sejarah Utsmani. Perempuan berambut 
cokelat dan bermata hijau ini memberikan Suleiman seorang putra, 
Mustafa. Mustafa adalah Shahzade, satu-satunya anak yang akan menjadi 
sultan berikutnya. Sebuah kenyataan yang tidak merusuhkan hati Suleiman 
mengingat sejarah Utsmani yang berlumuran darah. Saat Suleiman diangkat 
menjadi sultan, ayahnya terpaksa membunuh semua saudara lelakinya agar 
tidak mendapatkan batu sandungan dari dalam keluarga.
 Posisi 
Gülbehar (dalam bahasa Turki berarti Mawar Musim Semi) tidak tergoyahkan
 hingga Russelana mulai menebarkan ambisinya. Mantan budak itu berhasil 
menyingkirkan Gülbehar sebagai perempuan kesayangan Suleiman setelah 
terjadi pertengkaran di antara mereka. Russelana akan memberikan 
Suleiman lebih dari satu anak, tiga anak laki-laki yaitu Selim, Bayezid,
 si cacat Cehangir, dan Mithrimah, seorang anak perempuan. Tapi tetap 
saja, Mustafa yang akan menjadi sultan berikutnya, bukan salah satu dari
 ketiga anak laki-laki Russelana. Bila Mustafa yang benar-benar menjadi 
sultan berikutnya, Russelana percaya nasibnya dan nasib anak-anaknya 
akan berada di ujung tanduk.
 Harem (Harem Sang Sultan) adalah novel 
historis karya Colin Falconer, yang mengangkat kehidupan Suleiman yang 
Agung, kisah cintanya dengan Gülbehar dan Russelana, serta kehidupan 
anak-anaknya.
 Konflik dimulai saat Hürrem dimunculkan. Ia seorang 
gadis Ukraina yang cantik, berkulit pucat, bermata hijau, dan berambut 
merah. Setelah menjadi salah satu penghuni harem, ia terperangkap dalam 
kebosanan. Sultan tetap mempertahankan Gülbehar sebagai haseki, dan itu 
berarti tidak ada tempat para gadis harem lainnya, termasuk Hürrem. 
Maka, ia pun bertekad mengubah kondisinya saat itu, mencari jalan masuk 
ke dalam kamar tidur Suleiman. Sejak tekadnya mengeras, ia berubah 
menjadi perempuan jahat dan licik yang tidak ada bandingannya. Di tempat
 di mana tidak ada seorang pun laki-laki diperkenan masuk kecuali sultan
 sendiri, Hürrem melihat peluang untuk memanfaatkan Kapi Aga, si Kasim 
Kulit Putih. Ia segera melancarkan rayuan sekaligus ancaman yang membuat
 Kapi Aga terpojok dan mau tidak mau harus berusaha mendukung ambisi 
Hürrem. Jalan Hürrem menuju kamar tidur Suleiman pun terbuka lebar. 
Valide Sultan (Ibu dari Sultan) berhasil dihasut untuk mengecam 
kehidupan Suleiman dengan Gülbehar yang hanya mempunyai satu anak.
 
Jika dipanggil sultan untuk melayaninya di tempat tidur, secara otomatis
 kehidupan si gadis harem akan mengalami perubahan. Ia akan mendapatkan 
kedamaian dan tunjangan hidup sendiri sebagai iqbal. Hanya saja, menjadi
 iqbal bukanlah tujuan akhir Hürrem. Ketika Suleiman tidak lagi 
mengundangnya ke tempat tidur, Hürrem memutuskan segera bertindak. Siapa
 lagi yang dipilihnya untuk membuat dirinya hamil selain Kapi Aga? 
Hürrem pun hamil, dan menjadi kadin kedua. Sebagai perempuan pilihan 
sultan, Hürrem memberikan Suleiman pengalaman seksual yang selalu 
menggairahkan. Selanjutnya, di atas tempat tidur, mereka tidak hanya 
bercinta tapi juga membicarakan masalah politik dan berbagai kebijakan 
Suleiman. Hubungan Hürrem dan Suleiman menjadi jauh lebih kuat 
dibandingkan hubungan Gülbehar dengan Suleiman. Apalagi setelah Hürrem 
berhasil membuat Suleiman murka pada Gülbehar dan akhirnya mengasingkan 
perempuan cantik itu.
 Konflik tidak pernah surut karena pemicunya 
tidak pernah berdiam diri. Setelah menjadi satu-satunya kadin, Hürrem 
tetap tidak merasa puas. Ia masih punya dua obsesi: menjadikan dirinya 
istri Suleiman dan salah satu anak kandungnya sebagai calon sultan. 
Obsesi yang pertama tidak terlalu sukar untuk direalisasikan berkat 
tabiatnya yang licik dan manipulatif. Tapi obsesi kedua bukan hal yang 
gampang dicapai. Tidak ada jalan lain yang harus ditempuh selain 
mengusahakan kematian Mustafa. Padahal Mustafa seorang pangeran yang 
baik hati dan bijaksana. Mustafa telah bertekad menghindari pertumpahan 
darah anggota keluarga bila diangkat menjadi sultan.
 Sementara itu, 
di Venesia, Italia, Abbas Mahsouf, pemuda Moor yang tampan, jatuh cinta 
pada pandangan pertama tatkala melihat Julia Gonzaga di sebuah gereja. 
Cintanya tidak mendapatkan respons positif dari Antonio, ayah Julia, 
yang hendak menikahkan putrinya dengan laki-laki uzur. Ludovici 
Gambetto, sahabat Abbas, menjadi saksi bagaimana cinta Abbas berkembang 
menjadi sesuatu yang membahayakan hidupnya sendiri. Abbas diculik oleh 
orang sewaan Antonio, dirusak wajahnya, dikebiri, kemudian dijual 
sebagai budak di Istanbul.
 Lama setelah kejadian itu, Julia 
pun menikahi Serena, laki-laki renta yang diinginkan Antonio. Sekian 
lamanya hidup bersama, Julia tetap seorang perawan yang tidak pernah 
ingin disentuh suaminya. Saat Serena pergi ke Siprus dan Julia diminta 
menyusulnya, kapal yang ditumpangi Julia diserang bajak laut Turki. 
Julia ditangkap, dibawa ke perdagangan budak, kemudian dijual ke dalam 
harem Suleiman yang Agung. Di sana, Julia mengalami gegar budaya begitu 
menyaksikan ketelanjangan perempuan dan lesbianisme menjadi sesuatu yang
 lumrah dipertontonkan. 
Selanjutnya, sebelum takdir membawanya ke atas tempat tidur Suleiman di 
Istana Topkapi, ia terlibat hubungan sejenis dengan gadis harem lain, 
Sirhane dari Suriah.
 Diam-diam ada seseorang yang sedang mengamati 
gerak-gerik Julia di dalam harem. Orang itu tidak ingin Julia melayani 
Suleiman di atas tempat tidurnya. Ia bertekad mengeluarkan Julia dari 
harem sekaligus menjauhkannya dari persaingan para gadis harem. 
Keinginannya seolah-olah tidak akan terwujud manakala sultan akhirnya 
memilih Julia untuk menghangatkan tempat tidurnya.
 Atas campur 
tangan Hürrem yang tidak ingin disaingi perempuan manapun, Julia gagal 
memuaskan Suleiman. Gairah sang sultan untuk menyetubuhi gadis Italia 
itu gembos. Marah karena kegagalan ereksinya, Suleiman mengeluarkan 
perintah untuk mencebur Julia ke dalam Selat Bosphorus. Orang yang 
diam-diam mengamati gerak-gerik Julia dengan saksama melihat kesempatan 
untuk memberikan Julia kebebasan. Tanpa disadarinya, Hürrem mengetahui 
semua yang dilakukannya, dan menjadikan rahasia orang itu sebagai 
senjata fatal yang memaksanya tunduk pada setiap perintah Hürrem .
 
Tentu saja, Harem tidak sekadar memunculkan konflik dan intrik asmara 
seputar kehidupan Suleiman yang Agung. Masih ada tokoh-tokoh lain yang 
dimunculkan untuk membuat plot kisah dalam novel ini semakin rumit dan 
menarik untuk diikuti tanpa peduli pada ketebalan bukunya. Semakin lama,
 seiring perguliran plot, Suleiman yang Agung digambarkan mulai merasa 
jenuh dengan perannya sebagai pemimpin perang dengan alasan eksistensi 
Utsmani dan nama Allah. Hürrem pun kian ganas menyingkirkan semua 
hambatan yang merintangi obsesinya menjadi Valide Sultan. Pembunuhan 
demi pembunuhan terjadi dan darah membasahi sejarah kehidupan Suleiman 
yang Agung, termasuk darah yang mengalir dari pembuluh darah 
anak-anaknya. Di antara semua kerunyaman yang terjadi, Abbas Mahsouf 
dipaksa kembali ke masa lalunya ketika dendam kesumat dalam dadanya 
mendapatkan kesempatan dituntaskan dengan kemunculan Antonio Gonzaga di 
Istanbul.
 Apakah Abbas akan mendapatkan kesempatan untuk memiliki 
gadis yang sangat dicintainya dalam keadaannya sebagai kasim? Ataukah 
nasib mempunyai rencananya sendiri? Tahun-tahun telah berlalu, Abbas 
yang muda dan tampan telah tiada. Ia menjelma manusia tambun yang 
terjebak dalam panasnya konspirasi dan intrik politik Kesultanan 
Utsmani.
 Pertanyaan berikutnya adalah: apakah Hürrem bisa mewujudkan
 obsesinya untuk menjadi Valide Sultan? Sementara usianya semakin 
bertambah dan kecantikan wajah serta kemolekan tubuhnya memudar, ia 
memutuskan menghukum Suleiman dengan pengungkapan rahasia jahat yang 
mendekam dalam jiwanya yang sekarat.
Adalah kesempatan yang jarang bisa membaca novel luar biasa seperti
 Harem. Saya berani menyatakan bahwa novel ini adalah salah satu magnum 
opus dari Colin Falconer. Saya belum pernah membaca novel-novel lain 
yang ditulisnya sehingga tidak bisa membuat perbandingan, tapi saya 
percaya cara menulis sedahsyat yang diperagakannya di sini diterapkannya
 dalam semua novelnya. Ia berhasil menyusup masuk ke dalam relung-relung
 Istana Topkapi dan Eski Sarayi, memotret dengan jujur apa yang terjadi 
di dalamnya, kemudian menguraikannya bagi pembaca. Sejarah Utsmani 
digerataki hingga memunculkan spekulasi terkait apa sebenarnya yang 
terjadi pada pemerintahan Suleiman yang Agung. " Buku ini berupa kisah 
fiksi hanya karena isinya berspekulasi tentang kenapa berbagai peristiwa
 berlaku seperti yang telah terjadi. Mungkin cerita ini sepenuhnya 
fiksi, mungkin juga tidak. Orang-orang yang tahu apa yang sesungguhnya 
terjadi sudah lama mati ," katanya (hlm. 716).
 Selama membaca 
novel ini, ketebalannya seakan-akan terlupakan, karena penulis berhasil 
menetaskan kisah dengan plot yang bergerak cepat dan dikendalikan dengan
 matang. Setiap intrik, setiap kejahatan, setiap pengungkapan, setiap 
ketegangan yang berceceran sepanjang plot, terus memaksa saya untuk 
meneruskan pembacaan. Saya memberi apresiasi yang tinggi bagi penerjemah
 dan penyunting yang telah melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Untuk
 novel segemuk Harem , mereka boleh dikatakan berhasil menihilkan 
kalimat-kalimat
 rancu yang 
mengganggu keasyikan membaca. Saya tidak pernah merasa bosan sehingga 
harus menunda pembacaan sebelum kalimat terakhir benar-benar tuntas 
dibaca.
 Karakterisasi adalah elemen yang sangat berhasil dikemas 
oleh sang penulis. Hampir semua karakter yang ada, baik faktual maupun 
fiktif, dipersiapkan dengan brilian. Seingat saya, tidak ada karakter 
yang kedodoran meskipun mereka harus berkembang melewati beratus-ratus 
halaman novel. Siapa karakter yang menjadi juara dalam novel ini? Saya 
kurang bisa menyukai Suleiman yang Agung, saya bersimpati pada Mustafa 
yang bernasib apes karena bertabiat terlalu baik, saya berempati pada 
Abbas yang malang. Saya gemas pada Hürrem alias Russelana yang licik dan
 mampu mengecundangi semua laki-laki di sekitarnya dengan menghalalkan 
segala cara. Tapi saya rasa, tanpa perempuan bernama asli Alexandra 
Anastasia Lisowska ini, tanpa kejahatan dan dendam kesumatnya, tanpa 
masa lalunya -sekalipun kita dengan gampang akan membencinya, Harem 
tidak akan hadir segemilang ini.
DAFTAR SINOPSIS ASHOKA ANTV